26 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Indahnya Samosir, Jajal Ganasnya Tele

Touring Akhir Tahun ROC Sumut ke Parapat

Medan-Menyambut tutup tahun 2011, Ruby Owner Club (ROC) Sumut menggelar touring pada 17-18 Desember lalu. Jelajah kali ini bisa dibilang istimewa dibanding sebelumnya. Sesuai kesepakatan, semua anggota sepakat untuk menjajal sensasi ‘ganasnya’ jalanan Parapat-Samosir -Tele-Dairi dan Tanah Karo.

“Tahun lalu sebenarnya rute ini pernah dijajal. Namun saat itu tak banyak anggota yang ikut. Makanya tahun ini kita jajal lagi. Selain sangat menantang, rute ini juga menyuguhkan pemandangan menakjubkan dari keindahan Danau Toba,” ujar Sekretaris ROC Sumut, Arifin, di titik kumpul keberangkatan di pelataran Taman Makam Pahlawan, Jalan SM Raja Medan.

Sementara itu, saat briefing sebelum keberangkatan, Ketua ROC Sumut, Agus Suherman mengatakan, touring ini dilakukan dalam rangka menutup tahun 2011. Dia meminta selama dalam perjalanan, semua anggota tetap mematuhi lalulintas. “Patuhi peraturan lalulintas, jangan menerobos lampu merah. Sebelum berangkat, pastikan kondisi tubuh dan kondisi kendaraan oke, sehingga tidak ada kendala dalam perjalanan,” katanya. Dia mengatakan, rute Medan-Pematangsantar-Parapat-Samosir-Tele-Dairi-Kabanjahe-Berastagi-Medan, menuntut kesiapan kendaraan dan kondisi tubuh yang fit.

Usai briefing dan doa bersama, sekira pukul 16.00 WIB konvoi pun dimulai. Menyusur Jalan SM Raja Medan, menuju Kota Pematangsiantar sebagai tempat transit pertama. Diperlukan waktu kurang lebih dua jam untuk sampai di kota kebanggaan Siantar Man itu. Menjelang Maghrib, rombongan beristirahat sejenak dan mengisi bahan bakar di kota itu.
Selepas magrib perjalanan pun dilanjutkan. Parapat pun disasar. Meski jalanan mulus, namun harus tetap ekstra hat-hati. Udara dingin, tikungan tajam dan truk-truk lintas Sumatera membuat semua harus pandai mengatur kecepatan. Tepat pukul 20.00 WIB konvoi berhenti di Restauran Gumarang, tepat di depan gerbang masuk pusat wisata Parapat. “Pukul sembilan (21.00 WIB, Red) trip terakhir kapal penyeberangan ke Tomok,” ujar Agus Suherman di tengah santap malam di restauran itu. Mendengar penjelasan komandan, semua anggotapun bersegera menyelesaikan santapan.

Kapal penyeberangan di Ajibata bersiap-siap berangkat saat rombongan ROC tiba. Di geladak terlihat puluhan mobil dan sepeda motor. Hanya menyisakan ruang terbatas. Untungnya ruang tersisa itu masih cukup menampung seluruh motor gede (Moge) ROC Sumut.

Pukul 22.00 Wib, akhirnya Pelabuhan Tomok pun dijejak. Rombongan lalu menuju Tuktuk. Hampir tengah malam, tempat istirahat baru didapat. Hampir semua rest home di Tuktuk full jelang natal dan tahun baru.
Setelah beristirahat, perjalanan pun dilanjutkan. Sensasi pun dimulai. Pemandangan indah Danau Toba dari bibir Pulau Samosir  memanjakan mata sepanjang perjalanan menyusuri jalanan mulus berliku. Ambarita, Simanindo, Simarmata, Sitinjo hingga Kota Pangururan memberikan nuansa berbeda. Birunya danau dan bukit selepas mata memandang, padi yang menguning di lembah, kawanan kerbau yang merumput dan kebun kopi yang rimbun, terlihat di sepanjang perjalanan.

Setelah mengisi bahan bakar di Kota Pangururan, ganasnya tanjakan panjang bertingkat serta tikungan yang tajam di Tele pun dijajal. Melihat truk yang tertatih menyusuri tanjakan berliku yang membelah tebing gunung hingga kejauhan, memacu adrenalin semua anggota untuk mencobanya.

Tebing gundul berbatu menyambut saat konvoi mulai merayap. Hati-hati sudah pasti. Pasalnya di sisi kiri dan kanan jalan ada jurang dalam dan tebing batu yang mudah runtuh. Apalagi hujan rintik dan kabut tebal ikut menyertai selama menyusuri tanjakan maut itu. Jalanan pun mulai licin. Di beberapa titik terlihat bekas longsoran batu yang baru dibersihkan petugas. Papan peringatan akan bahaya longsoran batu terlihat dipasang pemerintah setempat di beberapa titik. Hal itu membuat semua anggota berkendara dengan ekstra hati-hati. Akhirnya jalur maut itu berhasil dilalui.  (*/her)

Touring Akhir Tahun ROC Sumut ke Parapat

Medan-Menyambut tutup tahun 2011, Ruby Owner Club (ROC) Sumut menggelar touring pada 17-18 Desember lalu. Jelajah kali ini bisa dibilang istimewa dibanding sebelumnya. Sesuai kesepakatan, semua anggota sepakat untuk menjajal sensasi ‘ganasnya’ jalanan Parapat-Samosir -Tele-Dairi dan Tanah Karo.

“Tahun lalu sebenarnya rute ini pernah dijajal. Namun saat itu tak banyak anggota yang ikut. Makanya tahun ini kita jajal lagi. Selain sangat menantang, rute ini juga menyuguhkan pemandangan menakjubkan dari keindahan Danau Toba,” ujar Sekretaris ROC Sumut, Arifin, di titik kumpul keberangkatan di pelataran Taman Makam Pahlawan, Jalan SM Raja Medan.

Sementara itu, saat briefing sebelum keberangkatan, Ketua ROC Sumut, Agus Suherman mengatakan, touring ini dilakukan dalam rangka menutup tahun 2011. Dia meminta selama dalam perjalanan, semua anggota tetap mematuhi lalulintas. “Patuhi peraturan lalulintas, jangan menerobos lampu merah. Sebelum berangkat, pastikan kondisi tubuh dan kondisi kendaraan oke, sehingga tidak ada kendala dalam perjalanan,” katanya. Dia mengatakan, rute Medan-Pematangsantar-Parapat-Samosir-Tele-Dairi-Kabanjahe-Berastagi-Medan, menuntut kesiapan kendaraan dan kondisi tubuh yang fit.

Usai briefing dan doa bersama, sekira pukul 16.00 WIB konvoi pun dimulai. Menyusur Jalan SM Raja Medan, menuju Kota Pematangsiantar sebagai tempat transit pertama. Diperlukan waktu kurang lebih dua jam untuk sampai di kota kebanggaan Siantar Man itu. Menjelang Maghrib, rombongan beristirahat sejenak dan mengisi bahan bakar di kota itu.
Selepas magrib perjalanan pun dilanjutkan. Parapat pun disasar. Meski jalanan mulus, namun harus tetap ekstra hat-hati. Udara dingin, tikungan tajam dan truk-truk lintas Sumatera membuat semua harus pandai mengatur kecepatan. Tepat pukul 20.00 WIB konvoi berhenti di Restauran Gumarang, tepat di depan gerbang masuk pusat wisata Parapat. “Pukul sembilan (21.00 WIB, Red) trip terakhir kapal penyeberangan ke Tomok,” ujar Agus Suherman di tengah santap malam di restauran itu. Mendengar penjelasan komandan, semua anggotapun bersegera menyelesaikan santapan.

Kapal penyeberangan di Ajibata bersiap-siap berangkat saat rombongan ROC tiba. Di geladak terlihat puluhan mobil dan sepeda motor. Hanya menyisakan ruang terbatas. Untungnya ruang tersisa itu masih cukup menampung seluruh motor gede (Moge) ROC Sumut.

Pukul 22.00 Wib, akhirnya Pelabuhan Tomok pun dijejak. Rombongan lalu menuju Tuktuk. Hampir tengah malam, tempat istirahat baru didapat. Hampir semua rest home di Tuktuk full jelang natal dan tahun baru.
Setelah beristirahat, perjalanan pun dilanjutkan. Sensasi pun dimulai. Pemandangan indah Danau Toba dari bibir Pulau Samosir  memanjakan mata sepanjang perjalanan menyusuri jalanan mulus berliku. Ambarita, Simanindo, Simarmata, Sitinjo hingga Kota Pangururan memberikan nuansa berbeda. Birunya danau dan bukit selepas mata memandang, padi yang menguning di lembah, kawanan kerbau yang merumput dan kebun kopi yang rimbun, terlihat di sepanjang perjalanan.

Setelah mengisi bahan bakar di Kota Pangururan, ganasnya tanjakan panjang bertingkat serta tikungan yang tajam di Tele pun dijajal. Melihat truk yang tertatih menyusuri tanjakan berliku yang membelah tebing gunung hingga kejauhan, memacu adrenalin semua anggota untuk mencobanya.

Tebing gundul berbatu menyambut saat konvoi mulai merayap. Hati-hati sudah pasti. Pasalnya di sisi kiri dan kanan jalan ada jurang dalam dan tebing batu yang mudah runtuh. Apalagi hujan rintik dan kabut tebal ikut menyertai selama menyusuri tanjakan maut itu. Jalanan pun mulai licin. Di beberapa titik terlihat bekas longsoran batu yang baru dibersihkan petugas. Papan peringatan akan bahaya longsoran batu terlihat dipasang pemerintah setempat di beberapa titik. Hal itu membuat semua anggota berkendara dengan ekstra hati-hati. Akhirnya jalur maut itu berhasil dilalui.  (*/her)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/