30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Tak Ingin Bobby Nasution Melawan Kotak Kosong, PKS, PAN, dan PD Galang Koalisi

KOMPAK: Ketua Partai Demokrat Medan Burhanuddin Sitepu, Ketua PKS Medan Salman Alfarisi dan Ketua PAN Medan Bahrumsyah salam komando usai pertemuan, Rabu (15/1). 
markus/sumut pos
KOMPAK: Ketua Partai Demokrat Medan Burhanuddin Sitepu, Ketua PKS Medan Salman Alfarisi dan Ketua PAN Medan Bahrumsyah salam komando usai pertemuan, Rabu (15/1). markus/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Nama Bobby Nasution belakangan ini semakin menguat menjadi salah satu bakal calon Wali Kota Medan. Bahkan, menantu Presiden Joko Widodo ini disebut-sebut sebagai bakal calon yang paling diperhitungkan di Pilkada Kota Medan yang akan digelar pada September 2020.

Karenanya, Partai Demokrat (PD), PKS, dan PAN tidak ingin pesta demokrasi lima tahunan di Kota Medan itu berlangsung hanya dengan satu pasangan calon atau calon tunggal.

Untuk itu, para pucuk pimpinan Partai Demokrat, PKS, dan PAN Kota Medan sepakat membangun koalisi guna mengusung pasangan calon untuk ‘melawan’ Bobby.

Untuk menyamakan persepsi, unsur pimpinan ketiga parpol tersebut menggelar pertemuan di di Opal Cofee, Jalan T Amir Hamzah Medan, Rabu (15/1). Hadir dalam petemuan itu, Ketua DPC Partai Demokrat Medan Burhanuddin Sitepu bersama sekretarisnya Parlindungan Sipahutar dan bendahara, Ishaq Abrar M Tarigan. Ketua DPD PAN Medan HT Bahrumsyah hadir bersama sekretarisnya Agam Ginting dan Abdul Rahman, sedangkan Ketua DPD PKS Medan Salman Alfarisi juga didampingi sekretarisnya Rudianto Simangunsong dan Rajuddin Sagala yang saat ini duduk sebagai Wakil ketua DPRD Medan.

Burhanuddin Sitepu yang menjadi inisiator pertemuan tersebut mengatakan, pertemuan itu dilakukan menanggapi kondisi perpolitikan di Kota Medan menjelang Pilkada. Disebutnya, saat ini ada dua sosok yang menonjol sebagai bakal calon wali kota, Bobby Nasution dan Akhyar Nasution. “Kalau yang saya baca di media, seolah-olah tidak ada yang lain. Masyarakat bosan dan bertanya-tanya, apa tidak ada lagi kader partai yang bisa diusung?” kata Burhanuddin Sitepu usai pertemuan.

Untuk itu, kata Burhan, ia menginisiasi pertemuan silaturahmi itu untuk berkomunikasi agar muncul tokoh-tokoh alternatif yang dapat diusung sebagai bakal calon yang juga diperhitungkan untuk menjadi pembanding. Diakuinya, sudah ada kesepakatan mengenai kriteria bakal calon yang akan diusung nantinya.

“Sudah ada kesepakatan kita tentang kriteria yang mau diusung, yakni jangan orang yang tidak dikenal dan tidak pernah berbuat untuk masyarakat. Bahkan ada yang berandai-andai, kalau nanti akan ada calon yang melawan kotak kosong. Itu tak boleh terjadi, harus ada pilihan lain,” tegasnya.

Meski belum mengerucut pada satu nama bakal calon, namun ia memberi penilaian terhadap Salman Alfarisi dan Bahrumsyah yang menurutnya merupakan politisi berpengalaman di Kota Medan yang pantas untuk diperhitungkan.

“Kota Medan ini banyak tokoh. Dan yang nanti kita usung harus tokoh yang besar di Kota Medan dan pernah berbuat untuk Medan. Ketokohan seperti itu yang akan kami dukung nanti. Sosok Salman dam Bahrum sama-sama berpengalaman,” katanya, seraya berharap akan ada partai lain yang turut bergabung dengan mereka.

Sementara, Ketua DPD PKS Kota Medan Salman Alfarisi mengapresiasi parpol yang memiliki semangat mengusung kadernya dalam Pilkada Kota Medan. “Soal semangat mengusung kader, ini merupakan hal yang positif,” katanya.

Menurutnya, pertemuan dengan PAN dan Demokrat ini menyahuti harapan masyarakat dan mereka tidak mau mengedepankan ego masing-masing. “Ini juga yang menjadi kesepakatan kita, dimana dalam menyahuti harapan masyarakat kita tidak mau mengedepankam ego masing masing,” jelasnya.

Hanya saja, kata Salman, kandidat calon yang akan diusung harus sesuai mekanisme yang berlaku. “Ini lagi kita jajaki. Kami sepakat tidak akan ada calon melawan kotak kosong,” tegasnya.

Wakil Ketua DPRD Sumut ini juga berharap, PKS, PAN dan Demokrat akan membuat poros baru, sehingga pasangan yang akan diusung nanti dalam Pilkada Medan benar-benar menyahuti suara hati masyarakat Kota Medan. “Partai politik harus menjadi wadah dalam memproduksi tokoh dan Medan tidak kekurangan tokoh,” katanya.

Sementara Ketua DPD PAN Kota Medan, HT Bahrumsyah mengaku, ketiga partai tersebut harus berkoalisi untuk bisa mengusung pasangan calon. Untuk itu, mereka selalu berdiskusi untuk menyatukan persepsi. “Insya Allah, siapapun orang yang nanti akan diusung, itu akan berjalan lurus. Kami menjawab suasana kebathinan masyarakat bahwa partai kami akan bergerak untuk memunculkan alternatif calon,” katanya.

Ditambahkan Wakil Ketua DPRD Medan ini, pertemuan silaturahmi dengan partai lain merupakan amanah dari pimpinan partai masing-masing, dimana nanti hasil komunikasi akan disampaikan ke DPP. “Komunikasi kita ke DPP ini berbentuk buttom up, sehingga DPP dapat mengetahui keinginan masyarakat terhadap calon yang mau diusung nantinya,” tutur Bahrum.

Lantas bagaimana cara mereka bisa berbagi kursi bakal calon, yakni balon wali kota dan wakil wali kota, bila ada 3 partai yang berkoalisi. Artinya salah satu dari 3 partai tersebut, dipastikan tidak akan bisa mengusung kadernya sendiri dan hanya bisa mendukung tokoh dari dua partai lainnya.

Ketiga partai mengatakan, mereka belum membahas siapa tokoh yang akan diusung. Tetapi ketiganya sepakat, bila salah satu partai tidak bisa mengusung kadernya, maka pihaknya siap untuk mendukung kader dari dia partai lainnya. “Kita akan lihat dulu respon masyarakat. Misalnya yang kita ajukan PKS-PAN, PKS-Demokrat atau PAN-Demokrat. Mana nanti yang responnya paling baik, itu yang kita usung, dan partai lainnya siap mendukung. Karena apa? Karena kita sudah menyamakan persepsi sebelumnya,” tutupnya.

Seperti diketahui, bila berkoalisi maka ketiga partai berhak untuk mengusung paslon mereka sendiri. Sebab bila berkoalisi, ketiganya sudah memenuhi bahkan melebihi syarat minimal dalam mengusung pasangan calon di Pilkada Medan. Diketahui, PKS berhasil meraih 7 kursi di DPRD Medan, PAN 6 kursi dan Demokrat 4 kursi. Artinya bila berkoalisi, ketiganya berhasil mengumpulkan 17 kursi atau 34 persen dari total jumlah kursi yang ada di Kota Medan. (map)

KOMPAK: Ketua Partai Demokrat Medan Burhanuddin Sitepu, Ketua PKS Medan Salman Alfarisi dan Ketua PAN Medan Bahrumsyah salam komando usai pertemuan, Rabu (15/1). 
markus/sumut pos
KOMPAK: Ketua Partai Demokrat Medan Burhanuddin Sitepu, Ketua PKS Medan Salman Alfarisi dan Ketua PAN Medan Bahrumsyah salam komando usai pertemuan, Rabu (15/1). markus/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Nama Bobby Nasution belakangan ini semakin menguat menjadi salah satu bakal calon Wali Kota Medan. Bahkan, menantu Presiden Joko Widodo ini disebut-sebut sebagai bakal calon yang paling diperhitungkan di Pilkada Kota Medan yang akan digelar pada September 2020.

Karenanya, Partai Demokrat (PD), PKS, dan PAN tidak ingin pesta demokrasi lima tahunan di Kota Medan itu berlangsung hanya dengan satu pasangan calon atau calon tunggal.

Untuk itu, para pucuk pimpinan Partai Demokrat, PKS, dan PAN Kota Medan sepakat membangun koalisi guna mengusung pasangan calon untuk ‘melawan’ Bobby.

Untuk menyamakan persepsi, unsur pimpinan ketiga parpol tersebut menggelar pertemuan di di Opal Cofee, Jalan T Amir Hamzah Medan, Rabu (15/1). Hadir dalam petemuan itu, Ketua DPC Partai Demokrat Medan Burhanuddin Sitepu bersama sekretarisnya Parlindungan Sipahutar dan bendahara, Ishaq Abrar M Tarigan. Ketua DPD PAN Medan HT Bahrumsyah hadir bersama sekretarisnya Agam Ginting dan Abdul Rahman, sedangkan Ketua DPD PKS Medan Salman Alfarisi juga didampingi sekretarisnya Rudianto Simangunsong dan Rajuddin Sagala yang saat ini duduk sebagai Wakil ketua DPRD Medan.

Burhanuddin Sitepu yang menjadi inisiator pertemuan tersebut mengatakan, pertemuan itu dilakukan menanggapi kondisi perpolitikan di Kota Medan menjelang Pilkada. Disebutnya, saat ini ada dua sosok yang menonjol sebagai bakal calon wali kota, Bobby Nasution dan Akhyar Nasution. “Kalau yang saya baca di media, seolah-olah tidak ada yang lain. Masyarakat bosan dan bertanya-tanya, apa tidak ada lagi kader partai yang bisa diusung?” kata Burhanuddin Sitepu usai pertemuan.

Untuk itu, kata Burhan, ia menginisiasi pertemuan silaturahmi itu untuk berkomunikasi agar muncul tokoh-tokoh alternatif yang dapat diusung sebagai bakal calon yang juga diperhitungkan untuk menjadi pembanding. Diakuinya, sudah ada kesepakatan mengenai kriteria bakal calon yang akan diusung nantinya.

“Sudah ada kesepakatan kita tentang kriteria yang mau diusung, yakni jangan orang yang tidak dikenal dan tidak pernah berbuat untuk masyarakat. Bahkan ada yang berandai-andai, kalau nanti akan ada calon yang melawan kotak kosong. Itu tak boleh terjadi, harus ada pilihan lain,” tegasnya.

Meski belum mengerucut pada satu nama bakal calon, namun ia memberi penilaian terhadap Salman Alfarisi dan Bahrumsyah yang menurutnya merupakan politisi berpengalaman di Kota Medan yang pantas untuk diperhitungkan.

“Kota Medan ini banyak tokoh. Dan yang nanti kita usung harus tokoh yang besar di Kota Medan dan pernah berbuat untuk Medan. Ketokohan seperti itu yang akan kami dukung nanti. Sosok Salman dam Bahrum sama-sama berpengalaman,” katanya, seraya berharap akan ada partai lain yang turut bergabung dengan mereka.

Sementara, Ketua DPD PKS Kota Medan Salman Alfarisi mengapresiasi parpol yang memiliki semangat mengusung kadernya dalam Pilkada Kota Medan. “Soal semangat mengusung kader, ini merupakan hal yang positif,” katanya.

Menurutnya, pertemuan dengan PAN dan Demokrat ini menyahuti harapan masyarakat dan mereka tidak mau mengedepankan ego masing-masing. “Ini juga yang menjadi kesepakatan kita, dimana dalam menyahuti harapan masyarakat kita tidak mau mengedepankam ego masing masing,” jelasnya.

Hanya saja, kata Salman, kandidat calon yang akan diusung harus sesuai mekanisme yang berlaku. “Ini lagi kita jajaki. Kami sepakat tidak akan ada calon melawan kotak kosong,” tegasnya.

Wakil Ketua DPRD Sumut ini juga berharap, PKS, PAN dan Demokrat akan membuat poros baru, sehingga pasangan yang akan diusung nanti dalam Pilkada Medan benar-benar menyahuti suara hati masyarakat Kota Medan. “Partai politik harus menjadi wadah dalam memproduksi tokoh dan Medan tidak kekurangan tokoh,” katanya.

Sementara Ketua DPD PAN Kota Medan, HT Bahrumsyah mengaku, ketiga partai tersebut harus berkoalisi untuk bisa mengusung pasangan calon. Untuk itu, mereka selalu berdiskusi untuk menyatukan persepsi. “Insya Allah, siapapun orang yang nanti akan diusung, itu akan berjalan lurus. Kami menjawab suasana kebathinan masyarakat bahwa partai kami akan bergerak untuk memunculkan alternatif calon,” katanya.

Ditambahkan Wakil Ketua DPRD Medan ini, pertemuan silaturahmi dengan partai lain merupakan amanah dari pimpinan partai masing-masing, dimana nanti hasil komunikasi akan disampaikan ke DPP. “Komunikasi kita ke DPP ini berbentuk buttom up, sehingga DPP dapat mengetahui keinginan masyarakat terhadap calon yang mau diusung nantinya,” tutur Bahrum.

Lantas bagaimana cara mereka bisa berbagi kursi bakal calon, yakni balon wali kota dan wakil wali kota, bila ada 3 partai yang berkoalisi. Artinya salah satu dari 3 partai tersebut, dipastikan tidak akan bisa mengusung kadernya sendiri dan hanya bisa mendukung tokoh dari dua partai lainnya.

Ketiga partai mengatakan, mereka belum membahas siapa tokoh yang akan diusung. Tetapi ketiganya sepakat, bila salah satu partai tidak bisa mengusung kadernya, maka pihaknya siap untuk mendukung kader dari dia partai lainnya. “Kita akan lihat dulu respon masyarakat. Misalnya yang kita ajukan PKS-PAN, PKS-Demokrat atau PAN-Demokrat. Mana nanti yang responnya paling baik, itu yang kita usung, dan partai lainnya siap mendukung. Karena apa? Karena kita sudah menyamakan persepsi sebelumnya,” tutupnya.

Seperti diketahui, bila berkoalisi maka ketiga partai berhak untuk mengusung paslon mereka sendiri. Sebab bila berkoalisi, ketiganya sudah memenuhi bahkan melebihi syarat minimal dalam mengusung pasangan calon di Pilkada Medan. Diketahui, PKS berhasil meraih 7 kursi di DPRD Medan, PAN 6 kursi dan Demokrat 4 kursi. Artinya bila berkoalisi, ketiganya berhasil mengumpulkan 17 kursi atau 34 persen dari total jumlah kursi yang ada di Kota Medan. (map)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/