30 C
Medan
Friday, June 21, 2024

BKKBN Sumut Edukasi KB ke TNI

Program Menekan Ancaman Ledakan Penduduk

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan mitra kerja sangat mendongrak pencapaian sasaran akseptor Keluarga Berencana (KB) baru. Untuk itu, BKKBN Sumut terus melanjutkan jalinan kerjasama dengan semua instansi, termasuk dengan aparat Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Demikian disampaikan Kepala Seksi Advokasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) BKKBN Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Anthony didampingi Kasdim 0201/BS Mayor Inf Septa V yang mewakili Dandim 0201/BS, Kamis (22/12), di Aula Makodim 0201/BS.Menurut dia, sosialisasi yang

diberikan ke TNI berdasarkan surat telegram Pangdam I/BB Nomor ST/1638/2011 tanggal 12 Desember 2011 tetang perintah melaksanakan kegiatan penataran/orientasi dan edukasi program KB dan kependudukan kepada Danramil/Babinsa, Perwira/Bintara TNI AL dan AU.

“Edukasi yang kami berikan melalui kegiatan ini tujuannya agar aparat TNI dapat menyampaikan pemahaman kepada masyarakat. Dengan begitu, target pencapaian program KB tahun ini dapat meningkat,” ujarnya.

Dalam paparannya, Anthony menyampaikan beberapa materi. Di antaranya, tantangan program kependudukan dan KB, ledakan penduduk (teori pertumbuhan penduduk dan permasalahannya), revitalisasi KB, penggunaan kontrasepsi dan lainnya.

Saat dilaksanakannya pemaparan itu, peserta dari berbagai kesatuan TNI sangat antusias mendengarkan materi yang dipaparkan. Ini terlihat para peserta TNI wanita aktif melontarkan pertanyaan soal penggunaan alat kontrasepsi.

Dia menerangkan, peran TNI sangatlah signifikan, karena anggota TNI ada di seluruh pelosok tanah air, termasuk di pelosok wilayah Sumut. Di era desentralisasi, BKKBN sangat membutuhkan dukungan dari TNI dan mitrakerja BKKBN.

TNI dianggap paling strategis karena TNI telah memberikan sumbangan positif terhadap pelaksanaan program kependudukan dan KB pada khususnya dan pembangunan sumber daya manusia pada umumnya. Apalagi, BKKBN dengan TNI telah menjalin kerjasama.

Untuk itu, seluruh anggota TNI dibekali pengetahuan dan pemahaman soal kependudukan dan keluarga berencana. Berangkat dari hal itu, BKKBN Sumut memberikan edukasi KB kepada seuruh aparat TNI di semua kesatuan.

Lebih lanjut, dia menyatakan penekanan jumlah penduduk ini terus dilakukan demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Karena bila semakin banyak jumlah masyarakat, maka semakin tinggi jumlah kebutuhan atas pangan dan lainnya. “Maka masyarakat diingatkan cukup dua anak saja, tunda pernikahan diusia muda. Dengan cara itulah kita semua membantu mewujudkan kesejahteraan rakyat,” ingatkannya.
Dalam paparannya Anthony mengatakan, saat ini penduduk Sumut berjumlah 13 juta, meningkat 3,5 persen dari tahun sebelumnya, yang berkisar 12 juta jiwa. Karenanya, target BKKBN sumut untuk tahun selanjutnya dengan angka pertumbuhan penduduk bisa ditekan hanya 3.0 persen per tahun.

Disampaikan Anthony, Program Kependudukan dan Keluarga Berencana sangat berkaitan erat dengan segala aspek kehidupan keluarga. Sesuai dengan pengembangan fungsi-fungsi keluarga yang berdasarkan siklus hidup keluarga, sudah tentu ada kaitannya dengan penggunaan program KB yang dilandasi pola hidup keluarga berwawasan kependudukan.

Anthony juga menyampaikan, bahwa TNI melakukan kerja secara optimal untuk melakukan sosialisasi program KB. Hal itu dilakukan karena TNI bisa masuk ke daerah-daerah terpencil di Indonesia. Begitu juga harapannya untuk wilayah Sumut.

“Pendekatan sosialisasi yang dilakukan oleh TNI dengan wajah yang tidak menakutkan. Bahkan, pengenalan KB ini tidak dipaksakan kepada masyarakat. Artinya, peran TNI sangat berguna,” jelasnya. (*)

Program Menekan Ancaman Ledakan Penduduk

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan mitra kerja sangat mendongrak pencapaian sasaran akseptor Keluarga Berencana (KB) baru. Untuk itu, BKKBN Sumut terus melanjutkan jalinan kerjasama dengan semua instansi, termasuk dengan aparat Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Demikian disampaikan Kepala Seksi Advokasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) BKKBN Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Anthony didampingi Kasdim 0201/BS Mayor Inf Septa V yang mewakili Dandim 0201/BS, Kamis (22/12), di Aula Makodim 0201/BS.Menurut dia, sosialisasi yang

diberikan ke TNI berdasarkan surat telegram Pangdam I/BB Nomor ST/1638/2011 tanggal 12 Desember 2011 tetang perintah melaksanakan kegiatan penataran/orientasi dan edukasi program KB dan kependudukan kepada Danramil/Babinsa, Perwira/Bintara TNI AL dan AU.

“Edukasi yang kami berikan melalui kegiatan ini tujuannya agar aparat TNI dapat menyampaikan pemahaman kepada masyarakat. Dengan begitu, target pencapaian program KB tahun ini dapat meningkat,” ujarnya.

Dalam paparannya, Anthony menyampaikan beberapa materi. Di antaranya, tantangan program kependudukan dan KB, ledakan penduduk (teori pertumbuhan penduduk dan permasalahannya), revitalisasi KB, penggunaan kontrasepsi dan lainnya.

Saat dilaksanakannya pemaparan itu, peserta dari berbagai kesatuan TNI sangat antusias mendengarkan materi yang dipaparkan. Ini terlihat para peserta TNI wanita aktif melontarkan pertanyaan soal penggunaan alat kontrasepsi.

Dia menerangkan, peran TNI sangatlah signifikan, karena anggota TNI ada di seluruh pelosok tanah air, termasuk di pelosok wilayah Sumut. Di era desentralisasi, BKKBN sangat membutuhkan dukungan dari TNI dan mitrakerja BKKBN.

TNI dianggap paling strategis karena TNI telah memberikan sumbangan positif terhadap pelaksanaan program kependudukan dan KB pada khususnya dan pembangunan sumber daya manusia pada umumnya. Apalagi, BKKBN dengan TNI telah menjalin kerjasama.

Untuk itu, seluruh anggota TNI dibekali pengetahuan dan pemahaman soal kependudukan dan keluarga berencana. Berangkat dari hal itu, BKKBN Sumut memberikan edukasi KB kepada seuruh aparat TNI di semua kesatuan.

Lebih lanjut, dia menyatakan penekanan jumlah penduduk ini terus dilakukan demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Karena bila semakin banyak jumlah masyarakat, maka semakin tinggi jumlah kebutuhan atas pangan dan lainnya. “Maka masyarakat diingatkan cukup dua anak saja, tunda pernikahan diusia muda. Dengan cara itulah kita semua membantu mewujudkan kesejahteraan rakyat,” ingatkannya.
Dalam paparannya Anthony mengatakan, saat ini penduduk Sumut berjumlah 13 juta, meningkat 3,5 persen dari tahun sebelumnya, yang berkisar 12 juta jiwa. Karenanya, target BKKBN sumut untuk tahun selanjutnya dengan angka pertumbuhan penduduk bisa ditekan hanya 3.0 persen per tahun.

Disampaikan Anthony, Program Kependudukan dan Keluarga Berencana sangat berkaitan erat dengan segala aspek kehidupan keluarga. Sesuai dengan pengembangan fungsi-fungsi keluarga yang berdasarkan siklus hidup keluarga, sudah tentu ada kaitannya dengan penggunaan program KB yang dilandasi pola hidup keluarga berwawasan kependudukan.

Anthony juga menyampaikan, bahwa TNI melakukan kerja secara optimal untuk melakukan sosialisasi program KB. Hal itu dilakukan karena TNI bisa masuk ke daerah-daerah terpencil di Indonesia. Begitu juga harapannya untuk wilayah Sumut.

“Pendekatan sosialisasi yang dilakukan oleh TNI dengan wajah yang tidak menakutkan. Bahkan, pengenalan KB ini tidak dipaksakan kepada masyarakat. Artinya, peran TNI sangat berguna,” jelasnya. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/