30 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Siap Percepat Pembangunan Psp Menuju Masyarakat yang Madani

Ir H Chaidir Ritonga MM dalam Dialog Interaktif Komunitas Mahasiswa Sumatera Utara di Jakarta

Kehadiran Wakil Ketua DPRD Sumut yang juga Calon Wali Kota Padang Sidimpuan (Psp) Ir H Chaidir Ritonga MM di Aula Gedung Koordinator Perguruan Tinggi Agama Islam (Kopertais) Wilayah I DKI Jakarta, Minggu (29/7), mendapat perhatian serius anggota Komunitas Masyarakat Sumatera Utara (KMSU) di Jakarta dan undangan lainnya.

FOTO BERSAMA: Calon Wali Kota Padangsidimpuan Ir H Chaidir Ritonga MM (tengah) bersama mahasiswa, undangan  pemakalah Dialog Interaktif KMSU  Jakarta, Minggu (29/7).
FOTO BERSAMA: Calon Wali Kota Padangsidimpuan Ir H Chaidir Ritonga MM (tengah) bersama mahasiswa, undangan dan pemakalah Dialog Interaktif KMSU di Jakarta, Minggu (29/7).

MAHASISWA program sarjana dan pascasarjana asal Sumut yang menimba ilmu di sejumlah perguruan tinggi di antaranya dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan Universitas Indonesia (UI) menaruh harapan penting terhadap kiprah Chaidir Ritonga dalam membangun Sumut terutama Kota Psp.

Chaidir yang juga Ketua Ikatan Alumni SMA Negeri 3 Psp ke Jakarta secara khusus  memenuhi undangan dialog interaktif KMSU dirangkai acara buka puasa bersama.

Dialog sejak sore ini semula dijadwalkan berakhir sebelum  buka puasa. Dialog interaktif ‘Peranserta Pemuda dan Mahasiswa untuk Berpartisipasi dalam Percepatan Pembangunan Daerah dan Mewujudkan Masyarakat Madani’ dipandu Ketua Majelis Pengawas dan Konsultasi (MPK) KMSU Sumut Fadlyka HS Harahap SE. Pemikiran Chaidir soal pembangunan daerah bersama dengan dua pembicara lain yakni Pemerhati Adat Budaya Angkola Mandailing yang juga Kabid Penyelenggara Pusdiklat Bea Cukai Kemenkeu RI Dr H Sahminan Zega SH MPd dan Staf Pusat Kajian Kebijakan dan Hukum Sekjen Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Edrida Pulungan SE SPd pun diyakini dapat mempercepat pembangunan di Sumut termasuk Psp lima tahun kedepan.

Dari pertemuan ini, tiga pembicara sepakat ingin memastikan agar Pilkada Psp bebas dari praktik money politics sehingga tidak merusak tatanan budaya masyarakat setempat. Mereka berjanji akan mengawal agar Pilkada Psp mengedepankan cara-cara yang baik dalam memilih Wali Kota dan Wakil Wali Kota Psp sesuai dengan aturan hukum. Sebab Pilkada Psp bukan sekadar menyelamatkan dari kebangkrutan namun diupayakan menjadi ibukota Provinsi Sumatera Tenggara.

Dihadapan mahasiswa asal Psp, Medan, Labuhan Batu, Palas, Paluta, Tapsel dan daerah lain di Sumut, Chaidir berbagi pengalaman sebagai Wakil Ketua DPRD Sumut bersama instansi terkait memotori peningkatan Anggaran Pembangunan dan Belanja Daerah (APBD) Sumut hingga dua kali lipat dibanding tahun lalu sebesar Rp.3,8 Triliun menjadi Rp7,6 triliun.

‘’Upaya mendongkrak APBD Sumut harus dilakukan mengingat banyak potensi Sumut yang belum dikelola dengan baik. Provinsi lain yang memiliki luas daerah dan kekayaan alam lebih kecil malah mampu melebihi APBD Sumut,’’ katanya.

Alumni S1 IPB dan S2 USU ini yakin, pengalaman ini dapat dilakoni saat memimpin Psp pada Pilkada 18 Oktober 2012. ‘’Saya meninggalkan kenyamanan kehidupan di Medan untuk berterima kasih dan berprestasi dalam membangun Kota Psp yang lebih baik.

Insya Allah, saya bersama H Mara Gunung Harahap SE siap menyelamatkan Psp yang hampir bangkrut. Sebab saat ini 70 persen APBD digunakan untuk belanja tidak langsung terutama membayar gaji PNS,’’ kata mahasiswa S3 program Doktor Perencanaan Wilayah USU.

Menanggapi pertanyaan mahasiswa menyoal pembentukan Provinsi Sumatera Tenggara, pengusaha berusia 50 tahun ini yakin Psp yang masih sebagai ibukota de facto Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) dapat menjadi lokomotif dan ibukota Sumatera Tenggara. ‘’Karenanya, posisi Wali Kota Psp untuk periode lima tahun ke depan semakin penting,’’ tegasnya.

Pemekaran kawasan Pantai Barat yang tertinggal dibanding kawasan Pantai Timur Sumut, tegas Chaidir yang merupakan anak sopir bus Sibual-buali dan Sampagul, merupakan alat pemerataan dan percepatan pembangunan untuk mewujudkan masyarakat madani yang menjunjung tinggi nilai, norma, hukum yang ditopang oleh penguasaan iman, ilmu dan teknologi yang berperadaban termasuk di Psp.

“Dari tiga provinsi yang akan dimekarkan di Sumut yang mendapat persetujuan Pemprovsu dan DPRD Sumut, Sumatera Tenggara dengan lima kabupaten dan kota termasuk Psp mendapat penilaian tertinggi untuk segera dimekarkan. Sebanyak 50 tokoh masyarakat Tabagsel di Hotel Borobudur Jakarta pada 18 Juli 2012 mematangkan pembentukan Sumatera Tenggara,’’ kata Chaidir yang mendapat applaus peserta dialog interaktif.

Pemerhati Adat Budaya Angkola Mandailing yang juga Kabid Penyelenggara Pusdiklat Bea Cukai Kemenkeu RI Dr H Sahminan Zega SH MPd mengungkapkan, pemikiran Chaidir

Ritonga dalam percepatan pembangunan Sumut memberi semangat kepada kaum muda Sumut untuk memberi peran lebih besar. Penyakit kronis putera daerah kudis (kurang disiplin), asma (asal masuk), TBC (tidak bisa competen), kram (kurang terampil, asam urat (asal sampai kantor uring-uringan dan tidur) dan ginjal (gaji ingin naik namun kerja lamban).

Zega pun memberi masukan 17 modal untuk membangun daerah meliputi komitmen dan konsistensi, wewenang dan tanggung jawab, keikhlasan dan kejujuran, integritas dan profesionalisme, kreativitas dan kepekaan, kepemimpinan dan keteladanan, kebersamaan dan dinamika kelompok, ketepatan dan kecepatan, rasionalitas dan kecerdasan emosi, keteguhan dan ketegasan, disiplin dan keteraturan kerja, keberanian dan kearifan, dedikasi dan loyalitas, semangat dan motivasi, ketekunan dan kesabaran, keadilan dan keterbukaan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Doktor lulusan UNJ ini menambahkan, prilaku yang baik dalam mempercepat pembangunan daerah yakni melayani dan bukan dilayani, mendorong dan bukan menghambat, mempermudah dan bukan mempersulit serta sederhana dan bukan berbelit-belit. ‘’Kita pasti mampu berubah karena kita adalah bagian dari perubahan. Anda adalah perubahan itu sendiri, Horas Padangsidimpuan jaya,’’ ucap Zega.

Staf Pusat Kajian Kebijakan dan Hukum Sekjen Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Edrida Pulungan SE SPd mengungkapkan berbagai potensi Psp sehingga mendapat apresiasi dari warga Australia tatkala berkunjung disana sebagai delegasi Pemuda Indonesia Australia.(*)

Ir H Chaidir Ritonga MM dalam Dialog Interaktif Komunitas Mahasiswa Sumatera Utara di Jakarta

Kehadiran Wakil Ketua DPRD Sumut yang juga Calon Wali Kota Padang Sidimpuan (Psp) Ir H Chaidir Ritonga MM di Aula Gedung Koordinator Perguruan Tinggi Agama Islam (Kopertais) Wilayah I DKI Jakarta, Minggu (29/7), mendapat perhatian serius anggota Komunitas Masyarakat Sumatera Utara (KMSU) di Jakarta dan undangan lainnya.

FOTO BERSAMA: Calon Wali Kota Padangsidimpuan Ir H Chaidir Ritonga MM (tengah) bersama mahasiswa, undangan  pemakalah Dialog Interaktif KMSU  Jakarta, Minggu (29/7).
FOTO BERSAMA: Calon Wali Kota Padangsidimpuan Ir H Chaidir Ritonga MM (tengah) bersama mahasiswa, undangan dan pemakalah Dialog Interaktif KMSU di Jakarta, Minggu (29/7).

MAHASISWA program sarjana dan pascasarjana asal Sumut yang menimba ilmu di sejumlah perguruan tinggi di antaranya dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan Universitas Indonesia (UI) menaruh harapan penting terhadap kiprah Chaidir Ritonga dalam membangun Sumut terutama Kota Psp.

Chaidir yang juga Ketua Ikatan Alumni SMA Negeri 3 Psp ke Jakarta secara khusus  memenuhi undangan dialog interaktif KMSU dirangkai acara buka puasa bersama.

Dialog sejak sore ini semula dijadwalkan berakhir sebelum  buka puasa. Dialog interaktif ‘Peranserta Pemuda dan Mahasiswa untuk Berpartisipasi dalam Percepatan Pembangunan Daerah dan Mewujudkan Masyarakat Madani’ dipandu Ketua Majelis Pengawas dan Konsultasi (MPK) KMSU Sumut Fadlyka HS Harahap SE. Pemikiran Chaidir soal pembangunan daerah bersama dengan dua pembicara lain yakni Pemerhati Adat Budaya Angkola Mandailing yang juga Kabid Penyelenggara Pusdiklat Bea Cukai Kemenkeu RI Dr H Sahminan Zega SH MPd dan Staf Pusat Kajian Kebijakan dan Hukum Sekjen Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Edrida Pulungan SE SPd pun diyakini dapat mempercepat pembangunan di Sumut termasuk Psp lima tahun kedepan.

Dari pertemuan ini, tiga pembicara sepakat ingin memastikan agar Pilkada Psp bebas dari praktik money politics sehingga tidak merusak tatanan budaya masyarakat setempat. Mereka berjanji akan mengawal agar Pilkada Psp mengedepankan cara-cara yang baik dalam memilih Wali Kota dan Wakil Wali Kota Psp sesuai dengan aturan hukum. Sebab Pilkada Psp bukan sekadar menyelamatkan dari kebangkrutan namun diupayakan menjadi ibukota Provinsi Sumatera Tenggara.

Dihadapan mahasiswa asal Psp, Medan, Labuhan Batu, Palas, Paluta, Tapsel dan daerah lain di Sumut, Chaidir berbagi pengalaman sebagai Wakil Ketua DPRD Sumut bersama instansi terkait memotori peningkatan Anggaran Pembangunan dan Belanja Daerah (APBD) Sumut hingga dua kali lipat dibanding tahun lalu sebesar Rp.3,8 Triliun menjadi Rp7,6 triliun.

‘’Upaya mendongkrak APBD Sumut harus dilakukan mengingat banyak potensi Sumut yang belum dikelola dengan baik. Provinsi lain yang memiliki luas daerah dan kekayaan alam lebih kecil malah mampu melebihi APBD Sumut,’’ katanya.

Alumni S1 IPB dan S2 USU ini yakin, pengalaman ini dapat dilakoni saat memimpin Psp pada Pilkada 18 Oktober 2012. ‘’Saya meninggalkan kenyamanan kehidupan di Medan untuk berterima kasih dan berprestasi dalam membangun Kota Psp yang lebih baik.

Insya Allah, saya bersama H Mara Gunung Harahap SE siap menyelamatkan Psp yang hampir bangkrut. Sebab saat ini 70 persen APBD digunakan untuk belanja tidak langsung terutama membayar gaji PNS,’’ kata mahasiswa S3 program Doktor Perencanaan Wilayah USU.

Menanggapi pertanyaan mahasiswa menyoal pembentukan Provinsi Sumatera Tenggara, pengusaha berusia 50 tahun ini yakin Psp yang masih sebagai ibukota de facto Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) dapat menjadi lokomotif dan ibukota Sumatera Tenggara. ‘’Karenanya, posisi Wali Kota Psp untuk periode lima tahun ke depan semakin penting,’’ tegasnya.

Pemekaran kawasan Pantai Barat yang tertinggal dibanding kawasan Pantai Timur Sumut, tegas Chaidir yang merupakan anak sopir bus Sibual-buali dan Sampagul, merupakan alat pemerataan dan percepatan pembangunan untuk mewujudkan masyarakat madani yang menjunjung tinggi nilai, norma, hukum yang ditopang oleh penguasaan iman, ilmu dan teknologi yang berperadaban termasuk di Psp.

“Dari tiga provinsi yang akan dimekarkan di Sumut yang mendapat persetujuan Pemprovsu dan DPRD Sumut, Sumatera Tenggara dengan lima kabupaten dan kota termasuk Psp mendapat penilaian tertinggi untuk segera dimekarkan. Sebanyak 50 tokoh masyarakat Tabagsel di Hotel Borobudur Jakarta pada 18 Juli 2012 mematangkan pembentukan Sumatera Tenggara,’’ kata Chaidir yang mendapat applaus peserta dialog interaktif.

Pemerhati Adat Budaya Angkola Mandailing yang juga Kabid Penyelenggara Pusdiklat Bea Cukai Kemenkeu RI Dr H Sahminan Zega SH MPd mengungkapkan, pemikiran Chaidir

Ritonga dalam percepatan pembangunan Sumut memberi semangat kepada kaum muda Sumut untuk memberi peran lebih besar. Penyakit kronis putera daerah kudis (kurang disiplin), asma (asal masuk), TBC (tidak bisa competen), kram (kurang terampil, asam urat (asal sampai kantor uring-uringan dan tidur) dan ginjal (gaji ingin naik namun kerja lamban).

Zega pun memberi masukan 17 modal untuk membangun daerah meliputi komitmen dan konsistensi, wewenang dan tanggung jawab, keikhlasan dan kejujuran, integritas dan profesionalisme, kreativitas dan kepekaan, kepemimpinan dan keteladanan, kebersamaan dan dinamika kelompok, ketepatan dan kecepatan, rasionalitas dan kecerdasan emosi, keteguhan dan ketegasan, disiplin dan keteraturan kerja, keberanian dan kearifan, dedikasi dan loyalitas, semangat dan motivasi, ketekunan dan kesabaran, keadilan dan keterbukaan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Doktor lulusan UNJ ini menambahkan, prilaku yang baik dalam mempercepat pembangunan daerah yakni melayani dan bukan dilayani, mendorong dan bukan menghambat, mempermudah dan bukan mempersulit serta sederhana dan bukan berbelit-belit. ‘’Kita pasti mampu berubah karena kita adalah bagian dari perubahan. Anda adalah perubahan itu sendiri, Horas Padangsidimpuan jaya,’’ ucap Zega.

Staf Pusat Kajian Kebijakan dan Hukum Sekjen Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Edrida Pulungan SE SPd mengungkapkan berbagai potensi Psp sehingga mendapat apresiasi dari warga Australia tatkala berkunjung disana sebagai delegasi Pemuda Indonesia Australia.(*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/