25.6 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Jajaki PKS pada Pilkada Medan, PDIP: Akhyar Paham Konsekuensinya!

SEPAHAM: Akhyar Nasution foto bersama Ketua PKS Sumut, H Hariyanto, Plt Ketua PKS Medan, Salman Alfarisi, dan Ketua Demokrat Medan, Burhanuddin Sitepu di Kantor DPW PKS Sumut, Selasa (14/7) malam.
SEPAHAM: Akhyar Nasution foto bersama Ketua PKS Sumut, H Hariyanto, Plt Ketua PKS Medan, Salman Alfarisi, dan Ketua Demokrat Medan, Burhanuddin Sitepu di Kantor DPW PKS Sumut, Selasa (14/7) malam.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PDI Perjuangan Sumatera Utara dan PDIP Medan menghormati pilihan kader PDIP, Akhyar Nasution, yang bersilaturahim ke ke Kantor DPW Partai Keadilan Sejahtera Sumut dalam rangka suksesi Pilkada Kota Medan 2020. PDIP meyakini, Akhyar sangat menyadari bahwa jaket PDIP masih melekat di badannya, dan paham konsekuensi langkah politik yang dilakukannya.

“Pertama, Bang Akhyar itu sebagai kader PDIP. Beliau juga wakil ketua bidang organisasi di DPD PDIP Sumut. Tentu sebagai personal, silaturahim itu sah-sah saja walaupun dalam dirinya melekat kader partai dan juga Plt Wali Kota Medan. Ya, kita hargai dan hormati,” kata Sekretaris PDI Perjuangan Sumut, Soetarto, Rabu (15/7).

Sebagai kader, menurut dia, Akhyar sangat memahami mekanisme yang ada di internal partai. “Jadi itu (silaturahim) hal biasa menurut kami. Hal kedua, kita melihat DPP belum memutuskan. Dan saya yakin beliau memahami mekanisme partai termasuk konsekuensinya,” ujarnya.

Mengenai pengumuman gelombang II sesuai rekomendasi DPP PDIP terhadap sosok yang diusung di Pilkada 2020, Soetarto mengatakan, akan diumumkan pada 17 Juli. Namun yang diumumkan masih bacalon kepala Pilkada Pematangsiantar dan Serdang Bedagai.

“Untuk Sumut, gelombang I ‘kan sudah diumumkan empat daerah sebelum Covid-19. Pada gelombang II nanti, rencana ada dua daerah yang akan diumumkan lagi secara virtual yaitu Siantar dan Sergai,” katanya.

Menurutnya, mekanisme ini merupakan kewenangan dari DPP partai. Pihaknya sebagai pengurus wilayah, tentu siap menindaklanjuti keputusan tersebut.

Diberitakan sebelumnya, Akhyar Nasution dan politisi PKS, Salman Alfarisi, berpeluang akan bertandem di Pilkada Medan 2020. Hal ini terungkap setelah Akhyar bersilaturahmi ke Kantor DPW PKS Sumut, Selasa (14/7) malam.

Usai pertemuan tertutup dengan para elit PKS Sumut, Akhyar menuturkan, sudah ada kesepahaman-kesepahaman antara dirinya dan PKS Sumut menyongsong perhelatan Pilkada Medan. “Syukur alhamdulillah, dalam silaturahim kita hari ini, terjadi kesepahaman bersama untuk menghadapi Pilkada Kota Medan ke depan. Rencananya kita akan bersama-sama dan ingin akan diteruskan ke DPP masing-masing. Insyaallah kita akan berjalan bersama-sama,” kata Akhyar sumringah yang diamini Ketua PKS Sumut, H Hariyanto dan pengurus teras lainnya termasuk Plt Ketua PKS Kota Medan, Salman Alfarisi.

Meski demikian, ia belum mau buka suara ihwal siapa yang akan menjadi nomor satu dan nomor dua. “Itu tergantung nanti Pak Ketua,” ujarnya tertawa. “Yang penting kesepahamannya dulu terbangun. Mengenai siapa orangnya, nanti pak ketua yang punya otoritas untuk ngomong,” sambung dia yang didampingi Ketua Demokrat Medan, Burhanuddin Sitepu.

Informasi berkembang di lapangan, Ketua DPP PKS Wilayah Sumbagut, Tifatul Sembiring, sudah meminta Salman Alfarisi sebagai calon wakil wali kota mendampingi Akhyar, meski sebelumnya DPP merekomendasikan Salman menjadi Medan 1.

Akhyar Disebut Tidak Tegak Lurus

Berbeda dengan DPD PDIP Sumut, DPC PDIP Medan mengaku tidak mau ambil pusing atas sikap kadernya, Akhyar Nasution, yang menjajaki dukungan dari PKS untuk maju di Pilkada Medan 2020 sebagai Calon Wali Kota.

“Iya kah? Benarkah itu? Sudahlah, kami tidak ambil pusing soal itu,” ucap Sekretaris DPC PDIP Medan, Robi Barus kepada Sumut Pos, Rabu (15/7).

Dikatakan Robi, selaku kader partai, Akhyar belum ada berkoordinasi dengan pihaknya di DPC PDIP, sebelum datang ke kantor DPW PKS Sumut. Kepergian Akhyar ke sana murni tanpa sepengetahuan pihak DPC PDIP. “Nggak ada, nggak ada koordinasi dulu. Ya silakan saja, itu ‘kan pilihan beliau ya. Kalau kita di DPC ya biasa-biasa saja, kita santai saja,” katanya.

Disebutkan Robi, sampai saat ini Akhyar masih menjadi kader partai berlambang banteng moncong putih itu. Dan semua kader partai PDIP, diwajibkan untuk tegak lurus dalam mematuhi dan menjalankan apapun yang sudah menjadi ketetapan ataupun keputusan dari DPP PDIP. “Tapi kalau beliau memilih sikap seperti itu, itu artinya sudah tidak tegak lurus lagi pada partai. Ya silakan saja,” sebutnya.

Bila pada akhirnya DPP menjatuhkan pilihan bukan kepada Akhyar untuk maju di Pilkada Medan, menurutnya, Akhyar harus bisa tegak lurus pada keputusan itu. “Kalau DPP akhirnya tidak memilih Akhyar, dan Akhyar justru maju dari partai lain, ya itu artinya secara tidak langsung Akhyar menyatakan sikapnya untuk tidak mau tegak lurus dan keluar dari partai. Tentu sayang sekali, sebab di DPP saat ini memang hanya ada dua nama, yaitu Akhyar Nasution dan Bobby Nasution. Kita harapkan sebenarnya beliau mau bersabar dalam menunggu keputusan DPP,” lanjutnya.

Kembali dijelaskan Robi, DPP PDIP memang sedang mempersiapkan nama yang akan diusung untuk maju sebagai Calon Wali Kota Medan pada Pilkada Medan 2020. Tak hanya itu, DPP juga akan mengumumkannya dalam waktu dekat.

“Ya infonya kan memang begitu, dalam waktu dekat ini akan diumumkan. Ketua Bappilu (Badan Pemenangan Pemilu) DPP PDIP, Pak Bambang Wuryanto memang bilang begitu, katanya antara tanggal 11 Juli sampai 18 Juli ini akan diumumkan, termasuk untuk Pilkada Medan,” pungkasnya.

NasDem Umumkan 16 Bacalon Kada

Di saat PDIP masih menunda pengumuman nama-nama bakal kepala dan wakil kepala daerah yang akan diusung pada Pilkada Serentak 2020 di 23 kabupaten/kota di Sumatera Utara, Partai Nasional Demokrat (NasDem) memilih mengumumkan jagoannya lebih cepat, Rabu (15/7). Namun dari 16 nama bacalon kada yang diumumkan, tidak termasuk jagoan untuk Pilkada Medan.

Ketua DPW Nasdem Sumut, Iskandar mengatakan pada tahap pertama mereka menyerahkan rekomendasi pada 16 daerah. “Seluruhnya yang kita usung ini adalah yang sudah memenuhi syarat untuk langsung mendaftar ke KPU. Yaitu punya 20 persen kursi DPRD pada daerah masing-masing,” katanya di Kantor DPW NasDem, Sumut, Jalan HM Yamin Medan.

Ia menilai para bacalon kepala daerah ini dipilih setelah melalui rangkaian seleksi ketat Partai Nasdem. Pihaknya pun memastikan penentuan nama-nama tersebut murni karena potensi yang dimiliki oleh masing-masing tokoh. “NasDem tetap konsisten sesuai arahan Ketua Umum Pak Surya Paloh, Nasdem mengusung tanpa mahar,” ungkapnya.

Adapun nama-nama bacalon kada di 16 daerah yang diusung NasDem tersebut antara lain; Kota Binjai (Lisa Andriani-Sapta Bangun); Serdang Bedagai (Soekirman-Tengku Ryan Novandi); Pematang Siantar (Asner Silalahi-Susanti Dewayani); Pakpak Bharat (Franc Bernhard Tumanggor-Mutsiohito Solin); Labuhan Batu Utara (Darno-Haris Muda Siregar); Kabupaten Labuhan Batu (Erik Edtrada-Ellya Rosa Siregar).

Selanjutnya Kabupaten Labuhan Batu Selatan (H Hasnah Harahap- Kholil Jufri Harahap); Kabupaten Toba (Darwin Siagian-Hulman Sitorus); Samosir (Vandiko Timotius Gultom-M Sitanggang); Sibolga (Jamaluddin Pohan-Pantas Maruba Lumbantobing); Mandailing Natal (H. Dahlan Hasan-H. Aswin); Kota Gunung Sitoli (Martinus Lase-Hadirat Gea); Kabupaten Nias (Christian Zebua-Anofuli Lase); Nias Utara (Amizaro Waruwu-Yusman Zega); Nias Barat (Eliyunus Waruwu-Mareko Zebua); Nias Selatan (Hilarius Duha-Firman Giawa). “Untuk 7 daerah lagi mungkin 2 minggu ke depan,” pungkas Iskandar. (prn/map)

Selanjutnya Kabupaten Labuhan Batu Selatan (H Hasnah Harahap- Kholil Jufri Harahap); Kabupaten Toba (Darwin Siagian-Hulman Sitorus); Samosir (Vandiko Timotius Gultom-M Sitanggang); Sibolga (Jamaluddin Pohan-Pantas Maruba Lumbantobing); Mandailing Natal (H. Dahlan Hasan-H. Aswin); Kota Gunung Sitoli (Martinus Lase-Hadirat Gea); Kabupaten Nias (Christian Zebua-Anofuli Lase); Nias Utara (Amizaro Waruwu-Yusman Zega); Nias Barat (Eliyunus Waruwu-Mareko Zebua); Nias Selatan (Hilarius Duha-Firman Giawa).

“Untuk 7 daerah lagi mungkin 2 minggu ke depan,” pungkas Iskandar. (prn/map)

SEPAHAM: Akhyar Nasution foto bersama Ketua PKS Sumut, H Hariyanto, Plt Ketua PKS Medan, Salman Alfarisi, dan Ketua Demokrat Medan, Burhanuddin Sitepu di Kantor DPW PKS Sumut, Selasa (14/7) malam.
SEPAHAM: Akhyar Nasution foto bersama Ketua PKS Sumut, H Hariyanto, Plt Ketua PKS Medan, Salman Alfarisi, dan Ketua Demokrat Medan, Burhanuddin Sitepu di Kantor DPW PKS Sumut, Selasa (14/7) malam.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PDI Perjuangan Sumatera Utara dan PDIP Medan menghormati pilihan kader PDIP, Akhyar Nasution, yang bersilaturahim ke ke Kantor DPW Partai Keadilan Sejahtera Sumut dalam rangka suksesi Pilkada Kota Medan 2020. PDIP meyakini, Akhyar sangat menyadari bahwa jaket PDIP masih melekat di badannya, dan paham konsekuensi langkah politik yang dilakukannya.

“Pertama, Bang Akhyar itu sebagai kader PDIP. Beliau juga wakil ketua bidang organisasi di DPD PDIP Sumut. Tentu sebagai personal, silaturahim itu sah-sah saja walaupun dalam dirinya melekat kader partai dan juga Plt Wali Kota Medan. Ya, kita hargai dan hormati,” kata Sekretaris PDI Perjuangan Sumut, Soetarto, Rabu (15/7).

Sebagai kader, menurut dia, Akhyar sangat memahami mekanisme yang ada di internal partai. “Jadi itu (silaturahim) hal biasa menurut kami. Hal kedua, kita melihat DPP belum memutuskan. Dan saya yakin beliau memahami mekanisme partai termasuk konsekuensinya,” ujarnya.

Mengenai pengumuman gelombang II sesuai rekomendasi DPP PDIP terhadap sosok yang diusung di Pilkada 2020, Soetarto mengatakan, akan diumumkan pada 17 Juli. Namun yang diumumkan masih bacalon kepala Pilkada Pematangsiantar dan Serdang Bedagai.

“Untuk Sumut, gelombang I ‘kan sudah diumumkan empat daerah sebelum Covid-19. Pada gelombang II nanti, rencana ada dua daerah yang akan diumumkan lagi secara virtual yaitu Siantar dan Sergai,” katanya.

Menurutnya, mekanisme ini merupakan kewenangan dari DPP partai. Pihaknya sebagai pengurus wilayah, tentu siap menindaklanjuti keputusan tersebut.

Diberitakan sebelumnya, Akhyar Nasution dan politisi PKS, Salman Alfarisi, berpeluang akan bertandem di Pilkada Medan 2020. Hal ini terungkap setelah Akhyar bersilaturahmi ke Kantor DPW PKS Sumut, Selasa (14/7) malam.

Usai pertemuan tertutup dengan para elit PKS Sumut, Akhyar menuturkan, sudah ada kesepahaman-kesepahaman antara dirinya dan PKS Sumut menyongsong perhelatan Pilkada Medan. “Syukur alhamdulillah, dalam silaturahim kita hari ini, terjadi kesepahaman bersama untuk menghadapi Pilkada Kota Medan ke depan. Rencananya kita akan bersama-sama dan ingin akan diteruskan ke DPP masing-masing. Insyaallah kita akan berjalan bersama-sama,” kata Akhyar sumringah yang diamini Ketua PKS Sumut, H Hariyanto dan pengurus teras lainnya termasuk Plt Ketua PKS Kota Medan, Salman Alfarisi.

Meski demikian, ia belum mau buka suara ihwal siapa yang akan menjadi nomor satu dan nomor dua. “Itu tergantung nanti Pak Ketua,” ujarnya tertawa. “Yang penting kesepahamannya dulu terbangun. Mengenai siapa orangnya, nanti pak ketua yang punya otoritas untuk ngomong,” sambung dia yang didampingi Ketua Demokrat Medan, Burhanuddin Sitepu.

Informasi berkembang di lapangan, Ketua DPP PKS Wilayah Sumbagut, Tifatul Sembiring, sudah meminta Salman Alfarisi sebagai calon wakil wali kota mendampingi Akhyar, meski sebelumnya DPP merekomendasikan Salman menjadi Medan 1.

Akhyar Disebut Tidak Tegak Lurus

Berbeda dengan DPD PDIP Sumut, DPC PDIP Medan mengaku tidak mau ambil pusing atas sikap kadernya, Akhyar Nasution, yang menjajaki dukungan dari PKS untuk maju di Pilkada Medan 2020 sebagai Calon Wali Kota.

“Iya kah? Benarkah itu? Sudahlah, kami tidak ambil pusing soal itu,” ucap Sekretaris DPC PDIP Medan, Robi Barus kepada Sumut Pos, Rabu (15/7).

Dikatakan Robi, selaku kader partai, Akhyar belum ada berkoordinasi dengan pihaknya di DPC PDIP, sebelum datang ke kantor DPW PKS Sumut. Kepergian Akhyar ke sana murni tanpa sepengetahuan pihak DPC PDIP. “Nggak ada, nggak ada koordinasi dulu. Ya silakan saja, itu ‘kan pilihan beliau ya. Kalau kita di DPC ya biasa-biasa saja, kita santai saja,” katanya.

Disebutkan Robi, sampai saat ini Akhyar masih menjadi kader partai berlambang banteng moncong putih itu. Dan semua kader partai PDIP, diwajibkan untuk tegak lurus dalam mematuhi dan menjalankan apapun yang sudah menjadi ketetapan ataupun keputusan dari DPP PDIP. “Tapi kalau beliau memilih sikap seperti itu, itu artinya sudah tidak tegak lurus lagi pada partai. Ya silakan saja,” sebutnya.

Bila pada akhirnya DPP menjatuhkan pilihan bukan kepada Akhyar untuk maju di Pilkada Medan, menurutnya, Akhyar harus bisa tegak lurus pada keputusan itu. “Kalau DPP akhirnya tidak memilih Akhyar, dan Akhyar justru maju dari partai lain, ya itu artinya secara tidak langsung Akhyar menyatakan sikapnya untuk tidak mau tegak lurus dan keluar dari partai. Tentu sayang sekali, sebab di DPP saat ini memang hanya ada dua nama, yaitu Akhyar Nasution dan Bobby Nasution. Kita harapkan sebenarnya beliau mau bersabar dalam menunggu keputusan DPP,” lanjutnya.

Kembali dijelaskan Robi, DPP PDIP memang sedang mempersiapkan nama yang akan diusung untuk maju sebagai Calon Wali Kota Medan pada Pilkada Medan 2020. Tak hanya itu, DPP juga akan mengumumkannya dalam waktu dekat.

“Ya infonya kan memang begitu, dalam waktu dekat ini akan diumumkan. Ketua Bappilu (Badan Pemenangan Pemilu) DPP PDIP, Pak Bambang Wuryanto memang bilang begitu, katanya antara tanggal 11 Juli sampai 18 Juli ini akan diumumkan, termasuk untuk Pilkada Medan,” pungkasnya.

NasDem Umumkan 16 Bacalon Kada

Di saat PDIP masih menunda pengumuman nama-nama bakal kepala dan wakil kepala daerah yang akan diusung pada Pilkada Serentak 2020 di 23 kabupaten/kota di Sumatera Utara, Partai Nasional Demokrat (NasDem) memilih mengumumkan jagoannya lebih cepat, Rabu (15/7). Namun dari 16 nama bacalon kada yang diumumkan, tidak termasuk jagoan untuk Pilkada Medan.

Ketua DPW Nasdem Sumut, Iskandar mengatakan pada tahap pertama mereka menyerahkan rekomendasi pada 16 daerah. “Seluruhnya yang kita usung ini adalah yang sudah memenuhi syarat untuk langsung mendaftar ke KPU. Yaitu punya 20 persen kursi DPRD pada daerah masing-masing,” katanya di Kantor DPW NasDem, Sumut, Jalan HM Yamin Medan.

Ia menilai para bacalon kepala daerah ini dipilih setelah melalui rangkaian seleksi ketat Partai Nasdem. Pihaknya pun memastikan penentuan nama-nama tersebut murni karena potensi yang dimiliki oleh masing-masing tokoh. “NasDem tetap konsisten sesuai arahan Ketua Umum Pak Surya Paloh, Nasdem mengusung tanpa mahar,” ungkapnya.

Adapun nama-nama bacalon kada di 16 daerah yang diusung NasDem tersebut antara lain; Kota Binjai (Lisa Andriani-Sapta Bangun); Serdang Bedagai (Soekirman-Tengku Ryan Novandi); Pematang Siantar (Asner Silalahi-Susanti Dewayani); Pakpak Bharat (Franc Bernhard Tumanggor-Mutsiohito Solin); Labuhan Batu Utara (Darno-Haris Muda Siregar); Kabupaten Labuhan Batu (Erik Edtrada-Ellya Rosa Siregar).

Selanjutnya Kabupaten Labuhan Batu Selatan (H Hasnah Harahap- Kholil Jufri Harahap); Kabupaten Toba (Darwin Siagian-Hulman Sitorus); Samosir (Vandiko Timotius Gultom-M Sitanggang); Sibolga (Jamaluddin Pohan-Pantas Maruba Lumbantobing); Mandailing Natal (H. Dahlan Hasan-H. Aswin); Kota Gunung Sitoli (Martinus Lase-Hadirat Gea); Kabupaten Nias (Christian Zebua-Anofuli Lase); Nias Utara (Amizaro Waruwu-Yusman Zega); Nias Barat (Eliyunus Waruwu-Mareko Zebua); Nias Selatan (Hilarius Duha-Firman Giawa). “Untuk 7 daerah lagi mungkin 2 minggu ke depan,” pungkas Iskandar. (prn/map)

Selanjutnya Kabupaten Labuhan Batu Selatan (H Hasnah Harahap- Kholil Jufri Harahap); Kabupaten Toba (Darwin Siagian-Hulman Sitorus); Samosir (Vandiko Timotius Gultom-M Sitanggang); Sibolga (Jamaluddin Pohan-Pantas Maruba Lumbantobing); Mandailing Natal (H. Dahlan Hasan-H. Aswin); Kota Gunung Sitoli (Martinus Lase-Hadirat Gea); Kabupaten Nias (Christian Zebua-Anofuli Lase); Nias Utara (Amizaro Waruwu-Yusman Zega); Nias Barat (Eliyunus Waruwu-Mareko Zebua); Nias Selatan (Hilarius Duha-Firman Giawa).

“Untuk 7 daerah lagi mungkin 2 minggu ke depan,” pungkas Iskandar. (prn/map)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/