Rakor dan Dialognas PDIP Sumut
MEDAN – Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dan Dialog Nasional (Dialognas) PDI Perjuangan Sumut membahas proyeksi ekonomi global dan dampaknya terhadap Indonesia pasca gonjang-ganjing di Amerika Serikat (AS) akibat krisis hutang, Jumat (19/8) di Balai Tiara Medan.
Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut Panda Nababan diwakili Sekretarisnya HM Afan SS saat membuka rakornas dan dialognas tersebut mengatakan, rapat ini tidak hanya membahas masalah dampak ekonomi global, tapi juga mensosialisasikan hasil-hasil Rakornas III PDIP di Manado.
Panda mengingatkan, mulai 22 Agusutus 2011, rangkaian proses Pemilu 2014 dimulai. PDIP sebagai parpol peserta Pemilu mulai saat ini mengerahkan seluruh pemikiran, energi dan seluruh derap langkah kader dan simpatisan PDIP untuk memenangi Pemilu 2014 secara masksimal. “Kekuasaan eksekutif dan legislative harus kita raih melalui Pemilu yang bermartabat,” ujarnya.
Panda kembali mengingatkan, kemampuan keuangan Negara sangat jauh meningkat. RAPBN 2012 melebihi Rp1.400 triliun hampir 4 kali lipat dibanding masa Megawati Soekarnoputri sebagai Presiden RI. Namun 70 persen dana negara habis untuk membiayai birokrasi berkisar 4 juta orang, tidak sampai 20 persen dana APBN digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Sementara defisit APBN terus meningkat secara kumulatif.
Demikian halnya arus perubahan dunia sangat cepat. Perekonomian dunia diambang krisis dan perubahan geopolitik dan geoekonomi global akan terjadi dalam beberapa tahun ke depan. Sebagai kader PDIP harus mampu mencermati perubahan-perubahan tersebut, karena 10 tahun ke depan dunia akan dipimpin Asia dengan motornya China dan India.
Warning yang sama juga diungkapkan pengamat ekonomi dari UI Dr Andi Widjayanto MSc MS (putra senior PDIP Alm Theo Syafeii) dan menyebutkan sejak 2 Agustus 2011 di AS terjadi krisis hutang 14,29 triliun-16.60 triliun dolar AS, sehingga saat ini terjadi gonjang-ganjing di Negara Adidaya tersebut. Sebaliknya 1 Agustus 2011 merupakan kebangkitan bagi China, sehingga AS dan sekutunya menganggap China ke depan sebagai monster atau raksasa.
Dari krisis hutang AS ini, kata Andi yang dipandu moderator Ir Akhyar, akan berdampak secara global termasuk Indonesia. Menyikapi krisis hutang AS ini, Indonesia jangan terbuai, tapi harus melakukan langkah-langkah dalam mencermati perubahan krisis ekonomi global yang diperkirakan terjadi hingga 2020.
Karena, katanya lagi, Indonesia pernah mengalami krisis tahun 2006-2008 akibat krisis perbankan di AS, tapi krisis global ke depan akan lebih parah bagi Indonesia. Untuk itu, Indonesia harus siap menghadapi. Kalau setiap Negara yang hutang luar negerinya tembus 60 persen, akan mengalami krisis moneter, tidak tertutup kemungkinan Indonesia mengalaminya, jika hutang luar negeri tidak diturunkan.
“Menyikapi krisis global itu, tidak ada jalan lain yaitu PDIP harus memimpin republic ini ditahun 2014 dan Megawati Soekarnoputri lebih cenderung mendekati China sebagai raksasa dengan berusaha menjadikan teman dan penggerak ekonomi Timur, bukan sebagai monster (ditakuti-red),” katanya.
Rakor dan dialognas PDIP Sumut juga melibatkan anggota DPR-RI dari PDIP H Tritamtomo SH dan Wakil Ketua DPRD Sumut HM Afan dengan materi pemberdayaan legislative dan sosialisasi rakornas III dan SK DPP tentang evaluasi kinerja structural PDIP, serta konsolidasi partai disampaikan Wakil Ketua DPD PDIP Sumut Budiman P Nadapdap, Analisman Zalukhu SS MSP dan Ir Taufan A Ginting.
Peserta dialog dari seluruh DPD dan DPC PDIP se-Sumut juga akan berbuka puasa bersama yang diawali dengan tausiyah Ramadhan disampaikan Prof Dr H Nawir Yuslem MA. (*/ade)