Kapolres Pakpak Bharat AKBP Guessepe Reinhart Gultom Sik menyampaikan apresiasinya kepada warga desa yang sudah membantu kepolisian dalam mengungkap tindak kejahatan pencurian ternak. Ungkapan itu disampaikan setelah tertangkapnya komplotan sindikat pencuri ternak yang diduga memiliki jaringan kabupaten dan antar provinsi, Senin (4/3) lalu.
Kapolres Pakpak Bharat AKBP Guessepe Reinhart Gultom Sik didampingi Wakapolres Kompol Drs Soepriatmono P SH MH MPSi, Kasat Reskrim AKP Bonar Silalahi, Kapolsek Sukarame AKP Ruslan melakukan silaturahim dengan sejumlah tokoh masyarakat Desa Sukarame, Kecamatan Kerajaan, Jauli Sinamo dan Asdi Tinendung di ruang kerjanya, Sabtu (9/3). Dalam silaturahim tersebut, Kapolres dan tokoh masyarakat berkomitmen untuk tetap eksis melakukan hubungan dan berkoordinasi dalam menjaga Kamtibmas.
“Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh warga atas informasi dan bantuannya. Melalui bapak berdua, kami berharap para warga di beberapa desa dapat tetap menjalin hubungan baik, sehingga segala gangguan kamtibmas dapat teratasi dengan cepat,” ujar Kapolres Pakpak Bharat AKBP Guessepe Reinhart Gultom Sik.
Kapolres juga sangat berharap polisi dan masyarakat dapat sama-sama menjaga bahkan meningkatkan kerja sama dan koordinasi sesuai dengan paradigma baru Polri sebagai pelayan, pengayom dan pelindung, sehingga tercipta hubungan yang harmonis.
“Kami berharap dapat meningkatkan hubungan baik ini, setidaknya kita pertahankan. Tanpa masyarakat, kami tidak ada apa-apanya,” pintanya.
Tokoh Masyarakat Jauli Sinamo dan Asdi Tinendung juga menyampaikan hal yang sama. Mereka menyebutkan, bahwa warganya sangat berterimakasih atas tindakan cepat yang dilakukan polisi. Mereka juga menyebutkan bahwa, keresahan akan kehilangan ternak kerbau selama ini akan hilang dengan tertangkapnya para sindikat tersebut.
“Kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak kepolisian khususya Polres Pakpak Bharat, karena sudah memberikan jawaban atas keluhan kami selama 3 tahun ini. Kami sangat berharap, kejadian yang sama tidak akan pernah lagi menimpa saudara kami di daerah yang lain,” ujar Sinamo.
Lebih lanjut, Asdi Tinendung berharap segera dituntaskan dan diputusnya sindikat pencuri ternak tersebut. Menurutnya, perbuatan yang dilakukan para tersangka sudah membuat kesalah pahaman antara warga yang satu dengan yang lainnya.
Tinendung mengaku mendukung sepenuhnya pihak kepolisian dalam mengungkap kasus pencurian ternak hingga hingga ke akar-akarnya.
“Selama ini dikalangan warga sudah ada saling curiga dan salah paham. Karena kejadian kehilangan ternak terjadi begitu cepat. Untuk itu, kami siap memberikan dukungan moral terhadap pihak kepolisian untuk menuntaskan kasus ini,” ujar nya.
Sementara itu, Anggota DPRD Pakpak Bharat Juanda Banurea mengapresiasi kinerja Polres Pakpak Bharat dalam hal mengungkap sindikat pencuri ternak kerbau yang sudah sangat meresahkan masyarakat di Kabupaten Pakpak Bharat. Persoalan pencurian ternak kerbau sudah membuat warga salah paham.
“Saya apresiasi kinerja kepolisian, dan saya bangga melihat warga tidak melakukan tindakan melanggar hukum saat melakukan penangkapan pelaku,” ucapnya.
Dia berharap kepada penegak hukum agar dapat mencari dalang pelaku lainnya. Hal itu dilakukan sebagai bagian untuk mewujudkan suasana Kamtibmas yang baik, sehingga tidak akan terjadi lagi kehilangan di Kabupaten Pakpak Bharat mulai dari ternak, hasil pertanian dan barang yang kecil lainnya.
Informasi yang dapat dihimpun di Mapolres Pakpak Bharat, Sabtu (9/3) semenjak tertangkapnya enam tersangka sindikat pencuri ternak kerbau, pihak Polres tetap melakukan pengembangan.
Kapolres Pakpak Bharat melalui Kasat Reskrim menyebutkan, pihaknya sudah mengantongi nama-nama yang terlibat dengan pencurian ternak tersebut dan tetap melakukan pengembangan.
“Saat ini kami sudah mengantongi identitas calon tersangkat berikutnya. Karena, dari pengakuan para tersangka yang sudah kita dapat, mereka pernah melakukan pencurian di Pakpak Bharat, Dairi, Samosir, Humbahas, Labuhan Batu untuk di Sumut dan di Riau pelaku melakukan aksi pencuriannya di Bagan Batu,” ujarnya.
Silalahi menambahkan, sebelum melakukan pencurian para tersangka terlebih dahulu melakukan pengintaian dari pagi hingga sore hari. Setelah menemukan sasaran selanjutnya melakukan hubungan dengan angkutan truk colt diesel dan melakukan pencurian pada malam harinya.
Satu unit truk colt diesel dan satu unit Daihatsu Xenia serta surat jalan yang dikeluarkan kepala Desa yang diduga palsu diamankan sebagai barang bukti (bb). Adapun kelima tersangka adalah Nuriman (33), Sabran (39), Legimin (30) warga Stabat, Langkat, Kamron Silalahi (44) warga Parapat dan Hasudungan Sigalingging (39) warga Pematangsiantar kini sudah dititipkan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Sidikalang.
“Setelah dilakukan pengembangan, tersangka mengaku truk Colt Diesel dengan nopol BK 8242 RD beserta supir Herianto (28) warga Binjai di Kecamatan Hinai, Langkat akhirnya bisa amankan. Saat beraksi, para sindikat memiliki surat jalan dari Kepala Desa, sehingga aksinya lancar dalam perjalanan. Ternak yang di curi dijual ke salah satu toke daging di Medan, dan identitasnya sudah diketahui,” sebutnya.
Atas aksinya, para tersangka, dijerat pasal 55 jo 363 dan pasal 53, 55 jo 363 KUHPidana, dengan ancaman hukuman pidana maksimal 7 tahun kurungan badan. Hingga kini, pihak kepolisian Pakpak Bharat tetap melakukan pengembangan serta para tersangka sudah dititipkan di Rutan Sidikalang untuk kepentingan penyidikan.(*)