30 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Geliat FKUB Membina Kerukunan di Kota Medan yang Multi Kultural dan Religius

LOKASI: MEDAN DAN JAWA TENGAH FKUB MEDAN: Wali Kota Medan Drs H Dzulmi Eldin S MSi MH (7 kiri) didampingi Ketua FKUB Kota Medan Drs H Ilyas Halim MPd beserta pengurus dan undangan saat acara pelantikan.
TEKS/FOTO: DEDDI MULIA PURBA/ISTIMEWA

Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Medan menggelar beragam kegiatan dengan berbagai elemen masyarakat lintas agama di tahun 2019.

MELALUI kegiatan dialog, silaturahim, gotong royong, olahraga dan outbon kerukunan, FKUB Kota Medan memantapkan kerukunan umat beragama di Kota Medan yang merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia.

”Aqidah terjamin, silaturahim terjalin. Inilah yang kita harapkan dari berbagai kegiatan yang digelar FKUB Kota Medan periode 2017-2022,” kata Ketua FKUB Kota Medan Drs H Ilyas Halim MPd di Medan, kemarin.

Ilyas Halim menegaskan bahwa FKUB Kota Medan bertujuan merukunkan umat beragama. ”Setiap penganut agama berhak melaksanakan ajaran agamanya masing-masing. Diharapkan umat beragama mempelajari, mendalami dan mengamalkan ajaran agamanya,” kata ketua FKUB Kota Medan.

Ia menggariskan bahwa agama tidak ada mengajari umat untuk bertikai dan berkelahi. Bahkan semua agama menyuruh umat untuk saling menghargai dan menghormati.

Agama, terang Ilyas Halim, menuntun manusia agar tidak hidup kucar-kacir dan selalu membawa perdamaian. ”Agama membawa kedamaian dan ketenangan,” imbuhnya.

Ketua FKUB Kota Medan berharap terciptanya kerukunan di Medan berarti tercipta suasana yang aman, tentram dan damai. ”FKUB sudah melakukan perannya dengan menggelar 21 item kegiatan d8 tahun 2019. Kita sudah laksanakan 18 kegiatan,” sebutnya.

Dirincikan juga bahwa tugas utama FKUB Kota Medan adalah berdialog untuk mencairkan berbagai persoalan sehingga tercapai kerukunan di Medan yang multi kultural dan dikenal juga sebagai miniaturnya Indonesia.

”Semua suku dan agama ada di Medan sehingga perlu dijaga kerukunan. Yang perlu diwaspadai diantaranya adalah isu SARA,” katanya.

Ia juga mengungkapkan tiga kendala kerukunan yakni masalah intoleran, fanatisme dan kepentingan politik. Indonesia ini dibangun dengan Pancasila sehingga walau berbeda-beda tetapi tetap satu. ”Isu agama dan politik identitas bisa mencemari kerukunan,” sebutnya.

Ketua FKUB Kota Medan juga bersyukur karena selama ini komunikasi dengan Wali Kota Medan beserta instansi terkait dan komunikasi dengan masyarakat lintas agama dapat terjalin dengan sangat bagus. ”Sekecil apapun isu, kita cepat memberi reaksi sehingga dapat dihindari adanya benturan,” tegasnya.

Ilyas Halim mengimbau masyarakat untuk menjaga kerukunan di Kota Medan yang merupakan rumah kita bersama. ”Jika Medan ini masyarakatnya rukun, damai, nyaman dan tenang, rahmat Tuhan akan turun dan mudah kita memperoleh rezeki,” katanya.

Ketua FKUB Kota Medan menegaskan bahwa keragaman itu fakta, kerukunan itu indah. Kedamaian itu dambaan. Salam kerukunan,” ujarnya. (dmp)

LOKASI: MEDAN DAN JAWA TENGAH FKUB MEDAN: Wali Kota Medan Drs H Dzulmi Eldin S MSi MH (7 kiri) didampingi Ketua FKUB Kota Medan Drs H Ilyas Halim MPd beserta pengurus dan undangan saat acara pelantikan.
TEKS/FOTO: DEDDI MULIA PURBA/ISTIMEWA

Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Medan menggelar beragam kegiatan dengan berbagai elemen masyarakat lintas agama di tahun 2019.

MELALUI kegiatan dialog, silaturahim, gotong royong, olahraga dan outbon kerukunan, FKUB Kota Medan memantapkan kerukunan umat beragama di Kota Medan yang merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia.

”Aqidah terjamin, silaturahim terjalin. Inilah yang kita harapkan dari berbagai kegiatan yang digelar FKUB Kota Medan periode 2017-2022,” kata Ketua FKUB Kota Medan Drs H Ilyas Halim MPd di Medan, kemarin.

Ilyas Halim menegaskan bahwa FKUB Kota Medan bertujuan merukunkan umat beragama. ”Setiap penganut agama berhak melaksanakan ajaran agamanya masing-masing. Diharapkan umat beragama mempelajari, mendalami dan mengamalkan ajaran agamanya,” kata ketua FKUB Kota Medan.

Ia menggariskan bahwa agama tidak ada mengajari umat untuk bertikai dan berkelahi. Bahkan semua agama menyuruh umat untuk saling menghargai dan menghormati.

Agama, terang Ilyas Halim, menuntun manusia agar tidak hidup kucar-kacir dan selalu membawa perdamaian. ”Agama membawa kedamaian dan ketenangan,” imbuhnya.

Ketua FKUB Kota Medan berharap terciptanya kerukunan di Medan berarti tercipta suasana yang aman, tentram dan damai. ”FKUB sudah melakukan perannya dengan menggelar 21 item kegiatan d8 tahun 2019. Kita sudah laksanakan 18 kegiatan,” sebutnya.

Dirincikan juga bahwa tugas utama FKUB Kota Medan adalah berdialog untuk mencairkan berbagai persoalan sehingga tercapai kerukunan di Medan yang multi kultural dan dikenal juga sebagai miniaturnya Indonesia.

”Semua suku dan agama ada di Medan sehingga perlu dijaga kerukunan. Yang perlu diwaspadai diantaranya adalah isu SARA,” katanya.

Ia juga mengungkapkan tiga kendala kerukunan yakni masalah intoleran, fanatisme dan kepentingan politik. Indonesia ini dibangun dengan Pancasila sehingga walau berbeda-beda tetapi tetap satu. ”Isu agama dan politik identitas bisa mencemari kerukunan,” sebutnya.

Ketua FKUB Kota Medan juga bersyukur karena selama ini komunikasi dengan Wali Kota Medan beserta instansi terkait dan komunikasi dengan masyarakat lintas agama dapat terjalin dengan sangat bagus. ”Sekecil apapun isu, kita cepat memberi reaksi sehingga dapat dihindari adanya benturan,” tegasnya.

Ilyas Halim mengimbau masyarakat untuk menjaga kerukunan di Kota Medan yang merupakan rumah kita bersama. ”Jika Medan ini masyarakatnya rukun, damai, nyaman dan tenang, rahmat Tuhan akan turun dan mudah kita memperoleh rezeki,” katanya.

Ketua FKUB Kota Medan menegaskan bahwa keragaman itu fakta, kerukunan itu indah. Kedamaian itu dambaan. Salam kerukunan,” ujarnya. (dmp)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/