26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Hidup Sehat Mengkonsumsi Hasil Pertanian Organik

MEDAN – Dalam menjalankan fungsinya sebagai pusat informasi dan edukasi masyarakat tentang Pertanian Selaras Alam, Jaringan Pemasaran Pertanian Selaras Alam (JaPPSA) akan menggelar seminar bertemakan “Hidup Sehat dengan Mengkonsumsi Hasil Pertanian Selaras Alam (Healthy Life By Consuming Organik Food) pada 21 Juli 2011 mendatang di Hotel Royal Perintis Jalan Perintis Kemerdekaan Medan.

Daniel Hutajulu, Manager Program Pemasaran JaPPSA mengatakan, tujuan dari seminar ini adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat Medan tentang apa sebenarnya makanan sehat, bahan-bahan kimia apa yang sangat berbahaya bagi kesehatan yang mungkin masuk kedalam tubuh melalui makanan hasil pertanian konvensioanal (pertanian yang menggunakan pestisida dan pupuk kimia), serta bahaya yang ditimbulkannya. Tujuan lain, meningkatkan pengetahuan masyarakat Medan, tentang Pertanian Selaras Alam (Organik) dan pentingnya mengkonsumsi makanan hasil Pertanian Selaras Alam (Organik).

‘’Hasil yang diharapkan masyarakat akan lebih sadar tentang bahaya yang ditimbulkan oleh kontaminasi pestisida dan pupuk kimia sampai terbentuklah kelompok pencinta makanan sehat,”ujarnya.
Dijelaskan Daniel, JaPPSA adalah suatu Koperasi yang dibentuk oleh 9 NGO di Sumatera Utara. Ke 9 NGO tersebut adalah Yayasan BITRA di Medan, YAPIDI di Pancur Batu, Parpem Ate Keleng di Sukamakmur (Sibolangit), Pelpem GKPS di Siantar, Bina Insani di Siantar, Pengmas HKBP di Tiga Dolok, KSPPM di Parapat, Petrasa di Sidikalang dan Soripada di Tarutung.

Ke-9 NGO tersebut telah mendorong dan membimbing petani dampingannya untuk perlahan-lahan meninggalkan pertanian konvensional yaitu pertanian yang menggunakan pestisida kimia dan pupuk sintetik, beralih kepada pertanian Selaras Alam, yaitu pertanian yang lebih ramah dengan alam, tanpa pestisida kimia dan pupuk sintetik.
Dengan pendampingan dan pelatihan yang dilakukan, perlahan ada beberapa petani yang telah sadar akan pentingnya menjalankan Pertanian Selaras Alam. Mereka perlahan meninggalkan pestisida dan pupuk kimia, dan berusaha melakukan pertanian yang lebih ramah lingkungan dengan pestisida alami yang diramu dari tumbuh-tumbuhan serta pupuk kompos hasil fermentasi kotoran ternak, daun daunan dengan komposisi yang baik.

Cara Pertanian Selaras Alam ini memang lebih menyita waktu dan tenaga.  ‘’Namun kesadaran akan bahaya pencemaran pestisida kimia dan pupuk sintetik yang telah merusak bumi, mudah – mudahan mampu menjadi penguat petani untuk konsisten pada jalur Pertanian Selaras Alam,”ujar Daniel.

Dari kualitas hasil panen, sambungnya, Pertanian Selaras Alam juga menunjukan beberapa keunggulan dibanding hasil pertanian konvensional. Diantarany: bulir beras lebih berisi (padat), rasa dan aroma nasi lebih wangi, buah-buahan Selaras Alam juga lebih segar, sayuran lebih segar dan berasa, serta telur organik yang tahan lebih lama dari telur biasa.

Yang menjadi kendala bagi Petani Selaras Alam adalah bagaimana cara memasarkan komoditi hasil pertanian mereka kepada masyarakat dengan harga yang lebih pantas, sehingga kesejahteraan mereka dapat lebih ditingkatkan. Berangkat dari pertanyaan tersebut, maka ke-9 NGO pendamping berinisiatif membentuk suatu badan sebagai jembatan antara petani Selaras Alam dengan pasar atau konsumen khususnya di kota Medan. Maka pada awal Februari 2011, resmilah Team JaPPSA dibentuk. (*/sih)

MEDAN – Dalam menjalankan fungsinya sebagai pusat informasi dan edukasi masyarakat tentang Pertanian Selaras Alam, Jaringan Pemasaran Pertanian Selaras Alam (JaPPSA) akan menggelar seminar bertemakan “Hidup Sehat dengan Mengkonsumsi Hasil Pertanian Selaras Alam (Healthy Life By Consuming Organik Food) pada 21 Juli 2011 mendatang di Hotel Royal Perintis Jalan Perintis Kemerdekaan Medan.

Daniel Hutajulu, Manager Program Pemasaran JaPPSA mengatakan, tujuan dari seminar ini adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat Medan tentang apa sebenarnya makanan sehat, bahan-bahan kimia apa yang sangat berbahaya bagi kesehatan yang mungkin masuk kedalam tubuh melalui makanan hasil pertanian konvensioanal (pertanian yang menggunakan pestisida dan pupuk kimia), serta bahaya yang ditimbulkannya. Tujuan lain, meningkatkan pengetahuan masyarakat Medan, tentang Pertanian Selaras Alam (Organik) dan pentingnya mengkonsumsi makanan hasil Pertanian Selaras Alam (Organik).

‘’Hasil yang diharapkan masyarakat akan lebih sadar tentang bahaya yang ditimbulkan oleh kontaminasi pestisida dan pupuk kimia sampai terbentuklah kelompok pencinta makanan sehat,”ujarnya.
Dijelaskan Daniel, JaPPSA adalah suatu Koperasi yang dibentuk oleh 9 NGO di Sumatera Utara. Ke 9 NGO tersebut adalah Yayasan BITRA di Medan, YAPIDI di Pancur Batu, Parpem Ate Keleng di Sukamakmur (Sibolangit), Pelpem GKPS di Siantar, Bina Insani di Siantar, Pengmas HKBP di Tiga Dolok, KSPPM di Parapat, Petrasa di Sidikalang dan Soripada di Tarutung.

Ke-9 NGO tersebut telah mendorong dan membimbing petani dampingannya untuk perlahan-lahan meninggalkan pertanian konvensional yaitu pertanian yang menggunakan pestisida kimia dan pupuk sintetik, beralih kepada pertanian Selaras Alam, yaitu pertanian yang lebih ramah dengan alam, tanpa pestisida kimia dan pupuk sintetik.
Dengan pendampingan dan pelatihan yang dilakukan, perlahan ada beberapa petani yang telah sadar akan pentingnya menjalankan Pertanian Selaras Alam. Mereka perlahan meninggalkan pestisida dan pupuk kimia, dan berusaha melakukan pertanian yang lebih ramah lingkungan dengan pestisida alami yang diramu dari tumbuh-tumbuhan serta pupuk kompos hasil fermentasi kotoran ternak, daun daunan dengan komposisi yang baik.

Cara Pertanian Selaras Alam ini memang lebih menyita waktu dan tenaga.  ‘’Namun kesadaran akan bahaya pencemaran pestisida kimia dan pupuk sintetik yang telah merusak bumi, mudah – mudahan mampu menjadi penguat petani untuk konsisten pada jalur Pertanian Selaras Alam,”ujar Daniel.

Dari kualitas hasil panen, sambungnya, Pertanian Selaras Alam juga menunjukan beberapa keunggulan dibanding hasil pertanian konvensional. Diantarany: bulir beras lebih berisi (padat), rasa dan aroma nasi lebih wangi, buah-buahan Selaras Alam juga lebih segar, sayuran lebih segar dan berasa, serta telur organik yang tahan lebih lama dari telur biasa.

Yang menjadi kendala bagi Petani Selaras Alam adalah bagaimana cara memasarkan komoditi hasil pertanian mereka kepada masyarakat dengan harga yang lebih pantas, sehingga kesejahteraan mereka dapat lebih ditingkatkan. Berangkat dari pertanyaan tersebut, maka ke-9 NGO pendamping berinisiatif membentuk suatu badan sebagai jembatan antara petani Selaras Alam dengan pasar atau konsumen khususnya di kota Medan. Maka pada awal Februari 2011, resmilah Team JaPPSA dibentuk. (*/sih)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/