26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Man of The Year 2011

Ia tak  hanya memiliki kharisma kepemimpinan dan kemampuan manajerial yang mumpuni,  tapi juga sosok yang berjiwa sosial dan sangat dekat dengan rakyat kecil.

Posisinya sebagai Direktur Utama PT Bank Sumut tak menjadi tembok pembatas untuk bergaul dan membaur dengan berbagai lapisan masyarakat, mulai dari strata elite sampai masyarakat akar rumput.

Nama dan wajahnya juga sudah tak asing di berbagai kalangan masyarakat di Sumatera Utara bahkan di Jakarta mengingat sosok dan aktivitasnya dalam berbagai kegiatan bisnis, olahraga dan kegiatan sosial sering menghiasi media massa.

Sebagai publik figur yang menonjol dan news maker, ia kerap menjadi incaran para pemburu berita. Namun sebagai sosok yang arif dan bijak,  ia tak pernah alergi dengan kehadiran para insan media, bahkan senantiasa ramah, bersahabat dan terbuka. Tak heran kalau pada tahun 2011 ini, salah media di negeri ini menobatkan dirinya sebagai Man of The Year 2011.

Predikat Man of The Year 2011 diberikan kepaga Gus Irawan karena beberapa hal, di antaranya tokoh ini adalah sosok yang peduli pendidikan, baik dalam bentuk pemberian beasiswa maupun infrastruktur sekolah. Dalam berbagai aksi sosial yang diselenggarakan Bank Sumut, sebagai Dirut beliau selalu memiliki perhatian khusus untuk memberi bantuan beasiswa bagi siswa/mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu. Begitu pula terhadap bangunan sekolah/kampus yang membutuhkan perbaikan atau kelengkapan infrastruktur sekolah.

Gus Irawan juga merupakan tokoh yang punya kepekaan dan kepedulian sosial yang tinggi, terutama pada masyarakat miskin. Sebagaimana diketahui, lelaki kelahiran Padang Sidimpuan,  31 Juli 1964 ini tak hanya sekadar menyalurkan zakat mall, bahkan ia mendobrak tradisi pemberian zakat yang selama ini bersifat konsumtif ke zakat produktif dalam bentuk pemberian modal usaha kepada mustahiq.

Secara pribadi ia membentuk Yayasan Murni Foundation sebagai lembaga yang menyalurkan zakat produktif dari harta pribadinya. Beliau pula yang melakukan terobosan bagi Bank Sumut untuk mengeluarkan kebijakan pemotongan 2,5 persen gaji karyawan muslim untuk menunaikan kewajiban membayar zakat, yang kemudian disalurkan melalui Lembaga Amil Zakat (LAZ) Bank Sumut kepada kaum dhuafa.

Adik kandung Dr H Bomer Pasaribu SH SE MS (Duta Besar RI untuk Denmark dan Lituania yang juga mantan Menteri Tenaga Kerja Kabinet Presiden Abdurrahman Wahid) ini juga berperan mendorong pertumbuhan ekonomi Sumut terutama menggerakkan sektor usaha mikro, kecil dan menengah dalam rangka membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat di Sumatera Utara.

Tidak dipungkiri lagi, di masa kepemimpinannya pula, Bank Sumut menjelma sebagai “Bank UMKM”. Ketika banyak perbankan lebih cenderung menyalurkan kredit ke sektor korporasi, Gus Irawan membawa bahtera Bank Sumut mendekat ke usaha mikro, kecil dan menengah. Komitmen terhadap UMKM itu ia buktikan dengan berbagai cara seperti memperluas akses layanan pembiayaan bagi UMKM di berbagai daerah dengan pengembangan jaringan unit kantor Bank Sumut ke seluruh pelosok kecamatan di Sumatera Utara.

Mengembangkan kredit tanpa agunan berpola Grameen Bank khusus bagi kaum perempuan prasejahtera pelaku usaha mikro yang mengantarkan Bank Sumut meraih penghargaan rekor MURI sebagai bank umum yang konsisten secara langsung menyalurkan kredit mikro tanpa agunan khusus bagi kaum perempuan prasejahtera, serta jenis kredit UMKM lainnya yang memberikan kemudahan dan berbagai keringanan guna mendorong peningkatan taraf hidup dan pengembanagan usaha para pelaku  usaha kecil dan mikro. (*)

Ia tak  hanya memiliki kharisma kepemimpinan dan kemampuan manajerial yang mumpuni,  tapi juga sosok yang berjiwa sosial dan sangat dekat dengan rakyat kecil.

Posisinya sebagai Direktur Utama PT Bank Sumut tak menjadi tembok pembatas untuk bergaul dan membaur dengan berbagai lapisan masyarakat, mulai dari strata elite sampai masyarakat akar rumput.

Nama dan wajahnya juga sudah tak asing di berbagai kalangan masyarakat di Sumatera Utara bahkan di Jakarta mengingat sosok dan aktivitasnya dalam berbagai kegiatan bisnis, olahraga dan kegiatan sosial sering menghiasi media massa.

Sebagai publik figur yang menonjol dan news maker, ia kerap menjadi incaran para pemburu berita. Namun sebagai sosok yang arif dan bijak,  ia tak pernah alergi dengan kehadiran para insan media, bahkan senantiasa ramah, bersahabat dan terbuka. Tak heran kalau pada tahun 2011 ini, salah media di negeri ini menobatkan dirinya sebagai Man of The Year 2011.

Predikat Man of The Year 2011 diberikan kepaga Gus Irawan karena beberapa hal, di antaranya tokoh ini adalah sosok yang peduli pendidikan, baik dalam bentuk pemberian beasiswa maupun infrastruktur sekolah. Dalam berbagai aksi sosial yang diselenggarakan Bank Sumut, sebagai Dirut beliau selalu memiliki perhatian khusus untuk memberi bantuan beasiswa bagi siswa/mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu. Begitu pula terhadap bangunan sekolah/kampus yang membutuhkan perbaikan atau kelengkapan infrastruktur sekolah.

Gus Irawan juga merupakan tokoh yang punya kepekaan dan kepedulian sosial yang tinggi, terutama pada masyarakat miskin. Sebagaimana diketahui, lelaki kelahiran Padang Sidimpuan,  31 Juli 1964 ini tak hanya sekadar menyalurkan zakat mall, bahkan ia mendobrak tradisi pemberian zakat yang selama ini bersifat konsumtif ke zakat produktif dalam bentuk pemberian modal usaha kepada mustahiq.

Secara pribadi ia membentuk Yayasan Murni Foundation sebagai lembaga yang menyalurkan zakat produktif dari harta pribadinya. Beliau pula yang melakukan terobosan bagi Bank Sumut untuk mengeluarkan kebijakan pemotongan 2,5 persen gaji karyawan muslim untuk menunaikan kewajiban membayar zakat, yang kemudian disalurkan melalui Lembaga Amil Zakat (LAZ) Bank Sumut kepada kaum dhuafa.

Adik kandung Dr H Bomer Pasaribu SH SE MS (Duta Besar RI untuk Denmark dan Lituania yang juga mantan Menteri Tenaga Kerja Kabinet Presiden Abdurrahman Wahid) ini juga berperan mendorong pertumbuhan ekonomi Sumut terutama menggerakkan sektor usaha mikro, kecil dan menengah dalam rangka membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat di Sumatera Utara.

Tidak dipungkiri lagi, di masa kepemimpinannya pula, Bank Sumut menjelma sebagai “Bank UMKM”. Ketika banyak perbankan lebih cenderung menyalurkan kredit ke sektor korporasi, Gus Irawan membawa bahtera Bank Sumut mendekat ke usaha mikro, kecil dan menengah. Komitmen terhadap UMKM itu ia buktikan dengan berbagai cara seperti memperluas akses layanan pembiayaan bagi UMKM di berbagai daerah dengan pengembangan jaringan unit kantor Bank Sumut ke seluruh pelosok kecamatan di Sumatera Utara.

Mengembangkan kredit tanpa agunan berpola Grameen Bank khusus bagi kaum perempuan prasejahtera pelaku usaha mikro yang mengantarkan Bank Sumut meraih penghargaan rekor MURI sebagai bank umum yang konsisten secara langsung menyalurkan kredit mikro tanpa agunan khusus bagi kaum perempuan prasejahtera, serta jenis kredit UMKM lainnya yang memberikan kemudahan dan berbagai keringanan guna mendorong peningkatan taraf hidup dan pengembanagan usaha para pelaku  usaha kecil dan mikro. (*)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/