32 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Kembangkan Pendidikan Islam Lewat Dekolonisasi Pendidikan

UMSU Gandeng USM Gelar Seminar Antar Bangsa

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) kembali melakukan kerjasama dengan Pusat Kajian Pengurusan Pembangunan Islam (ISDEV) University Sains Malaysia, dengan mengadakan Seminar Antar Bangsa yang mengambil tema Dekolonisasi Pendidikan.

Selain sebagai upaya membangun silaturahmi antara UMSU,ISDEV-USM, dan bebrapa Universitas lainnya, kegiatan seminar antar bangsa yang telah terlaksana untuk kelima kalinya itu, juga dilaksanakan sebagai bentuk pengembangan sebuah lembaga pendidikan lewat ilmu pengetahuan.
“Tema Dekolonisasi Pendidikan sengaja dipilih dalam seminar kali ini.

Bertujuan memberikan pemahaman bagaimana umat Islam diharapkan mampu membangun pendidikan lewat potensi yang ada pada dirinya dan terlepas dari penjajahan pihak-pihak luar. Untuk itu dengan seminar ini juga kedepannya UMSU dan USM bisa berdiri dan membangun kekuatan sendiri dengan pendidikan yang menganut sistem Islami dan tidak lagi menerapkan sistem pendidikan yang dibawa pihak asing,” terang Rektor UMSU, Drs Agussani MAP saat memberikan sambutan pada seminart itu di Aula kampus UMSU, Rabu  (11/4).

Masih menurut Agussani, Dekolonisasi tidak terlepas dari kemajuan teknologi. Sehingga, dalam kegiatan ini bilang Agussani, UMSU, USM serta  sejumlah Universitas dari luar Provinsi seperti Aceh, Riau dan  Provinsi lainnnya yang turut hadir dalam seminar diharapkan mampu menggali jati diri.

“Ketika lembaga pendidikan telah memiliki jati diri, dan mampu berdiri sendiri akan mampu menyaingi perkembangan pendidikan dari dunia Barat,”tegasnya.
Hal senada juga disampaikan ketua panitia pelaksana yang juga menjabat sebagai Pembantu Rektor IV Sukhrawardi K Lubis SH SpN.

“Kita berharap sebagai wacana pendidikan, bisa terwujud dalam pembangunan dengan menularkan kepada masyarakat dan lembaga pendidikan lewat pembanguna Islami,” harapnya.

Untuk mewujudkannya bilang Sukhawardi, maka akan terus disosialisasikan kepada masyarakat bahwa pembangunan secara Islami akan menciptakan iklim kesejahteraan.

Seminar tersebut diisi tujuh narasumber, yakni Muhammad Syukri Salleh dari ISDEV-USM dengan tema “Dekolonisasi Pendidikan Satu Keniscayaan” Dosen Pasca Sarjana UPI Bandung Prof Dr Hj Mulyani, MSc dengan tema “Dekolonisasi Pendidikan Dalam Perspektif Ilmu Pendidikan” Dosen UMSU, Hj Siti Mujiatun SE MM, dengan tema “Dekolonisasi Sistem Pendidikan dalam Perspektif Gender” Dekan Fakultas Ushuluddin IAIN SU, Dr Sukiman MSi dengan tema “Dekolonisasi Sistem Pendidikan dan Langkah-Langkah Aksi” DR Zakaria bahari, dari ISDEV, dengan tema “Dekolonisasi Pendidikan dalam Disiplin Ekonomi Islam” DR Muhammad Tahir dari USM dengan tema “Dekolonisasi Pendidikan dalam Perspektif Tazkiyah Al-Nafs”, dan Ketua PW Muhammadiyah Sumut, Prof Dr Asmuni MA.

Selain melaksanakan seminar, sehari sebelumnya, UMSU dan ISDEV-USM juga melaksanakan workshop tentang Pembangunan Islam dari Berbagai Dimensi yang berlangsung di kampus Pasca Sarjana UMSU.

Workshop tersebut diikuti sekitar 70 pemakalah yang berasal dari luar negeri dan beberapa Universitas dari Aceh, Riau, serta sejumlah Universitas Kota Medan lainnnya. (*)

UMSU Gandeng USM Gelar Seminar Antar Bangsa

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) kembali melakukan kerjasama dengan Pusat Kajian Pengurusan Pembangunan Islam (ISDEV) University Sains Malaysia, dengan mengadakan Seminar Antar Bangsa yang mengambil tema Dekolonisasi Pendidikan.

Selain sebagai upaya membangun silaturahmi antara UMSU,ISDEV-USM, dan bebrapa Universitas lainnya, kegiatan seminar antar bangsa yang telah terlaksana untuk kelima kalinya itu, juga dilaksanakan sebagai bentuk pengembangan sebuah lembaga pendidikan lewat ilmu pengetahuan.
“Tema Dekolonisasi Pendidikan sengaja dipilih dalam seminar kali ini.

Bertujuan memberikan pemahaman bagaimana umat Islam diharapkan mampu membangun pendidikan lewat potensi yang ada pada dirinya dan terlepas dari penjajahan pihak-pihak luar. Untuk itu dengan seminar ini juga kedepannya UMSU dan USM bisa berdiri dan membangun kekuatan sendiri dengan pendidikan yang menganut sistem Islami dan tidak lagi menerapkan sistem pendidikan yang dibawa pihak asing,” terang Rektor UMSU, Drs Agussani MAP saat memberikan sambutan pada seminart itu di Aula kampus UMSU, Rabu  (11/4).

Masih menurut Agussani, Dekolonisasi tidak terlepas dari kemajuan teknologi. Sehingga, dalam kegiatan ini bilang Agussani, UMSU, USM serta  sejumlah Universitas dari luar Provinsi seperti Aceh, Riau dan  Provinsi lainnnya yang turut hadir dalam seminar diharapkan mampu menggali jati diri.

“Ketika lembaga pendidikan telah memiliki jati diri, dan mampu berdiri sendiri akan mampu menyaingi perkembangan pendidikan dari dunia Barat,”tegasnya.
Hal senada juga disampaikan ketua panitia pelaksana yang juga menjabat sebagai Pembantu Rektor IV Sukhrawardi K Lubis SH SpN.

“Kita berharap sebagai wacana pendidikan, bisa terwujud dalam pembangunan dengan menularkan kepada masyarakat dan lembaga pendidikan lewat pembanguna Islami,” harapnya.

Untuk mewujudkannya bilang Sukhawardi, maka akan terus disosialisasikan kepada masyarakat bahwa pembangunan secara Islami akan menciptakan iklim kesejahteraan.

Seminar tersebut diisi tujuh narasumber, yakni Muhammad Syukri Salleh dari ISDEV-USM dengan tema “Dekolonisasi Pendidikan Satu Keniscayaan” Dosen Pasca Sarjana UPI Bandung Prof Dr Hj Mulyani, MSc dengan tema “Dekolonisasi Pendidikan Dalam Perspektif Ilmu Pendidikan” Dosen UMSU, Hj Siti Mujiatun SE MM, dengan tema “Dekolonisasi Sistem Pendidikan dalam Perspektif Gender” Dekan Fakultas Ushuluddin IAIN SU, Dr Sukiman MSi dengan tema “Dekolonisasi Sistem Pendidikan dan Langkah-Langkah Aksi” DR Zakaria bahari, dari ISDEV, dengan tema “Dekolonisasi Pendidikan dalam Disiplin Ekonomi Islam” DR Muhammad Tahir dari USM dengan tema “Dekolonisasi Pendidikan dalam Perspektif Tazkiyah Al-Nafs”, dan Ketua PW Muhammadiyah Sumut, Prof Dr Asmuni MA.

Selain melaksanakan seminar, sehari sebelumnya, UMSU dan ISDEV-USM juga melaksanakan workshop tentang Pembangunan Islam dari Berbagai Dimensi yang berlangsung di kampus Pasca Sarjana UMSU.

Workshop tersebut diikuti sekitar 70 pemakalah yang berasal dari luar negeri dan beberapa Universitas dari Aceh, Riau, serta sejumlah Universitas Kota Medan lainnnya. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/