MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bergabungnya Bobby Nasution menjadi kader PDIP Sumut, tak memupuskan asa Akhyar Nasution untuk maju menjadi bakal calon Wali Kota Medan. Plt Wali Kota Medan ini mengaku optimis, partainya akan tetap mengusungnya di Pilkada Medan 2020 nanti.
“Insya Allah, insya Allah. Saya tidak mau bilang berapa persen. Saya yakin akan didukung DPP, tapi insya Allah saya yakin, walaupun saat ini belum diputuskan oleh DPP,” tegas Akhyar usai peresmian Masjid Mardhotillah di Rusunawa Kayu Putih, Medan Deli, Kota Medan, Jumat (13/3).
Bahkan, Akhyar mengaku sudah diminta DPP PDIP untuk memberikan tiga nama bakal calon Wakil Wali Kota Medan untuk mendampinginya kelak. “Sudah saya serahkan ketiga nama itu (ke DPP). Orang Medan semua, ada ulama, ada orang partai, ada akademisi,” jelas Akhyar.
Ditanya siapa-siapa saja ketiga nama tersebut, Akhyar masih belum mau menyebutkannya. Namun dia hanya menyebutkan kriteria ketiga tokoh yang telah diserahkannya ke DPP tersebut.
Kriteria pertama, seorang ulama yang pernah di birokrasi dan akademisi juga. Kedua, politisi yang aktif sebagai akademisi, berjiwa muda dan religius. Dan ketiga, seorang birokrat berpengalaman yang juga akademisi serta berkarakter memimpin.
“Ketiganya sudah saya kenal sejak lama, dan saya sudah menyaringnya benar-benar. Nama-namanya ada di DPP PDIP sekarang, dan mereka itu merupakan warga Medan dan cukup dikenali. Karena masing-masing berpengalaman di birokrasi, dikenali oleh politisi, memiliki keilmuan yang baik dan religius,” beber Akhyar yang merupakan lulusan Sekolah Guru Kader Utama PDIP angkatan IV pada tahun 2012 di Kulonprogo, DI Yogjakarta.
Dia menyebutkan, jika dirinya yang diputuskan sebagai calon Wali Kota Medan dari PDIP, maka tiga nama itu akan diputuskan menjadi satu nama. Selanjutnya, akan dibawa ke mitra koalisi untuk disatukan menjadi pasangan calon wali kota dan calon wakil wali kota. “Soal siapa yang akan menjadi wakil, itukan nanti akan menjadi bagian dari komunikasi dengan DPP. Saat ini koalisi lagi dibangun, komunikasi politik dengan semua partai tetap berjalan,” tandasnya.
Sementara, pengamat politik dari Universitas Sumatera Utara (USU), Dr Warjio menilai, bergabungnya Bobby Nasution menjadi kader PDIP Sumut menunjukkan kalau menantu Presiden Joko Widodo itu merupakan calon kuat yang akan diusung PDIP di Pilkada Medan nanti.
Warjio menilai, ini merupakan strategi PDIP untuk mendukung Bobby di Pilkada Medan. “Bergabungnya Bobby tentu menjadi legitimasi bagi PDIP untuk mendukung Bobby. Ini juga sekaligus menjadi strategi PDIP untuk menjawab protes para kader yang ingin DPP mengusung kadernya sendiri di Pilkada Medan,” ulas Warjio.
Menurutnya, jika Bobby sudah bergabung ke PDIP, maka tidak ada lagi alasan untuk mempersulit majunya Bobby di Pilkada Kota Medan dengan perahu PDIP. “Saya sendiri sebenarnya kurang setuju kalau dibilang Bobby sekarang sudah jadi kader. Saya menyebutnya sudah bergabung, kalau kader itu ya Akhyar. Tapi ya tetap saja, Bobby sudah sah menjadi bagian dari PDIP itu sendiri dan itu merupakan strategi jitu bila memang PDIP berniat untuk mengusungnya,” jelas Warjio.
Diapun menilai, strategi ini sekaligus mempersulit langkah Akhyar untuk maju di Pilkada Medan dari partai yang selama ini menjadi tempatnya bernaung. “Saya pikir, sekalipun Akhyar itu adalah kader sejati PDIP, tapi kondisi Akhyar untuk diusung PDIP saat ini memang semakin berat, mengingat keputusan memang ada di tangan DPP,” pungkasnya. (map)