26 C
Medan
Saturday, October 26, 2024
spot_img

Sah, Bobby Jadi Kader PDIP

BERSALAMAN: Ketua DPD PDIP Sumut Japorman Saragih menyalami Bobby Nasution yang telah mendaftar sebagai kader PDIP di Kantor DPD PDIP Sumut, Kamis (12/3).
BERSALAMAN: Ketua DPD PDIP Sumut Japorman Saragih menyalami Bobby Nasution yang telah mendaftar sebagai kader PDIP di Kantor DPD PDIP Sumut, Kamis (12/3).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sinyal dukungan PDIP ke Bobby Nasution semakin menguat. Apalagi, terhitung mulai Kamis (12/3) kemarin, Bobby telah resmi menjadi kader PDIP.

Suami Kahiyang Ayu itu mengisi formulir untuk menjadi kader di hadapan pengurus DPD PDIP Sumut. Setelah mengisi formulir, Bobby langsung dipakaikan jaket PDIP oleh Ketua DPD PDIP Sumut, Japorman Saragih.

Bobby mengaku, menjadi kader PDIP karena ingin mengikuti jejak mertuanya Presiden Jokowi yang sudah lebih dahulu menjadi kader PDIP. “Ingin mengikuti orang tua saya (mertua-red),” ujarnya, di Kantor DPD PDIP Sumut, Jalan Jamin Ginting, Medan, Kamis (12/3).

Menantu Presiden Jokowi ini menyebut, sejak dirinya mendaftar sebagai bakal calon wali kota ke PDIP adalah sinyal dirinya ingin bergabung dengan partai besutan Megawati Soekarnoputri tersebut. “Sejak awal mendaftar sebenarnya sudah sinyal, saya sebagai anak pasti ingin juga (jadi kader),” jelasnya.

Bobby mengaku ingin bersama-sama dengan PDIP membangun Kota Medan. “Sekarang jadi di PDIP, bersama-sama berkolaborasi,” urainya.

Ketua DPD PDIP Sumut, Japorman Saragih menyambut baik keputusan Bobby Nasution menjadi kader PDIP. “Jadi tidak ada lagi yang bilang PDIP tidak mendukung kader,” ucapnya.

Sebelumnya, bakal calon wali kota yang akan diusung PDIP di Pilkada Medan telah mengerucut ke dua nama yakni Akhyar Nasution dan Bobby Nasution. Bahkan keduanya telah dipanggil ke DPP PDIP di Jakarta pada 10 Maret 2020 lalu. Namun, sampai saat ini DPP PDIP belum memutuskan nama yang akan diusung di Pilkada Medan 2020. “Sampai saat ini memang belum ada arahan atau keputusan dari DPP untuk Pilkada Medan,” ucap Ketua DPD PDIP Sumut, Japorman Saragih kepada Sumut Pos, Kamis (12/3).

Dikatakan Japorman, dipanggilnya Bobby dan Akhyar belum bisa memastikan bahwa salah satu di antara keduanya akan mendapatkan dukungan dari DPP. “Karena nama-nama lain yang mendaftar ke penjaringan DPC PDIP Medan dan DPD PDIP Sumut bisa saja juga akan dipanggil ke DPP, tapi bisa juga tidak. Artinya, ya bisa saja memang sudah mengerucut kepada dua nama tersebut, tapi bisa juga tidak. Tapi yang pasti sampai saat ini, kita di DPD belum mendapatkan keputusan dari DPP,” ujarnya.

Kapan DPP akan mengumumkan nama yang akan diusung di Pilkada Medan? Japorman juga mengaku belum mengetahuinya. “Oh itu kita belum tahu, yang jelas tugas kita di daerah hanya sebatas melakukan penjaringan, baik wali kota maupun wakil wali kota, selebihnya kita hanya bisa menunggu karena itu hak nya DPP,” jawabnya.

Selain itu, kata Japorman, DPP juga tidak perlu terburu-buru dalam melakukan pengumuman calon yang akan diusung, karena PDIP sebagai pemegang 10 kursi di DPRD Medan sudah dapat mengusung paslon nya sendiri di Pilkada Medan. “Tapi kita terus menjalin komunikasi informal dengan berbagai partai politik di Kota Medan, walaupun keputusan lobi politik tetap ada di pusat,” tandasnya.

Senada dengan Japorman, Sekretaris DPC PDIP Medan, Robi Barus juga mengatakan belum mendapatkan hasil atau keputusan DPP dari pertemuan yang dilakukan DPP dengan kedua Bakal Calon Wali Kota Medan dari partai berlambang banteng moncong putih tersebut. “Memang mereka ada dipanggil oleh pimpinan di DPP, tapi sampai sekarang kita memang belum tahu apa hasilnya. Kita di DPC belum mendapatkan keputusan ataupun arahan dari DPP, siapa yang akan kita usung di Pilkada Medan,” kata Robi.

Dijelaskannya, total yang mendaftar di penjaringan DPC PDIP Medan dan DPD PDIP Sumut ada sebanyak belasan orang. Namun, yang mendaftar sebagai Calon Wali Kota Medan hanya ada 6 nama, 5 mendaftar di DPC dan satu nama mendaftar di DPD. “Memang yang mendaftar ke DPC ada 10, tapi yang 5 kan mendaftar jadi wakil. Ditambah Bobby yang mendaftar ke DPD, maka total yang mendaftar sebagai Wali Kota ke DPC dan DPD ada 6 orang, termasuk Akhyar dan Bobby,” jelasnya.

Kenapa hanya dia nama tersebut yang dipanggil? Robi menjelaskan dari nama-nama tersebut tentunya DPP akan melakukan penjaringan kembali. “Bisa saja memang DPP telah memutuskan untuk mengerucutkan 6 nama itu menjadi 2 nama saja, yaitu Akhyar dan Bobby, karena memang sampai sekarang nama-nama yang lain memang belum ada dipanggil oleh DPP,” terangnya.

Pun begitu, tegas Robi, baik DPC maupun DPD hanya tinggal menunggu keputusan dari DPP PDIP. “Kita tinggal menunggu saja ini, siapapun nanti yang dipilih oleh DPP, kita di DPC maupun teman-teman di DPD pasti akan tegak lurus dengan perintah DPP,” tutupnya. (map)

BERSALAMAN: Ketua DPD PDIP Sumut Japorman Saragih menyalami Bobby Nasution yang telah mendaftar sebagai kader PDIP di Kantor DPD PDIP Sumut, Kamis (12/3).
BERSALAMAN: Ketua DPD PDIP Sumut Japorman Saragih menyalami Bobby Nasution yang telah mendaftar sebagai kader PDIP di Kantor DPD PDIP Sumut, Kamis (12/3).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sinyal dukungan PDIP ke Bobby Nasution semakin menguat. Apalagi, terhitung mulai Kamis (12/3) kemarin, Bobby telah resmi menjadi kader PDIP.

Suami Kahiyang Ayu itu mengisi formulir untuk menjadi kader di hadapan pengurus DPD PDIP Sumut. Setelah mengisi formulir, Bobby langsung dipakaikan jaket PDIP oleh Ketua DPD PDIP Sumut, Japorman Saragih.

Bobby mengaku, menjadi kader PDIP karena ingin mengikuti jejak mertuanya Presiden Jokowi yang sudah lebih dahulu menjadi kader PDIP. “Ingin mengikuti orang tua saya (mertua-red),” ujarnya, di Kantor DPD PDIP Sumut, Jalan Jamin Ginting, Medan, Kamis (12/3).

Menantu Presiden Jokowi ini menyebut, sejak dirinya mendaftar sebagai bakal calon wali kota ke PDIP adalah sinyal dirinya ingin bergabung dengan partai besutan Megawati Soekarnoputri tersebut. “Sejak awal mendaftar sebenarnya sudah sinyal, saya sebagai anak pasti ingin juga (jadi kader),” jelasnya.

Bobby mengaku ingin bersama-sama dengan PDIP membangun Kota Medan. “Sekarang jadi di PDIP, bersama-sama berkolaborasi,” urainya.

Ketua DPD PDIP Sumut, Japorman Saragih menyambut baik keputusan Bobby Nasution menjadi kader PDIP. “Jadi tidak ada lagi yang bilang PDIP tidak mendukung kader,” ucapnya.

Sebelumnya, bakal calon wali kota yang akan diusung PDIP di Pilkada Medan telah mengerucut ke dua nama yakni Akhyar Nasution dan Bobby Nasution. Bahkan keduanya telah dipanggil ke DPP PDIP di Jakarta pada 10 Maret 2020 lalu. Namun, sampai saat ini DPP PDIP belum memutuskan nama yang akan diusung di Pilkada Medan 2020. “Sampai saat ini memang belum ada arahan atau keputusan dari DPP untuk Pilkada Medan,” ucap Ketua DPD PDIP Sumut, Japorman Saragih kepada Sumut Pos, Kamis (12/3).

Dikatakan Japorman, dipanggilnya Bobby dan Akhyar belum bisa memastikan bahwa salah satu di antara keduanya akan mendapatkan dukungan dari DPP. “Karena nama-nama lain yang mendaftar ke penjaringan DPC PDIP Medan dan DPD PDIP Sumut bisa saja juga akan dipanggil ke DPP, tapi bisa juga tidak. Artinya, ya bisa saja memang sudah mengerucut kepada dua nama tersebut, tapi bisa juga tidak. Tapi yang pasti sampai saat ini, kita di DPD belum mendapatkan keputusan dari DPP,” ujarnya.

Kapan DPP akan mengumumkan nama yang akan diusung di Pilkada Medan? Japorman juga mengaku belum mengetahuinya. “Oh itu kita belum tahu, yang jelas tugas kita di daerah hanya sebatas melakukan penjaringan, baik wali kota maupun wakil wali kota, selebihnya kita hanya bisa menunggu karena itu hak nya DPP,” jawabnya.

Selain itu, kata Japorman, DPP juga tidak perlu terburu-buru dalam melakukan pengumuman calon yang akan diusung, karena PDIP sebagai pemegang 10 kursi di DPRD Medan sudah dapat mengusung paslon nya sendiri di Pilkada Medan. “Tapi kita terus menjalin komunikasi informal dengan berbagai partai politik di Kota Medan, walaupun keputusan lobi politik tetap ada di pusat,” tandasnya.

Senada dengan Japorman, Sekretaris DPC PDIP Medan, Robi Barus juga mengatakan belum mendapatkan hasil atau keputusan DPP dari pertemuan yang dilakukan DPP dengan kedua Bakal Calon Wali Kota Medan dari partai berlambang banteng moncong putih tersebut. “Memang mereka ada dipanggil oleh pimpinan di DPP, tapi sampai sekarang kita memang belum tahu apa hasilnya. Kita di DPC belum mendapatkan keputusan ataupun arahan dari DPP, siapa yang akan kita usung di Pilkada Medan,” kata Robi.

Dijelaskannya, total yang mendaftar di penjaringan DPC PDIP Medan dan DPD PDIP Sumut ada sebanyak belasan orang. Namun, yang mendaftar sebagai Calon Wali Kota Medan hanya ada 6 nama, 5 mendaftar di DPC dan satu nama mendaftar di DPD. “Memang yang mendaftar ke DPC ada 10, tapi yang 5 kan mendaftar jadi wakil. Ditambah Bobby yang mendaftar ke DPD, maka total yang mendaftar sebagai Wali Kota ke DPC dan DPD ada 6 orang, termasuk Akhyar dan Bobby,” jelasnya.

Kenapa hanya dia nama tersebut yang dipanggil? Robi menjelaskan dari nama-nama tersebut tentunya DPP akan melakukan penjaringan kembali. “Bisa saja memang DPP telah memutuskan untuk mengerucutkan 6 nama itu menjadi 2 nama saja, yaitu Akhyar dan Bobby, karena memang sampai sekarang nama-nama yang lain memang belum ada dipanggil oleh DPP,” terangnya.

Pun begitu, tegas Robi, baik DPC maupun DPD hanya tinggal menunggu keputusan dari DPP PDIP. “Kita tinggal menunggu saja ini, siapapun nanti yang dipilih oleh DPP, kita di DPC maupun teman-teman di DPD pasti akan tegak lurus dengan perintah DPP,” tutupnya. (map)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/