30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ikon Pariwisata Religi Paling Dinanti

Ramadan Fair X telah diresmikan pada Jumat (12/7) malam. Ribuan warga Kota Medan memadati arena wisata religi tahunan itu. Berbeda dengan tahun sebelumnya, Ramadan Fair jilid 10 ini, Pemko Medan membuka bazar kuliner ini di tiga tempat sekaligus. Jika sebelumnya hanya hadir di Taman Sri Deli dan Martubung, tahun ini ada tambahan di Lapangan Cadika, Medan Johor.

DIABADIKAN: Plt Wali Kota Medan, Gubsu, Wagubsu, Opick  pejabat serta tokoh masyarakat Medan  Sumut saat foto bersama usai pembukaan Ramadan Fair X  Taman Sri Deli Medan.
DIABADIKAN: Plt Wali Kota Medan, Gubsu, Wagubsu, Opick dan pejabat serta tokoh masyarakat Medan dan Sumut saat foto bersama usai pembukaan Ramadan Fair X di Taman Sri Deli Medan.

Selain menampilkan puluhan stand kuliner, kegiatan ini turut menyertakan hiburan Islami sebagai selingan. Pada malam pembukaan, Opick menghibur pengunjung lewat tembang-tembang religi seperti Tombo Ati, Ramadan Tiba, dan Bila Waktu Telah Memanggil.

Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Drs H Dzulmi Eldin MSi, menuturkan, Ramadan Fair merupakan wadah silaturahmi dan interaksi sosial religius. Di even ini, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dapat berkembang, dan memperluas akses pasar produk-produk yang dihasilkan. “Saya berharap even ini  dapat mencerminkan religiusitas kota, menggambarkan kota yang damai penuh toleransi, sekaligus sebagai kota multikultural,” ungkap Eldin.

Sebagai even budaya bernuansa religius, Ramadan Fair telah menjadi ikon pariwisata religi yang paling dinantikan seluruh warga Kota Medan, termasuk wisatawan. De-ngan dasar antusiasme yang tinggi itu, Pemko Medan pun memutuskan Ramadan Fair tahun ini dilaksanakan di tiga lokasi.

Untuk lebih memeriahkan Ramadan Fair, Eldin ingin even ini ke depannya dapat digelar secara Nasional dengan mengundang peserta dari luar Kota Medan. Bila perlu mendatangkan peserta dari luar negeri. Dengan demikian Rama-dan Fair dapat menjadi wahana promosi yang lebih luas, terutama bagi produk UMKM dan kuliner, serta menjadi daya tarik wistawan untuk berkunjung ke Kota Medan.

Kepada Gubsu H Gatot Pujo Nugroho ST Msi yang hadir meresmikan Ramadan Fair ditandai dengan pemukulan beduk, Eldin mengungkapkan, dalam rangka me-nyambut bulan suci Ramadan sekaligus Hari Raya Idul Fitri 1434 H, Pemko Medan bersama-sama dengan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), dan stakeholder terkait, secara terkoordinasi telah mengambil langkah-langkah terpadu dan sinergis guna menjaga dan meningkatkan rasa aman, nyaman, serta harmonis di tengah-tengah masyarakat.

Adapun beberapa langkah yang diambil, yakni menggelar pasar murah di 151 titik yang tersebar di seluruh kecamatan dengan subsidi lebih kurang Rp5 miliar. Diharapkan pasar murah ini dapat melayani berbagai kebutuhan pokok masyarakat, khususnya menengah ke bawah.

Selain pasar murah, Pemko Me-dan juga menyalurkan raskin, pemantauan harga kebutuhan pokok, pemeriksaan dan razia produk-produk mengandung zat berbahaya juga kedaluarsa. Di samping itu, membentuk Tim Terpadu Pemantauan Operasi Hiburan Malam, persiapan arus mudik, termasuk meningkatkan keter-tiban umum dan ketentraman masyarakat. “Selain itu Pemko Medan juga menjamin ketersediaan dan distribusi bahan-bahan pokok, sekaligus meminimalisir tindakan spekulasi pasar. Kebijakan ini juga berdampak terhadap tertib sosial yang semakin kondusif, ketertiban umum, dan ketentraman masyarakat yang ter-kendali,” tutur Eldin.

Hadir pada pembukaan Ra-mdan Fair, Gubsu H Gatot Pujo Nugroho ST MSi, Wagubsu Ir H T Erry Nuradi MSi, Ketua Tim Penggerak PKK Sumut Hj Sutias Handayani Gatot Pujo Nugroho, Plt Wali Kota Medan Drs H Dzulmi Eldin MSi, Ketua DPRD Kota Medan Amiruddin, dan sejumlah pejabat lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubsu berharap Ramadan Fair jadi momentum bagi kebangkitan ekonomi umat dan pelaku bisnis UMKM. “Ramadan Fair harus terus berinovasi. Alhamdulillah tahun ini saya lihat ada perubahan. Pramusajinya sudah menutup auratnya, tidak seperti tahun-tahun lalu, yang banyak tidak menutup auratnya sehingga mengurangi nilai-nilai Ramadan Fair itu sendiri,” puji Gubsu. (*)

Ramadan Fair X telah diresmikan pada Jumat (12/7) malam. Ribuan warga Kota Medan memadati arena wisata religi tahunan itu. Berbeda dengan tahun sebelumnya, Ramadan Fair jilid 10 ini, Pemko Medan membuka bazar kuliner ini di tiga tempat sekaligus. Jika sebelumnya hanya hadir di Taman Sri Deli dan Martubung, tahun ini ada tambahan di Lapangan Cadika, Medan Johor.

DIABADIKAN: Plt Wali Kota Medan, Gubsu, Wagubsu, Opick  pejabat serta tokoh masyarakat Medan  Sumut saat foto bersama usai pembukaan Ramadan Fair X  Taman Sri Deli Medan.
DIABADIKAN: Plt Wali Kota Medan, Gubsu, Wagubsu, Opick dan pejabat serta tokoh masyarakat Medan dan Sumut saat foto bersama usai pembukaan Ramadan Fair X di Taman Sri Deli Medan.

Selain menampilkan puluhan stand kuliner, kegiatan ini turut menyertakan hiburan Islami sebagai selingan. Pada malam pembukaan, Opick menghibur pengunjung lewat tembang-tembang religi seperti Tombo Ati, Ramadan Tiba, dan Bila Waktu Telah Memanggil.

Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Drs H Dzulmi Eldin MSi, menuturkan, Ramadan Fair merupakan wadah silaturahmi dan interaksi sosial religius. Di even ini, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dapat berkembang, dan memperluas akses pasar produk-produk yang dihasilkan. “Saya berharap even ini  dapat mencerminkan religiusitas kota, menggambarkan kota yang damai penuh toleransi, sekaligus sebagai kota multikultural,” ungkap Eldin.

Sebagai even budaya bernuansa religius, Ramadan Fair telah menjadi ikon pariwisata religi yang paling dinantikan seluruh warga Kota Medan, termasuk wisatawan. De-ngan dasar antusiasme yang tinggi itu, Pemko Medan pun memutuskan Ramadan Fair tahun ini dilaksanakan di tiga lokasi.

Untuk lebih memeriahkan Ramadan Fair, Eldin ingin even ini ke depannya dapat digelar secara Nasional dengan mengundang peserta dari luar Kota Medan. Bila perlu mendatangkan peserta dari luar negeri. Dengan demikian Rama-dan Fair dapat menjadi wahana promosi yang lebih luas, terutama bagi produk UMKM dan kuliner, serta menjadi daya tarik wistawan untuk berkunjung ke Kota Medan.

Kepada Gubsu H Gatot Pujo Nugroho ST Msi yang hadir meresmikan Ramadan Fair ditandai dengan pemukulan beduk, Eldin mengungkapkan, dalam rangka me-nyambut bulan suci Ramadan sekaligus Hari Raya Idul Fitri 1434 H, Pemko Medan bersama-sama dengan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), dan stakeholder terkait, secara terkoordinasi telah mengambil langkah-langkah terpadu dan sinergis guna menjaga dan meningkatkan rasa aman, nyaman, serta harmonis di tengah-tengah masyarakat.

Adapun beberapa langkah yang diambil, yakni menggelar pasar murah di 151 titik yang tersebar di seluruh kecamatan dengan subsidi lebih kurang Rp5 miliar. Diharapkan pasar murah ini dapat melayani berbagai kebutuhan pokok masyarakat, khususnya menengah ke bawah.

Selain pasar murah, Pemko Me-dan juga menyalurkan raskin, pemantauan harga kebutuhan pokok, pemeriksaan dan razia produk-produk mengandung zat berbahaya juga kedaluarsa. Di samping itu, membentuk Tim Terpadu Pemantauan Operasi Hiburan Malam, persiapan arus mudik, termasuk meningkatkan keter-tiban umum dan ketentraman masyarakat. “Selain itu Pemko Medan juga menjamin ketersediaan dan distribusi bahan-bahan pokok, sekaligus meminimalisir tindakan spekulasi pasar. Kebijakan ini juga berdampak terhadap tertib sosial yang semakin kondusif, ketertiban umum, dan ketentraman masyarakat yang ter-kendali,” tutur Eldin.

Hadir pada pembukaan Ra-mdan Fair, Gubsu H Gatot Pujo Nugroho ST MSi, Wagubsu Ir H T Erry Nuradi MSi, Ketua Tim Penggerak PKK Sumut Hj Sutias Handayani Gatot Pujo Nugroho, Plt Wali Kota Medan Drs H Dzulmi Eldin MSi, Ketua DPRD Kota Medan Amiruddin, dan sejumlah pejabat lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubsu berharap Ramadan Fair jadi momentum bagi kebangkitan ekonomi umat dan pelaku bisnis UMKM. “Ramadan Fair harus terus berinovasi. Alhamdulillah tahun ini saya lihat ada perubahan. Pramusajinya sudah menutup auratnya, tidak seperti tahun-tahun lalu, yang banyak tidak menutup auratnya sehingga mengurangi nilai-nilai Ramadan Fair itu sendiri,” puji Gubsu. (*)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/