24.2 C
Medan
Sunday, September 1, 2024

Pilkada Medan: Head to Head Duo Nasution

HEAD TO HEAD: Bobby Afif Nasution dan Akhyar Nasution bakal head to head di Pilkada Medan, 9 Desember mendatang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pertarungan ‘Duo Nasution’ di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Medan 2020, sepertinya bakal terwujud. Akhyar Nasution bakal head to head dengan Bobby Nasution. Partai Demokrat dan PKS sudah sepakat bakal mengusung Akhyar Nasution, sedangkan PDIP, Golkar, Gerindra, Nasdem, PAN, dan sejumlah parpol lainnya bakal mengusung Bobby Afif Nasution.

BERDASARKAN perolehan kursi di DPRD Medan, koalisi PKS dan Partai Demokrat sudah memenuhi syarat untuk mengusung Plt Wali Kota Medan ini di Pilkada yang bakal digelar 9 Desember mendatang. Akhyar kini tinggal menanti keputusan dari DPP PKS, siapa yang bakal mendampinginya.

Namun santer kabar yang berkembang, kader senior PKS, Salman Alfarisi yang bakal mendampinginya sebagai Wakil Wali Kota Medan Plt Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, Herri Zulkarnain berharap, PKS menunjuk Wakil Ketua DPRD Sumut, Salman Alfarisi sebagai calon wakil wali kota mendampingi Akhyar. “Akhyar-nya sudah final (jadi calon wali kota). Dia pengalaman, dia melanjutkan. Ya, artinya Demokrat dan PKS itu berkoalisilah, koalisi kerakyatan,” terang dia.

Dia menilai, Salman sebagai orang yang tepat mendampingi Akhyar, sebab sudah mengetahui seluk-beluk Kota Medan. “PD berharap PKS (tunjuk) Salman Alfarisi-lah, karena dia sudah pengalaman, wakil ketua DPRD Provinsi Sumut juga. Dia juga di Medan. Jadi, sudah tahu bagaimana Kota Medan ini,” katanya.

Ketua DPW PKS Sumut, Hariyanto yang ditanya ihwal perkembangan koalisi dengan PD di Pilkada Medan menyatakan, dalam pekan ini akan ada pengumuman dari DPP terkait siapa sosok pasangan calon yang akan mereka usung. “Insyaallah mudah-mudahan dalam minggu ini sudah ada kabar. Karena kita sudah bawa Akhyar ke DPP pada Rabu pekan lalu. Biasanya di PKS itu, Senin masuk rapat (pembahasan), Rabu finalisasi. Jadi pekan ini sudah ada kabarlah,” terangnya.

Secara umum, imbuh dia, target untuk pilkada di Sumut akan diumumkan pada Juli 2020 ini juga. Namun secara keseluruhan, kemungkinan sampai pertengahan Agustus mendatang. “Yang sudah di Mandailing Natal. Lalu Minggu semalam penyerahan SK ke pasangan Soekirman-Tengku Ryan Novandi di Pilkada Sergai. Ditargetkan di bulan Juli ini selesai, atau selambatnya Agustus,” pungkasnya.

Sementara Bobby Nasution, bakal diusung koalisi gemuk, gabungan dari sejumlah parpol. Golkar dan Nasdem sudah mengumumkan secara resmi dukungannya kepada menantu Presiden Joko Widodo ini. Sedangkan PDI Perjuangan, PAN dan Gerindra, sudah memberi sinyal kuat bakal bergabung dengan Golkar dan Nasdem mendukung Bobby.

Plt Ketua PDIP Sumut, Djarot Saiful Hidayat, telah memberi sinyal bahwa pihaknya sudah satu frekuensi dengan suami Kahiyang Ayu tersebut. Lantas, bagaimana dengan Gerindra dan PAN?

Secara mengejutkan, Sekretaris DPD Partai Gerindra Sumut, Robert Lumban Tobing mengaku, partainya berkomitmen untuk mengusung Bobby Nasution. Padahal jauh-jauh hari sebelumnya, Ihwan Ritonga yang kini menjabat sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Kota Medan, sudah menyatakan niatnya untuk maju sebagai calon Wali Kota Medan.

“Kita tetap mengusung Bobby. Kita memberikan harapan, Bobby untuk maju sebagai calon Wali Kota Medan,” katanya menjawab wartawan, Selasa (28/7).

Robert mengaku, Gerindra akan menyandingkan kadernya dengan Bobby. Ada tiga sosok, ungkap Robert, satu di antaranya Aulia Rahman. “Ada kader yang kita colokkan sama dia. Ya, salahsatunya Aulia Rahman,” ungkapnya.

Dia juga mengungkapkan alasan mengusung Bobby yang minus pengalaman birokrasi dan politik. Robert memisalkan dengan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang tak berlatarbelakang politik. “Kita punya pengalaman mengusung anak muda menjadi pengalaman, seperti contoh Ridwan Kamil yang dipilih oleh ketum karena latar belakang tidak politik,” ucapnya.

Selain itu, kata dia, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto melihat potensi besar terhadap generasi-generasi muda dalam menata dan membangun satu wilayah. Karenanya, ia nilai Prabowo punya kacamata yang berbeda, dalam melihat potensi dalam diri Bobby. “Ketum melihat ada potensi besar kepada Bobby untuk merubah wajah Kota Medan. Kita tahu beberapa Wali Kota Medan banyak terlibat kasus korupsi dan kita sangat sedihkan. Dan ia juga tulus untuk membangun Kota Medan,” katanya.

Soal kans berkoalisi dengan PDIP di Pilkada Medan, karena ada kaitan Prabowo Subianto telah berada di kabinet saat ini, ia menyangga asumsi tersebut. Melainkan sama-sama melihat dan memiliki visi -misi untuk membangun Kota Medan. “Ada kemiripan antara Gerinda dan PDIP. Kebersamaan ini akan dapat untuk membangun birokrasi pemerintahan,” ucapnya.

Selain mengusung Bobby, Gerindra Sumut juga memberi dukungan penuh kepada kadernya untuk bertarung di 22 kabupaten/kota, kecuali Kabupaten Toba, karena tidak memiliki kursi di DPRD.

Sementara, PAN Sumut masih menunggu keputusan DPP siapa yang akan diusung di Pilkada Medan. “Kalau sudah ada, kami akan infokan ke kawan-kawan media,” kata Ketua DPW PAN Sumut, Yahdi Khoir Harahap.

Informasi yang diperoleh, bahwa Bobby telah bertemu dengan Ketum PAN, Zulkifli Hasan di Jakarta, usai punya komitmen sebelumnya dengan Akhyar Nasution. Ihwal ini, PAN Sumut belum mau berkomentar lebih. “Pada prinsipnya kami akan tegak lurus dengan keputusan DPP. Sebaiknya kita tunggu saja nanti pengumuman resminya,” imbuhnya.

Bobby Miliki Passion Anak Muda

Pengurus Cabang Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH) Kota Medan menilai, Bobby Nasution punya passion anak muda, sehingga cukup pantas memimpin Kota Medan. Selain tak dibebani masalah hukum, Bobby juga dinilai sosok yang bisa mengakomodir semua pihak, termasuk kalangan muda.

“Menurut kami pemimpin yang cocok untuk Medan adalah yang mau mendengar aspirasi kalangan anak muda dan mau melibatkan semua pihak,” kata Pengurus Wilayah HIMMAH Sumut, Abdul Razak Nasution dalam fokus grup discussion bertajuk “Kota Medan Butuh Pemimpin Seperti Apa?” yang digelar di AW Coffee, Jalan Sisingamangaraja Medan, Selasa (28/7) sore.

Hal sama dikatakan Ketua Pengurus Cabang HIMMAH Medan, Ilham Fauzi Munthe. Menurutnya, paling penting pemimpin Kota Medan nantinya adalah yang mau merangkul mahasiswa dan kalangan anak muda dan punya kemampuan.

Sementara tokoh pemuda Sumut, Sugian Santoso menambahkan, dari kebutuhan dan persoalan yang ada di Kota Medan, Bobby Nasution dinilainya cukup representatif memimpin kota terbesar ketiga di Indonesia ini. “Jadi, mengatasi persoalan di Kota Medan ini, seperti banjir macet dan kriminal perlu kolaburasi. Siapa yang miliki sifat itu, dia yang cocok memimpin Medan,” kata Sugiat.

Dia juga berharap, Pilkada Medan 2020 jangan lagi melahirkan pemimpin yang tersangkut masalah hukum. “Makanya ini menjadi tanggung jawab kita bersama dalam memilih pemimpin. Cukuplah tiga kali Pilkada Medan, wali kota terpilihnya tersangkut masalah hukum,” tandasnya. (prn/adz)

HEAD TO HEAD: Bobby Afif Nasution dan Akhyar Nasution bakal head to head di Pilkada Medan, 9 Desember mendatang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pertarungan ‘Duo Nasution’ di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Medan 2020, sepertinya bakal terwujud. Akhyar Nasution bakal head to head dengan Bobby Nasution. Partai Demokrat dan PKS sudah sepakat bakal mengusung Akhyar Nasution, sedangkan PDIP, Golkar, Gerindra, Nasdem, PAN, dan sejumlah parpol lainnya bakal mengusung Bobby Afif Nasution.

BERDASARKAN perolehan kursi di DPRD Medan, koalisi PKS dan Partai Demokrat sudah memenuhi syarat untuk mengusung Plt Wali Kota Medan ini di Pilkada yang bakal digelar 9 Desember mendatang. Akhyar kini tinggal menanti keputusan dari DPP PKS, siapa yang bakal mendampinginya.

Namun santer kabar yang berkembang, kader senior PKS, Salman Alfarisi yang bakal mendampinginya sebagai Wakil Wali Kota Medan Plt Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, Herri Zulkarnain berharap, PKS menunjuk Wakil Ketua DPRD Sumut, Salman Alfarisi sebagai calon wakil wali kota mendampingi Akhyar. “Akhyar-nya sudah final (jadi calon wali kota). Dia pengalaman, dia melanjutkan. Ya, artinya Demokrat dan PKS itu berkoalisilah, koalisi kerakyatan,” terang dia.

Dia menilai, Salman sebagai orang yang tepat mendampingi Akhyar, sebab sudah mengetahui seluk-beluk Kota Medan. “PD berharap PKS (tunjuk) Salman Alfarisi-lah, karena dia sudah pengalaman, wakil ketua DPRD Provinsi Sumut juga. Dia juga di Medan. Jadi, sudah tahu bagaimana Kota Medan ini,” katanya.

Ketua DPW PKS Sumut, Hariyanto yang ditanya ihwal perkembangan koalisi dengan PD di Pilkada Medan menyatakan, dalam pekan ini akan ada pengumuman dari DPP terkait siapa sosok pasangan calon yang akan mereka usung. “Insyaallah mudah-mudahan dalam minggu ini sudah ada kabar. Karena kita sudah bawa Akhyar ke DPP pada Rabu pekan lalu. Biasanya di PKS itu, Senin masuk rapat (pembahasan), Rabu finalisasi. Jadi pekan ini sudah ada kabarlah,” terangnya.

Secara umum, imbuh dia, target untuk pilkada di Sumut akan diumumkan pada Juli 2020 ini juga. Namun secara keseluruhan, kemungkinan sampai pertengahan Agustus mendatang. “Yang sudah di Mandailing Natal. Lalu Minggu semalam penyerahan SK ke pasangan Soekirman-Tengku Ryan Novandi di Pilkada Sergai. Ditargetkan di bulan Juli ini selesai, atau selambatnya Agustus,” pungkasnya.

Sementara Bobby Nasution, bakal diusung koalisi gemuk, gabungan dari sejumlah parpol. Golkar dan Nasdem sudah mengumumkan secara resmi dukungannya kepada menantu Presiden Joko Widodo ini. Sedangkan PDI Perjuangan, PAN dan Gerindra, sudah memberi sinyal kuat bakal bergabung dengan Golkar dan Nasdem mendukung Bobby.

Plt Ketua PDIP Sumut, Djarot Saiful Hidayat, telah memberi sinyal bahwa pihaknya sudah satu frekuensi dengan suami Kahiyang Ayu tersebut. Lantas, bagaimana dengan Gerindra dan PAN?

Secara mengejutkan, Sekretaris DPD Partai Gerindra Sumut, Robert Lumban Tobing mengaku, partainya berkomitmen untuk mengusung Bobby Nasution. Padahal jauh-jauh hari sebelumnya, Ihwan Ritonga yang kini menjabat sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Kota Medan, sudah menyatakan niatnya untuk maju sebagai calon Wali Kota Medan.

“Kita tetap mengusung Bobby. Kita memberikan harapan, Bobby untuk maju sebagai calon Wali Kota Medan,” katanya menjawab wartawan, Selasa (28/7).

Robert mengaku, Gerindra akan menyandingkan kadernya dengan Bobby. Ada tiga sosok, ungkap Robert, satu di antaranya Aulia Rahman. “Ada kader yang kita colokkan sama dia. Ya, salahsatunya Aulia Rahman,” ungkapnya.

Dia juga mengungkapkan alasan mengusung Bobby yang minus pengalaman birokrasi dan politik. Robert memisalkan dengan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang tak berlatarbelakang politik. “Kita punya pengalaman mengusung anak muda menjadi pengalaman, seperti contoh Ridwan Kamil yang dipilih oleh ketum karena latar belakang tidak politik,” ucapnya.

Selain itu, kata dia, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto melihat potensi besar terhadap generasi-generasi muda dalam menata dan membangun satu wilayah. Karenanya, ia nilai Prabowo punya kacamata yang berbeda, dalam melihat potensi dalam diri Bobby. “Ketum melihat ada potensi besar kepada Bobby untuk merubah wajah Kota Medan. Kita tahu beberapa Wali Kota Medan banyak terlibat kasus korupsi dan kita sangat sedihkan. Dan ia juga tulus untuk membangun Kota Medan,” katanya.

Soal kans berkoalisi dengan PDIP di Pilkada Medan, karena ada kaitan Prabowo Subianto telah berada di kabinet saat ini, ia menyangga asumsi tersebut. Melainkan sama-sama melihat dan memiliki visi -misi untuk membangun Kota Medan. “Ada kemiripan antara Gerinda dan PDIP. Kebersamaan ini akan dapat untuk membangun birokrasi pemerintahan,” ucapnya.

Selain mengusung Bobby, Gerindra Sumut juga memberi dukungan penuh kepada kadernya untuk bertarung di 22 kabupaten/kota, kecuali Kabupaten Toba, karena tidak memiliki kursi di DPRD.

Sementara, PAN Sumut masih menunggu keputusan DPP siapa yang akan diusung di Pilkada Medan. “Kalau sudah ada, kami akan infokan ke kawan-kawan media,” kata Ketua DPW PAN Sumut, Yahdi Khoir Harahap.

Informasi yang diperoleh, bahwa Bobby telah bertemu dengan Ketum PAN, Zulkifli Hasan di Jakarta, usai punya komitmen sebelumnya dengan Akhyar Nasution. Ihwal ini, PAN Sumut belum mau berkomentar lebih. “Pada prinsipnya kami akan tegak lurus dengan keputusan DPP. Sebaiknya kita tunggu saja nanti pengumuman resminya,” imbuhnya.

Bobby Miliki Passion Anak Muda

Pengurus Cabang Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH) Kota Medan menilai, Bobby Nasution punya passion anak muda, sehingga cukup pantas memimpin Kota Medan. Selain tak dibebani masalah hukum, Bobby juga dinilai sosok yang bisa mengakomodir semua pihak, termasuk kalangan muda.

“Menurut kami pemimpin yang cocok untuk Medan adalah yang mau mendengar aspirasi kalangan anak muda dan mau melibatkan semua pihak,” kata Pengurus Wilayah HIMMAH Sumut, Abdul Razak Nasution dalam fokus grup discussion bertajuk “Kota Medan Butuh Pemimpin Seperti Apa?” yang digelar di AW Coffee, Jalan Sisingamangaraja Medan, Selasa (28/7) sore.

Hal sama dikatakan Ketua Pengurus Cabang HIMMAH Medan, Ilham Fauzi Munthe. Menurutnya, paling penting pemimpin Kota Medan nantinya adalah yang mau merangkul mahasiswa dan kalangan anak muda dan punya kemampuan.

Sementara tokoh pemuda Sumut, Sugian Santoso menambahkan, dari kebutuhan dan persoalan yang ada di Kota Medan, Bobby Nasution dinilainya cukup representatif memimpin kota terbesar ketiga di Indonesia ini. “Jadi, mengatasi persoalan di Kota Medan ini, seperti banjir macet dan kriminal perlu kolaburasi. Siapa yang miliki sifat itu, dia yang cocok memimpin Medan,” kata Sugiat.

Dia juga berharap, Pilkada Medan 2020 jangan lagi melahirkan pemimpin yang tersangkut masalah hukum. “Makanya ini menjadi tanggung jawab kita bersama dalam memilih pemimpin. Cukuplah tiga kali Pilkada Medan, wali kota terpilihnya tersangkut masalah hukum,” tandasnya. (prn/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/