ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Polres Asahan menggelar nonton bareng (Nobar) Film Pohon Terkenal bersama ratusan pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) dari beberapa sekolah di Kabupaten Asahan, Sabtu (30/3) sore. Kegiatan dilaksanakan di Bioskop Irian Cinema 1 – 5, Jalan Imam Bonjol Kisaran, Asahan.
“INI merupakan kegiatan Polri, khususnya Polres Asahan agar lebih dekat dengan masyarakat. Karena polisi adalah sahabat masyarakat,” ujar Kapolres Asahan, AKBP Faisal F. Napitupulu, SIK, MH kepada Sumut Pos usai nobar.
“Film ini menunjukkan bahwa menjadi Taruna Akpol (Akademi Kepolisian) tidak perlu menyogok (memberikan uang kepada panitia),” sambungnya.
Menurut Faisal, Film Pohon Terkenal dapat memberikan semangat bagi kaum milenial agar giat berprestasi di bangku SMA. Setelah menyelesaikan SMA, para siswa/siswi dapat melamar Taruna Akpol.
“Tidak ada sogok menyogok. Jangan percaya calo untuk masuk Polri, tidak ada itu. Polri bersih,” tutur mantan Kasubdit III Jahtanras Polda Sumut ini di hadapan ratusan siswa SMA.
Ada beberapa pelajar dari beberapa SMA yang turut nobar. Masing-masing, pelajar SMA Negeri 1 Kisaran, SMA Negeri 2 Kisaran , SMA Negeri 4 Kisaran dan SMA Negeri 1 Buntupane.
Turut hadir, Waka Polres Asahan Kompol M Taufik SE NH, Kabag Ops Kompol Marluddin Sag, Kasat Reskrim AKP Ricky Pripurna Atmaja SIK, Kasubbag Humas Iptu S Siahaan dan para Kepala Sekolah SMA.
Sebelumnya di tempat berbeda, Kapolres Asahan juga telah mengingatkan masyarakat agar jangan percaya kepada calo atau orang yang mengaku-ngaku bisa membantu dalam hal pengurusan masuk menjadi anggota Polri.
“Saat ini sedang ada penerimaan anggota Polri. Moment seperti ini biasanya dimanfaatkan oleh sejumlah orang yang mengaku bisa meloloskan peserta dari rangkaian seleksi dan ujian dengan meminta sejumlah uang,” ujar AKBP Faisal saat silaturahmi dengan seribuan masyarakat Kecamatan Pulo Bandring di lapangan bola Desa Suka Damai Barat, Kisaran, Sumatera Utara, Kamis (28/3) lalu.
“Jangan percaya kepada calo tersebut, karena untuk menjadi anggota Polri sama sekali tidak menggunakan uang,” sambungnya.
Diingatkan Faisal, jika orang yang mengaku bisa memuluskan proses ujian menjadi anggota Polri, itu bohong. Karena sistem ujian sekarang dilakukan secara ketat dengan menggunakan komputer dan sistem online. Hasilnya, langsung keluar beberapa saat setelah mengikuti ujian.
“Jadi…jika ada calo yang mengaku bisa meluluskan menjadi anggota Polri, dia itu ibaratkan seseorang yang menembak di atas kuda. Kalau calon nya lulus, ya dia dapat duit nya. Kalau calon nya nggak lulus, uang bisa tidak kembali sama sekali,” tegas mantan Kapolsek Sunggal ini.
Kata Faisal, kebanyakan kasus uang korban hanya dikembalikan setengah. Alasannya, sudah memberi kepada panitia.
“Itu tidak ada sama sekali. Jadi saya berharap masyarakat tidak percaya kepada calo agar tidak ada lagi korban-korban penipuan dari calo tersebut,” tegas Kapolres.
“Jika ada orang yang mengaku bisa meluluskan jadi anggota Polri, segera laporkan. Bekali anak-anak kita yang ikut seleksi penerimaan anggota Polri dengan ilmu pengetahuan, pelatihan-pelatihan, serta fisik juga sehat. Mudah-mudahan bisa lulus dengan hasil yang baik,” pungkasnya.
Dalam acara silaturahmi tersebut, Kapolres Asahan juga membagikan tali asih kepada anak-anak yatim, pemberian sembako kepada kaum duafa serta membagikan 500 jilbab buat kaum ibu.(*)