28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Ketua Partai Buruh Sumut, Willy Agus Utomo, Pemilu Ditunda Bikin Panjang Derita Rakyat

SUMUTPOS.CO – Ketua Exco Partai Buruh Sumatera Utara (Sumut), Willy Agus Utomo menanggapi isu yang beredar berkenaan adanya gerakan yang mencoba menunda Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.

Menurutnya, hingga saat ini desas-desus tersebut belum diketahui dan tidak pernah mendengar secara langsung perihal penundaan Pemilu tersebut.

Kendati demikian, isu ini menurutnya harus ditanggapi serius, karena jika benar terjadi maka menjadi preseden buruk bagi demokrasi Indonesia pascareformasi yang telah diperjuangkan oleh rakyat selama ini.

“Kami Partai Buruh pasti menolak tegas, jika ada pihak-pihak yang berencana menunda Pemilu 2024, jangan mengahalalkan segala cara untuk berkuasa. Rakyat sudah cerdas, kita lawan,” ujarnya kepada sejumlah wartawan di Medan, Kamis (16/2).

Untuk itu Willy mengajak semua elemen dan masyarakat, tokoh agama, mahasiswa dan elit-eilit Partai Politik untuk konsisten dan kritis mengawal perhelatan demokrasi, agar sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan atau kata lain sesuai aturan Perundang-undangan yang berlaku.

“Kami partai rakyat kecil yang baru saja lolos, berharap ada perubahan besar untuk rakyat di Pemilu 2024 mendatang,” tegasnya.

Dia menilai, selama ini rakyat sudah lama mengharapkan kesejahteraan. Maka di Pemilu ini, Partai Buruh akan menyatukan suara-suara rakyat kecil untuk menggunakan hak pilihnya secara baik dan benar, demi mewujudkan perubahan menuju cita-cita negara sejahtera (welfare state).

“Kalau ditunda Pemilu, maka makin panjang penderitaan rakyat, saat ini sembako mahal, lapangan pekerjaan minim, upah buruh murah, kesehatan dan pendidikan mahal, apa itu mau mereka?, memperpanjang jerit tangis kemiskinan rakyat, jangan serakah dan rakuslah wahai para oknum pejabat negeri ini,” ketus Willy.

Aktivis buruh yang namanya masuk dalam daftar 10 tokoh buruh paling vokal di Indonesia versi Survey Indonesia Indicator 2021 lalu ini mewanti-wanti hal tersebut, dia berjanji akan segera menyosialisasikan kepada seluruh Kader partainya dan masyarakat serta tokoh masyarakat agar turut melakukan penolakan penundaan Pemilu.

“Bisa juga kami akan suarakan dalam aksi-aksi buruh, kami akan kawal demokrasi ini, jangan kembali ke masa orde baru, jangan jadi diktator baru untuk menindas rakyat,” pungkasnya. (dwi/azw)

SUMUTPOS.CO – Ketua Exco Partai Buruh Sumatera Utara (Sumut), Willy Agus Utomo menanggapi isu yang beredar berkenaan adanya gerakan yang mencoba menunda Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.

Menurutnya, hingga saat ini desas-desus tersebut belum diketahui dan tidak pernah mendengar secara langsung perihal penundaan Pemilu tersebut.

Kendati demikian, isu ini menurutnya harus ditanggapi serius, karena jika benar terjadi maka menjadi preseden buruk bagi demokrasi Indonesia pascareformasi yang telah diperjuangkan oleh rakyat selama ini.

“Kami Partai Buruh pasti menolak tegas, jika ada pihak-pihak yang berencana menunda Pemilu 2024, jangan mengahalalkan segala cara untuk berkuasa. Rakyat sudah cerdas, kita lawan,” ujarnya kepada sejumlah wartawan di Medan, Kamis (16/2).

Untuk itu Willy mengajak semua elemen dan masyarakat, tokoh agama, mahasiswa dan elit-eilit Partai Politik untuk konsisten dan kritis mengawal perhelatan demokrasi, agar sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan atau kata lain sesuai aturan Perundang-undangan yang berlaku.

“Kami partai rakyat kecil yang baru saja lolos, berharap ada perubahan besar untuk rakyat di Pemilu 2024 mendatang,” tegasnya.

Dia menilai, selama ini rakyat sudah lama mengharapkan kesejahteraan. Maka di Pemilu ini, Partai Buruh akan menyatukan suara-suara rakyat kecil untuk menggunakan hak pilihnya secara baik dan benar, demi mewujudkan perubahan menuju cita-cita negara sejahtera (welfare state).

“Kalau ditunda Pemilu, maka makin panjang penderitaan rakyat, saat ini sembako mahal, lapangan pekerjaan minim, upah buruh murah, kesehatan dan pendidikan mahal, apa itu mau mereka?, memperpanjang jerit tangis kemiskinan rakyat, jangan serakah dan rakuslah wahai para oknum pejabat negeri ini,” ketus Willy.

Aktivis buruh yang namanya masuk dalam daftar 10 tokoh buruh paling vokal di Indonesia versi Survey Indonesia Indicator 2021 lalu ini mewanti-wanti hal tersebut, dia berjanji akan segera menyosialisasikan kepada seluruh Kader partainya dan masyarakat serta tokoh masyarakat agar turut melakukan penolakan penundaan Pemilu.

“Bisa juga kami akan suarakan dalam aksi-aksi buruh, kami akan kawal demokrasi ini, jangan kembali ke masa orde baru, jangan jadi diktator baru untuk menindas rakyat,” pungkasnya. (dwi/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/