Kekuatan Dua Generasi Sumut yang Mengusung Program Membangun Dari Desa
Calon Gubsu dan Wagubsu Dr H Chairuman Harahap SH MM-H Fadly Nurzal SAg komit dan siap bekerja sama dengan segenap elemen masyarakat untuk mengatasi ketertinggalan pembangunan di Sumut melalui program membangun dari desa.
“Membangun dari desa merupakan solusi untuk mewujudkan percepatan pembangunan di Sumatera Utara,” kata Chairuman di Medan, Sabtu (5/1). Sebab, menurut dia, pemerataan pembangunan secara berkeadilan hanya bisa terwujud jika berbagai sarana infrastruktur desa dibangun dan dibenahi secara baik.
Jika konsep pembangunan yang ditawarkan calon Gubsu dan Wagubsu nomor urut 3 ini kelak terealisasi secara berkesinambungan, pihaknya optimistis desa-desa di Sumut akan dapat berkembang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang diyakini akan memberi kontribusi nyata bagi geliat bisnis dan jasa di perkotaan.
Chairuman menilai, masih banyak desa di Sumut yang relatif minim sentuhan pembangunan karena porsi anggaran yang dialokasikan untuk program pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat desa.
Padahal sebagian besar warga desa yang mengandalkan sumber mata pencarian dari usaha pertanian dan perikanan butuh dukungan ketersediaan sarana infrastruktur yang baik. Seperti jalan raya agar proses pengiriman beragam jenis komoditi yang mereka hasilkan ke kota bisa berjalan lancar.
Kalau kondisi sarana jalan hingga ke pelosok desa relatif baik, lanjut Chairuman, dipastikan posisi tawar komoditi yang dihasilkan petani maupun nelayan juga akan meningkat dan pada akhirnya pendapatan mereka juga ikut bertambah.
“Bagaimana desa di Sumut yang berjumlah enam ribu desa dapat tumbuh menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan mampu berkontribusi untuk ikut menambah ketersediaan lapangan kerja kalau kondisi sarana jalan menuju desa tidak memadai,” katanya.
Calon Gubsu 2013-2018 ini menilai, desa-desa di Sumut dengan beragam potensi sumber daya alam di bidang pertanian dan perikanan sebenarnya berpeluang memberi kontribusi terhadap perbaikan kesejahteraan penduduknya jika sarana dan prasarana infrastruktur ekonomi dibangun secara baik dan berkualitas.
Infrastruktur pendukung aktivitas warga desa yang perlu dibangun dan dibenahi dewasa ini, antara lain jalan raya, sarana irigasi, listrik, sarana pendidikan dan kesehatan, termasuk sarana produksi pertanian dan perikanan.
‘’Meningkatkan kinerja pembangunan infrastruktur di pedesaan bukan hal yang sulit bila pemimpin dan segenap pemangku kepentingan di daerah ini mampu bersinergi menyusun dan konsisten merealiasikan konsep pembangunan secara terarah dan saling terintegrasi antar satu daerah dengan daerah lain,’’ jelas dia.
Chairuman sebagai tokoh yang lahir di desa mengaku prihatin karena belum maksimalnya kinerja pembangunan di sejumlah desa di Sumut. Mencermati kondisi inilah akhirnya pria kelahiran Gunung Tua, Padang Lawas Utara (Paluta) pada 10 Oktober 1947 ini memilih Fadly Nurzal, tokoh muda berusia 40 tahun yang berasal dari desa di sekitar pesisir Tanjung Balai.
“Saya dan Fadly Nurzal sama-sama berasal dari desa. Kami juga sama-sama lahir di wilayah pedesaan. Karena itu, kami memahami betul apa yang sesungguhnya diinginkan oleh penduduk desa,” katanya. (*)