MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dari empat nama yang maju sebagai calon Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, hanya tiga nama yang lolos verifikasi syarat dukungan oleh tim BPOKK DPP Partai Demokrat di Musyawarah Daerah (Musda) IV Partai Demokrat Sumut, Senin (10/1). Ketiganya adalah Armyn Simatupang, Tondi Roni Tua, dan Muhammad Lokot Nasution.
Nama-nama tersebut diumumkan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat memberikan arahan secara virtual dalam musda tersebut. Hadir di lokasi musda sejumlah pengurus DPP diantaranya Sekretaris Majelis Tinggi Andi Alfian Malarangeng, Ketua Dewan Kehormatan Hinca Panjaitan.
Wakil Sekjen Jansen Sitindaon, Andi Timo, Renanda Bachtiar, dan lainnya. Tampak juga hadir Wakil Sekretaris Jenderal Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator (FKPD) Demokrat, Hendrik H Sitompul. Plt Ketua DPD Demokrat Sumut Herri Zulkarnain dan sekretaris Meilizar Latief serta pengurus lainnya.
“Ketiga calon Ketua DPD Partai Demokrat Sumut ini tentu memiliki niat yang baik, punya tujuan yang baik. Maka dari itu, jangan cederai dengan cara-cara yang tidak baik dalam musda ini,” kata AHY.
Dia pun mengingatkan, persaingan menuju kursi Ketua DPD Partai Demokrat Sumatera Utara ini harus berjalan dengan baik. Ia berharap, tidak ada cara-cara yang tidak bermartabat dalam pelaksanaan musda tersebut.
AHY pun meminta seluruh kader tetap menjaga kekompakan, solidaritas dan loyalitas. AHY juga mengingatkan peristiwa KLB Sibolangit, Deliserdang, merupakan bentuk pengambilalihan Partai Demokrat secara ilegal. “Tahun 2021, selamanya akan kita ingat dalam sejarah Partai Demokrat. Kita dirongrong, kita diancam oleh pihak-pihak eksternal, berkolusi dengan mereka pengkhianat partai untuk menghancurkan partai ini, mengambil alih pimpinan secara ilegal dan inkonstitusional,” ungkap AHY.
AHY juga menyampaikan, kader Partai Demokrat patut berbangga telah melewati peristiwa KLB ilegal tersebut. “Kita semua bersyukur dan kita patut berbangga, karena tidak mudah tergoda dan merasa takut oleh kekuasaan tertentu, tidak tergoda oleh uang yang menggiurkan. Mayoritas kader Partai Demokrat, termasuk Ketua DPD, Ketua DPC pemegang hak suara yang sah tidak tergoda sedikit pun dan tetap berada di barisan yang benar,” ujarnya.
Dalam Musda tersebut, AHY juga berpesan kepada kader agar tetap memperkuat mesin partai menjelang Pemilu 2024. “Menyiapkan kader terbaik yang bisa kita calonkan untuk menjadi calon-calon legislatif, calon-calon kepala daerah dan kita susun strateginya dengan sebaik-baiknya,” katanya.
AHY pun meminta para kader di Sumut untuk memperluas jaringan dan menambah konsituen partai menyosong Pemilu 2024. “Sumut harus kita rawat betul suaranya, dan tidak hanya menjaga konsituen yang telah kita bina selama ini, tapi pastinya kita berikhtiar sekuat tenaga memperluas jaringan menambah jumlah konsituen,” ujarnya.
Dia mengaku, untuk menghadapi Pemilu 2024 sangat dibutuhkan kesiapan dari semua lini, baik dari tingkat nasional, daerah, cabang dan seluruh kader-kader partai di akar rumput. “Siapkan diri kita, jiwa, raga, mental dan fisik kita. Logistik kita yang bisa membawa kita pada kesuksesan dan kemenangan,” katanya.
AHY menyebutkan, dengan yel-yel Partai Demokrat yakni Demokrat siap, Demokrat setia, Demokrat Jaya, diharapkan menjadi obsesi dan akan banyaknya kader-kader yang duduk di parlemen nantinya.
AHY juga berpesan, agar di tahun 2022 ini, seluruh kader Demokrat agar benar-benar memperkuat mesin partai, menyiapkan kader-kader terbaik, agar bisa menjadi calon-calon anggota legislatif dan menjadi calon-calon kepala daerah. “Kita susun sterateginya dengan sebaik-baiknya. Saya berharap siapapun yang menjadi ketua DPD ke depan, benar-benar bisa merumuskan sterategi, sekaligus mengimplementasikannya,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua BPOKK DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron, menjelaskan, ketiga nama calon ketua itu akan mengikuti tahapan fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan di Jakarta.
Setelah itu barulah tim tiga yang terdiri dari ketua umum, sekretaris jenderal dan dirinya memilih satu nama untuk menjadi Ketua DPD Partai Demokrat Sumut.
Sesuai peraturan organisasi, keputusan akan dibuat tim tiga maksimal 14 hari setelah pelaksanaan musda. “Kami sudah verifikasi pemilik hak suara, ada 35. DPP, saya yang bawa, Plt ketua DPD dan 33 ketua DPC kabupaten/kota. Selanjutnya uji kelayakan dan kepatutan, setelah itu ditetapkan ketua umum, ketua DPD terpilih, kemudian dibuat SK formatur, kalau sudah tersusun pengurus baru, maka dilakukan pelantikan,” ujar Herman.
Dia mengingatkan agar Musda IV DPD Partai Demokrat Sumut menjadi ajang rekonsiliasi bersama. Sehingga, dia berharap tidak perlu sampai terjadi perpecahan. “Musda ini ajang membesarkan kita bersama,” katanya. (adz)