28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Gelorakan Ekonomi Syariah di Sumut

Workshop dan Rakor Baitul Maal Wattamwil (BMT) se-Sumut

Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (Pinbuk) Sumut menggelar workshop dan rapat koordinasi (rakor) 200 Baitul Maal Wattamwil (BMT) se-Sumut di Asrama Haji Medan pada 1-2 Maret 2012.

PINBUK merupakan lembaga yang memiliki kompetensi sebagai lembaga keuangan mikro syariah, pelatihan, konsultasi, pemberdayaan masyarakat, pendampingan, pengkajian, wirawiyata, kemitraan linkage dan konsultasi.

Kegiatan ini dihadiri Ir H Hanawijaya MBA (Direktur PT BSM Tbk), Moerdeni Muis (mewakili Kepala Dinas Koperasi Sumut), Jularso (Perhimpunan BMT Indonesia), Teguh Budi Santoso (Kanwil BSM Sumut), Hoironi Hasibuan SE (Direktur Pinbuk Sumut), S Siregar (KCU PT BSM Tbk Medan).

Hadir juga Andi Estetiono selaku Sekjen Pinbuk Indonesia serta M Nursyam Ashmarqandi dan Syafrizal selaku Manager Pinbuk Sumut serta undangan lainnya.

M Nursyam Ashmarqandi selaku Manager Pinbuk Sumut mengatakan, workshop yang dihadiri Direktur PT Bank Syariah Mandiri (BSM) Tbk yang secara khusus bertatap muka dengan pimpinan Pinbuk Sumut dan pengelola BMT se-Sumut untuk melaksanakan kerjasama linkage program.

“Buka akses agar program yang dikembangkan BSM dapat dikembangkan melalui pembiayaan BMT seacara maksimal,” katanya.
Ia mengatakan, dengan kehadiran pimpinan PT BSM Tbk dari Jakarta didampingi pimpinan PT BSM Tbk Sumut dan Medan diharapkan mempercepat proses peningkatan upaya menggelorakan ekonomi syariah di Sumut.

Nursyam juga menjelaskan dalam rakor Pinbuk dengan BMT se-Sumut dikaji penyelesaian terhadap kendala operasional BMT. “Kita kaji baik persoalan modal dan kinerja BMT. Pinbuk ingin memfasilitasi kepada BMT. Kiranya BMT juga dapat bekerja secara maksimal dan profesional layaknya seperti perbankan,” katanya.

Disebutkan dia, Pinbuk sangat bertanggung jawab untuk kemajuan BMT yang saat ini memiliki tiga kelas yakni BMT baik, BMT terbaik dan BMT lebih baik. “Ada BMT bermodalkan Rp.100 juta bahkan ada yang sampai Rp1 miliar,” jelasnya.

Ke depan, menurut dia, prospek BMT yang berjalan dengan hukum syariah berdasar Al Quran dan Al Hadist semakin baik apalagi hingga tahun 2020 telah dicanangkan memboomingkan BMT di Sumut guna membantu masyarakat paling bawah dan termarjinalkan.

“Kita akan jemput bola guna mengumpulkan dan mengelola uang masyarakat sehingga dapat hidup layak. Kita terus bina pedagang bakso dan pedagang kecil lain di Sumut dengan membantu permodalan melalui sistem bagi hasil,” harapnya. (*)

Workshop dan Rakor Baitul Maal Wattamwil (BMT) se-Sumut

Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (Pinbuk) Sumut menggelar workshop dan rapat koordinasi (rakor) 200 Baitul Maal Wattamwil (BMT) se-Sumut di Asrama Haji Medan pada 1-2 Maret 2012.

PINBUK merupakan lembaga yang memiliki kompetensi sebagai lembaga keuangan mikro syariah, pelatihan, konsultasi, pemberdayaan masyarakat, pendampingan, pengkajian, wirawiyata, kemitraan linkage dan konsultasi.

Kegiatan ini dihadiri Ir H Hanawijaya MBA (Direktur PT BSM Tbk), Moerdeni Muis (mewakili Kepala Dinas Koperasi Sumut), Jularso (Perhimpunan BMT Indonesia), Teguh Budi Santoso (Kanwil BSM Sumut), Hoironi Hasibuan SE (Direktur Pinbuk Sumut), S Siregar (KCU PT BSM Tbk Medan).

Hadir juga Andi Estetiono selaku Sekjen Pinbuk Indonesia serta M Nursyam Ashmarqandi dan Syafrizal selaku Manager Pinbuk Sumut serta undangan lainnya.

M Nursyam Ashmarqandi selaku Manager Pinbuk Sumut mengatakan, workshop yang dihadiri Direktur PT Bank Syariah Mandiri (BSM) Tbk yang secara khusus bertatap muka dengan pimpinan Pinbuk Sumut dan pengelola BMT se-Sumut untuk melaksanakan kerjasama linkage program.

“Buka akses agar program yang dikembangkan BSM dapat dikembangkan melalui pembiayaan BMT seacara maksimal,” katanya.
Ia mengatakan, dengan kehadiran pimpinan PT BSM Tbk dari Jakarta didampingi pimpinan PT BSM Tbk Sumut dan Medan diharapkan mempercepat proses peningkatan upaya menggelorakan ekonomi syariah di Sumut.

Nursyam juga menjelaskan dalam rakor Pinbuk dengan BMT se-Sumut dikaji penyelesaian terhadap kendala operasional BMT. “Kita kaji baik persoalan modal dan kinerja BMT. Pinbuk ingin memfasilitasi kepada BMT. Kiranya BMT juga dapat bekerja secara maksimal dan profesional layaknya seperti perbankan,” katanya.

Disebutkan dia, Pinbuk sangat bertanggung jawab untuk kemajuan BMT yang saat ini memiliki tiga kelas yakni BMT baik, BMT terbaik dan BMT lebih baik. “Ada BMT bermodalkan Rp.100 juta bahkan ada yang sampai Rp1 miliar,” jelasnya.

Ke depan, menurut dia, prospek BMT yang berjalan dengan hukum syariah berdasar Al Quran dan Al Hadist semakin baik apalagi hingga tahun 2020 telah dicanangkan memboomingkan BMT di Sumut guna membantu masyarakat paling bawah dan termarjinalkan.

“Kita akan jemput bola guna mengumpulkan dan mengelola uang masyarakat sehingga dapat hidup layak. Kita terus bina pedagang bakso dan pedagang kecil lain di Sumut dengan membantu permodalan melalui sistem bagi hasil,” harapnya. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/