Tepat 1 Juli merupakan satu kenangan tak terlupakan dari Kota Tebingtinggi. Ketika itu, Datuk Bandar Kajum bersama pengikutnya membuka kawasan pinggiran Sungai Bahilang dan Padang. Saat itulah, Tebingtinggi berkembang menjadi satu pemukiman dan kini, usianya telah menginjak ke 96 pada tanggal 1 Juli 2013.
Dalam memeriahkan hari jadi Kota Tebingtinggi dan HUT ke-67 Bhayangkara, Pemko Tebingtinggi memberi kado berupa 3 penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI).
Penghargaan MURI yang diraih kota berjulukan kota lemang itu diantaranya lemang terbesar dan terpanjang dengan ukuran diameter 10 sentimeter, panjang 50 sentimeter, dan memiliki rasa terbanyak dengan 96 rasa sesuai dengan HUT Kota Tebingtinggi, selanjutnya penghargaan cuci tangan terbanyak dengan jumlah peserta sebanyak 12.219 orang dan pelaksanaan kegiatan jalan santai/sehat menyusuri Kota Tebingtinggi bersama 20 ribu warga dari berbagai golongan dan lapisan masyarakat.
Rangkaian kegiatan peringatan HUT Kota Tebingtinggi dan HUT Bhayangkara dipusatkan di Lapangan Merdeka Sri Mersing Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi pada Sabtu (29/6) malam dan Minggu (30/6) siang.
Hadir dalam rangkaian pemecahan rekor MURI khusus gerak jalan santai, Gurbenur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho dan wakilnya HT Erry Nuradi, Kasdam I Bukit Barisan Brigjen I Gede Sumarta, Wali Kota Tebingtinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan, Wakil Wali Kota Tebingtinggi H Irham Taufik, Ketua DPRD Syarial Malik, Kapolres Tebingtinggi AKBP Andi Rian Djajadi, Ketua Pengadilan Agama, Kajari Tebingtinggi Olopan Nainggolan dan seluruh unsur Muspida Pemerintah Kota Tebingtinggi.
Dalam arahannya, Gatot Pujo Nugroho mengatakan perayaan HUT ke 96 Kota Tebingtinggi dan HUT ke 67 Bhayangkara dipenuhi berbagai kegiatan, mulai dari kegiatan bhakti sosial, olahraga seperti lomba renang dan dayung ceria di Sungai Padang, lomba bidang pendidikan, pergelaran kesenian lintas daerah, jalan santai (sehat), dan dipecahkannya 3 rekor MURI dari sejumlah rangkaian kegiatan perayaan HUT ini. Kemudian, ada juga hiburan artis ibu Kota Jakarta Wali Band, Tablik Akbar menghadirkan Alustad Syech Ali Saleh Muhammad Ali Jaber.
Menurut Gatot, olahraga jalan santai adalah bagian membangun Provinsi Sumut dengan sportif. Kemudian, bagian dari mewujudkan Sumut yang sehat untuk menuju masyarakat sejahtera.
Gatot menyebutkan, Kota Tebingtinggi merupakan kota kecil (small town), tapi Kota Tebingtinggi yang kecil ini indah.
“Hari ini kota kecil (Tebingtinggi) itu telah mengukir prestasi dengan meraih tiga penghargaan dari MURI,” sebutnya.
Dia mengharapkan, ke depan Kota Tebingtinggi akan maju bila bisa menyikapi adanya perkembangan Bandara Kualanamu, Pelabuhan terbesar di Tanjung Gading Batubara, pembanguan proyek MP3I di Sei Mangkei dan tembusnya jalan bebas hambatan (tol) Tebingtinggi-Medan.
“Saya yakin Kota Tebingtinggi akan maju kedepannya,”cetusnya sembari memberikan bantuan bibit padi sebanyak 3 ton dan bibit pohon sebanyak 10.000 batang.
Wali Kota Tebingtinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan mengatakan kemeriahan HUT ke-96 Pemko Tebingtinggi dan Hut ke-67 Bhayangkara semuanya diberikan untuk masyarakat Kota Tebingtinggi. Acara sepesial sebagai kado ulang tahun Kota Tebingtinggi adalah pencapain rekor MURI untuk katagori lemang terbesar, lemang dengan 96 rasa dan cuci tangan dengan peserta sebanyak 12.000 orang.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Kota Tebingtinggi yang telah mendukung semua program, kemudian semua prestasi yang diraih atas partisipasi masyarakat Kota Tebingtinggi dan pembangunan di Kota Tebingtinggi juga atas peran masyarakat. Jadi Tebingtinggi ini maju dan berkembang karena partisipasi aktif masyarakat,” ucapnya.
Umar menambahkan, komitmen Pemko Tebingtinggi saat ini memiliki komitmen penuh kepada rakyat, yakni bersama-sama menjaga kelestarian dan keamanan Kota Tebingtinggi, jadikan Kota Tebingtinggi menjadi kota yang hijau dan menjadi kota kuliner. “HUT ini, Pemko Tebingtinggi sengaja menyajikan lemang terbesar dan terbanyak dengan jumlah rasa 96. Begitu juga, kita pecahkan rekor MURI untuk cuci tangan terbanyak. Lemang itu nantinya dimakan oleh seluruh masyarakat Kota Tebingtinggi,” sebutnya.
Ketua DPRD Tebingtinggi Syarial Malik juga menuturkan bahwa Pemko Tebingtinggi bersama-sama dengan DPRD Tebingtinggi menghadirkan yang terbaik untuk masyarakat, tentunya akan mampu membuat acara lebih meriah pada perayaan tahun akan datang.
“Terpenting keberhasilan semua ini tidak terlepas peran serta semua stake holder dan seluruh masyarakat Kota Tebingtinggi untuk berbuat demi kemajuan Kota Tebingtinggi itu sendiri,”jelasnya.
Terpisah, dua tim penilai MURI asal Kota Semarang, Ngaderi didampingi Teo Maret mengaku kagum melihat kota kecil Tebingtinggi. Kota kecil Tebingtinggi ternyata menyimpan banyak sejarah dan ke khasan sebagai kota lemang. “Sampai saat ini MURI telah melakukan penilaian karsa dan karya anak bangsa Indonesia selama 13 tahun dan lebih kurang 6 ribu penghargaan sudah diberikan,” sebutnya.
Ngaderi menyampaikan, karya dan prestasi anak bangsa ini perlu dicatat di rekor MURI, hal ini untuk menggairahkan anak bangsa dalam menciptakan inovasi dan kreasi yang lebih maju. Contohnya, malam ini Kota Tebingtinggi telah memecahkan rekor MURI membuat lemang terbesar dan jumlah rasa terbanyak mengalahkan rekor MURI di Pagar Alam Sumatera Selatan.
Sedangkan rekor MURI yang baru adalah mencuci tangan massal diikuti sebanyak 12.219 orang.
“Kami berikan tiga rekor MURI untuk Kota Tebingtinggi pada perayaan hari ulang tahunnya ke 96,”sebut Ngaderi. (ian)