SUMUTPOS.CO- Dayu Putra, Divisi Studi Sentra Advokasi untuk Hak Pendidikan Rakyat (SAHdaR), Rabu (19/3) menilai, banyaknya peserta pemilu yang urung melakukan rapat akbar mengindikasikan bahwa bukan karena tidak siapnya peserta pemilu atau faktor cuaca. Akan lebih kepada memilih atau cendrung kepada aksi-aksi konkrit dan praktis.
“Melihat kecendrungan ini, maka sangat dimungkinkan praktik politik uang lebih gencar lagi dilakukan. Mengingat politik uang masih dianggap langkah jitu untuk memperoleh kekuasaan,”sebutnya.
Untuk itu, diharapkan masyarakat sumatera utara benar-benar selektif dalam memilih wakilnya sehingga dapat memperjuangkan kepentingannya dan memberikan perubahan yang lebih baik lagi bagi kehidupannya.
Anggapan itu diutarakannya berdasarkan temuan SAHDAR terhadap sejumlah pelanggaran yang dilakukan peserta pemilu. (uma)
SUMUTPOS.CO- Dayu Putra, Divisi Studi Sentra Advokasi untuk Hak Pendidikan Rakyat (SAHdaR), Rabu (19/3) menilai, banyaknya peserta pemilu yang urung melakukan rapat akbar mengindikasikan bahwa bukan karena tidak siapnya peserta pemilu atau faktor cuaca. Akan lebih kepada memilih atau cendrung kepada aksi-aksi konkrit dan praktis.
“Melihat kecendrungan ini, maka sangat dimungkinkan praktik politik uang lebih gencar lagi dilakukan. Mengingat politik uang masih dianggap langkah jitu untuk memperoleh kekuasaan,”sebutnya.
Untuk itu, diharapkan masyarakat sumatera utara benar-benar selektif dalam memilih wakilnya sehingga dapat memperjuangkan kepentingannya dan memberikan perubahan yang lebih baik lagi bagi kehidupannya.
Anggapan itu diutarakannya berdasarkan temuan SAHDAR terhadap sejumlah pelanggaran yang dilakukan peserta pemilu. (uma)
