30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Mewujudkan Hidup Berkelanjutan

Rektor UMA Buka Bilateral Akademik Forum Malaysia-Indonesia

UNIVERSITAS Medan Area (UMA) bekerjasama dengan Akademi Kepimpinan Pengajian Tinggi (AKEPT), Kementerian Pengajian Malaysia Tinggi Malaysia dan Albukhary International University (AIU) Malaysia menggelar forum akademik bilateral Indonesia-Malaysia.

Acara yang dibuka Rektor UMA Prof Dr H A Ya’kub Matondang di Hotel Danau Toba Internasional Jalan Imam Bonjol Medan, Sabtu (2/6) ini mengusung tema “Transforming Higher Education Sustainable Society.”

Dua pembicara yang tampil yakni Naib Canselor Albukhary International University Malaysia yang juga mantan Rektor University Sain Malaysia (USM) Tan Sri Dato’ Dzulkifli Abdul Razak dan Guru Besar USU yang juga mantan Pembantu Rektor II USU Prof Dr OK Subhilhar MA.

Turut hadir Rektor ITM Prof Dr Ilmi Abdullah MSc, Wakil Rektor IV Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) H Suharwardi K Lubis SH SpN MH, Wakil Rektor IV Unpab Ir Indra Jaya Lubis, Wakil Rektor IV Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Drs H S Elhayat MA.

Hadir juga Ketua Panitia yang juga Wakil Rektor I UMA Drs H Heri Kusmanto MA, Wakil Rektor II UMA Ir Hj Siti Mardiana MSi, Wakil Direkur III PPs UMA Muazzul SH MHum, Ketua Prodi MAP UMA yang juga moderator Dr Warjio, Kabag Humas UMA Ir Asmah Indrawati MSi, dosen, mahasiswa dan undangan lain.

Rektor UMA Prof Dr HA Ya’kub Matondang menyebut jika kepemimpinan di suatu negeri melakukan penyimpangan dan kemungkaran akan membuat negeri dan masyarakat sengsara.

Kepemimpinan masa depan, menurut Ya’kub, tergantung pada alumni perguruan tinggi yang telah dibekali ilmu dan iman. Untuk itu, Rektor menegaskan, UMA menghasilkan SDM inovatif dan berakhlak dengan memperhatikan keberlanjutan msayarakat ke depan.

Ketua Panitia Drs H Heri Kusmanto MA mengatakan forum bertujuan memantapkan peranan perguruan tinggi dalam mempelopori terwujudnya kehidupan masyarakat yang berkelanjutan dengan baik.

Kesiapan manusia sangat diperlukan mengingat semakin tinggi tantangan akibat perubahan iklim yang ekstrim, penipisan lapisan ozon, jumlah penduduk yang terus meningkat. ‘’Rekomendasi pertemuan ini akan disampaikan pada pemerintah,’’ terang Heri.

Tan Sri Dato Dzulkifli Abdul Razak mengajak masyarakat melestarikan alam saat jumlah penduduk dunia terus bertambah. Menurut dia, lebih separuh masyarakat dunia memiliki pendapatan rendah yakni 3 dolar AS per hari sehingga perguruan tinggi di Malaysia dan Indonesia harus aktif membantu peningkatan taraf kehidupan masyarakat.

Prof Dr OK Subhilhar MA juga mengajak perguruan tinggi dua negara mendorong kemandirian masyarakat terutama di daerah pedesaan dengan meningkatkan peran pengabdian pada semua bidang kehidupan. Kedepan, Subhilhar yakin karya nyata perguruan tinggi dapat semakin mensejahterakan masyarakat. (*)

Rektor UMA Buka Bilateral Akademik Forum Malaysia-Indonesia

UNIVERSITAS Medan Area (UMA) bekerjasama dengan Akademi Kepimpinan Pengajian Tinggi (AKEPT), Kementerian Pengajian Malaysia Tinggi Malaysia dan Albukhary International University (AIU) Malaysia menggelar forum akademik bilateral Indonesia-Malaysia.

Acara yang dibuka Rektor UMA Prof Dr H A Ya’kub Matondang di Hotel Danau Toba Internasional Jalan Imam Bonjol Medan, Sabtu (2/6) ini mengusung tema “Transforming Higher Education Sustainable Society.”

Dua pembicara yang tampil yakni Naib Canselor Albukhary International University Malaysia yang juga mantan Rektor University Sain Malaysia (USM) Tan Sri Dato’ Dzulkifli Abdul Razak dan Guru Besar USU yang juga mantan Pembantu Rektor II USU Prof Dr OK Subhilhar MA.

Turut hadir Rektor ITM Prof Dr Ilmi Abdullah MSc, Wakil Rektor IV Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) H Suharwardi K Lubis SH SpN MH, Wakil Rektor IV Unpab Ir Indra Jaya Lubis, Wakil Rektor IV Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Drs H S Elhayat MA.

Hadir juga Ketua Panitia yang juga Wakil Rektor I UMA Drs H Heri Kusmanto MA, Wakil Rektor II UMA Ir Hj Siti Mardiana MSi, Wakil Direkur III PPs UMA Muazzul SH MHum, Ketua Prodi MAP UMA yang juga moderator Dr Warjio, Kabag Humas UMA Ir Asmah Indrawati MSi, dosen, mahasiswa dan undangan lain.

Rektor UMA Prof Dr HA Ya’kub Matondang menyebut jika kepemimpinan di suatu negeri melakukan penyimpangan dan kemungkaran akan membuat negeri dan masyarakat sengsara.

Kepemimpinan masa depan, menurut Ya’kub, tergantung pada alumni perguruan tinggi yang telah dibekali ilmu dan iman. Untuk itu, Rektor menegaskan, UMA menghasilkan SDM inovatif dan berakhlak dengan memperhatikan keberlanjutan msayarakat ke depan.

Ketua Panitia Drs H Heri Kusmanto MA mengatakan forum bertujuan memantapkan peranan perguruan tinggi dalam mempelopori terwujudnya kehidupan masyarakat yang berkelanjutan dengan baik.

Kesiapan manusia sangat diperlukan mengingat semakin tinggi tantangan akibat perubahan iklim yang ekstrim, penipisan lapisan ozon, jumlah penduduk yang terus meningkat. ‘’Rekomendasi pertemuan ini akan disampaikan pada pemerintah,’’ terang Heri.

Tan Sri Dato Dzulkifli Abdul Razak mengajak masyarakat melestarikan alam saat jumlah penduduk dunia terus bertambah. Menurut dia, lebih separuh masyarakat dunia memiliki pendapatan rendah yakni 3 dolar AS per hari sehingga perguruan tinggi di Malaysia dan Indonesia harus aktif membantu peningkatan taraf kehidupan masyarakat.

Prof Dr OK Subhilhar MA juga mengajak perguruan tinggi dua negara mendorong kemandirian masyarakat terutama di daerah pedesaan dengan meningkatkan peran pengabdian pada semua bidang kehidupan. Kedepan, Subhilhar yakin karya nyata perguruan tinggi dapat semakin mensejahterakan masyarakat. (*)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/