26 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Senam Dangdutan hingga Panen Jagung

Istri Menteri BUMN Dahlan Iskan, Nafsiah Dahlan berkunjung ke Kota Medan dan beberapa daerah di Sumut dalam tugasnya sebagai Ketua Ikatan Istri Pimpinan (IIP) BUMN.

Rabu (24/4) pagi, Nafsiah bersama ratusan anggota IIP menggelar senam pagi di Lapangan RS Tembakau Deli. Kegiatan senam pagi yang dilakukan sebagai salah satu rangkaian kegiatan IIP di Sumatera Utara dalam merayakan hari Kartini.

TEMU RAMAH: Istri Menteri BUMN, Nafsiah Dahlan Iskan bersama anggota Ikatan Istri Pimpinan BUMN berfoto bersama usai menggelar temu ramah  Hotel JW Marriot Rabu (24/4) malam.
TEMU RAMAH: Istri Menteri BUMN, Nafsiah Dahlan Iskan bersama anggota Ikatan Istri Pimpinan BUMN berfoto bersama usai menggelar temu ramah di Hotel JW Marriot Rabu (24/4) malam.

Tepat pukul 06.30 WIB, senam pagi yang dipandu oleh 6 instruktur ini mulai dilaksanakan. Dan para istri petinggi BUMN inipun mulai ikut bergoyang sesuai dengan arahan instruktur. Musiknya mulai dari Gangnam Style, hingga dangdutan yang syairnya berisi cerita tentang Dahlan Iskan.

Saat lagu yang sempat menguncang dunia, Gangnam Style mulai terdengar, para ibu ini sudah terlihat mulai kelelahan. Apalagi, gerakan energik yang dibawakan oleh instruktur sangat menguras keringat.

Tetapi, lelah berubah dengan senyum setelah lagu dangdut Dahlan diputar. Peserta senam senyum-senyum mendengar lirik lagu tersebut. Ya, syair lagu ini menceritakan tentang Dahlan Iskan sebagai seorang menteri yang bekerja keras untuk membangun bangsa. Setelah tubuh segar usai senam, para ibu ini kembali melaksanakan aksi donor darah. Seluruh pendonor adalah para pegawai dari BUMN.

Seperti tidak kehilangan energi, para wanita tangguh ini kembali jalan ke Kota Binjai untuk mengunjungi panti pengemis dan gelandangan. Dalam pertemuan ini, para penghuni panti menceritakan keluhan mereka akan masa depan yang tak pasti.
“Sebagai ibu, tolong carikan kami solusi. Karena, kami hanya diberi waktu selama 2 tahun berpendidikan di sini. Dan itu kurang, karena kami butuh modal untuk masa depan keluarga kami,” ujar Irman Perangin-perangin, penghuni panti asal Tanah Karo.

Dengan penuh perhatian, Nafsiah Dahlan Iskan menyatakan bahwa ini masalah rakyat yang harus ditanggung bersama. Tapi, dengan kerja keras kita akan mendapatkan apa yang kita inginkan. “Jangan menyerah, karena dunia berputar. Dan tidak selamanya di bawah. Utarakan semua unek-unek anda, pasti akan didengar. Kalau tidak dapat dipenuhi saat ini, mungkin besok atau lusa,” ujarnya.
Selain bertatap muka dengan para penghuni panti, IIP juga berkesempatan untuk memberikan bantuan pada panti berupa bibit, alat pertanian, pupuk, dan lain sebagainya.

Selesai memberikan bantuan, anggota IPP pun menanam pohon di sekitar kebun jagung panti. Sudah terbiasa bercocok tanam, ibu Nafsiah yang memanggil dirinya “emak” ini langsung menyinsingkan lengan kaos nya untuk memulai aktivitas menggali tanah. Dengan santai, jari-jari dari ibu dua anak ini mengambil cangkul dan mulai menggorek tanah.

“Lepaskan dulu plastiknya, sebelum tanamannya dimasukkan. Biar bagus tumbuhnya nanti,” ujarnya kepada ajudan yang membantunya.

Selesai menanam pohon, para ibu ini diberikan kesempatan untuk memanen jagung yang memang sudah saatnya panen. Kesempatan tersebut tidak disia-siakan, mereka masuk ke dalam kebun untuk memetik jagung. “Ayo dikumpulkan, biar tugas penghuni panti lebih ringan,” ujar istri pak Dis ini.

Adapun bantuan dari BUMN ini untuk penghuni panti, misalnya PT Sang Hyang Seri menyerahkan 100 Kg bibit jagung untuk kelompok tani. PT Pertani, menyerahkan bantuan berupa 1 ton pupuk Granuler, 100 liter pupuk cair dan 100 kg bibit jagung. Sementara itu, Bank Mandiri memberikan 1 pompa air dan 4 sprayer pupuk, dan PTPN IV menyerahkan 1 hand tractor diesel quick 1000 boxer, dan PTPN 3 sendiri menyerahkan 100 set perlengkapan tidur, alat penjemuran jagung dan renovasi gudang jagung. (*)

Istri Menteri BUMN Dahlan Iskan, Nafsiah Dahlan berkunjung ke Kota Medan dan beberapa daerah di Sumut dalam tugasnya sebagai Ketua Ikatan Istri Pimpinan (IIP) BUMN.

Rabu (24/4) pagi, Nafsiah bersama ratusan anggota IIP menggelar senam pagi di Lapangan RS Tembakau Deli. Kegiatan senam pagi yang dilakukan sebagai salah satu rangkaian kegiatan IIP di Sumatera Utara dalam merayakan hari Kartini.

TEMU RAMAH: Istri Menteri BUMN, Nafsiah Dahlan Iskan bersama anggota Ikatan Istri Pimpinan BUMN berfoto bersama usai menggelar temu ramah  Hotel JW Marriot Rabu (24/4) malam.
TEMU RAMAH: Istri Menteri BUMN, Nafsiah Dahlan Iskan bersama anggota Ikatan Istri Pimpinan BUMN berfoto bersama usai menggelar temu ramah di Hotel JW Marriot Rabu (24/4) malam.

Tepat pukul 06.30 WIB, senam pagi yang dipandu oleh 6 instruktur ini mulai dilaksanakan. Dan para istri petinggi BUMN inipun mulai ikut bergoyang sesuai dengan arahan instruktur. Musiknya mulai dari Gangnam Style, hingga dangdutan yang syairnya berisi cerita tentang Dahlan Iskan.

Saat lagu yang sempat menguncang dunia, Gangnam Style mulai terdengar, para ibu ini sudah terlihat mulai kelelahan. Apalagi, gerakan energik yang dibawakan oleh instruktur sangat menguras keringat.

Tetapi, lelah berubah dengan senyum setelah lagu dangdut Dahlan diputar. Peserta senam senyum-senyum mendengar lirik lagu tersebut. Ya, syair lagu ini menceritakan tentang Dahlan Iskan sebagai seorang menteri yang bekerja keras untuk membangun bangsa. Setelah tubuh segar usai senam, para ibu ini kembali melaksanakan aksi donor darah. Seluruh pendonor adalah para pegawai dari BUMN.

Seperti tidak kehilangan energi, para wanita tangguh ini kembali jalan ke Kota Binjai untuk mengunjungi panti pengemis dan gelandangan. Dalam pertemuan ini, para penghuni panti menceritakan keluhan mereka akan masa depan yang tak pasti.
“Sebagai ibu, tolong carikan kami solusi. Karena, kami hanya diberi waktu selama 2 tahun berpendidikan di sini. Dan itu kurang, karena kami butuh modal untuk masa depan keluarga kami,” ujar Irman Perangin-perangin, penghuni panti asal Tanah Karo.

Dengan penuh perhatian, Nafsiah Dahlan Iskan menyatakan bahwa ini masalah rakyat yang harus ditanggung bersama. Tapi, dengan kerja keras kita akan mendapatkan apa yang kita inginkan. “Jangan menyerah, karena dunia berputar. Dan tidak selamanya di bawah. Utarakan semua unek-unek anda, pasti akan didengar. Kalau tidak dapat dipenuhi saat ini, mungkin besok atau lusa,” ujarnya.
Selain bertatap muka dengan para penghuni panti, IIP juga berkesempatan untuk memberikan bantuan pada panti berupa bibit, alat pertanian, pupuk, dan lain sebagainya.

Selesai memberikan bantuan, anggota IPP pun menanam pohon di sekitar kebun jagung panti. Sudah terbiasa bercocok tanam, ibu Nafsiah yang memanggil dirinya “emak” ini langsung menyinsingkan lengan kaos nya untuk memulai aktivitas menggali tanah. Dengan santai, jari-jari dari ibu dua anak ini mengambil cangkul dan mulai menggorek tanah.

“Lepaskan dulu plastiknya, sebelum tanamannya dimasukkan. Biar bagus tumbuhnya nanti,” ujarnya kepada ajudan yang membantunya.

Selesai menanam pohon, para ibu ini diberikan kesempatan untuk memanen jagung yang memang sudah saatnya panen. Kesempatan tersebut tidak disia-siakan, mereka masuk ke dalam kebun untuk memetik jagung. “Ayo dikumpulkan, biar tugas penghuni panti lebih ringan,” ujar istri pak Dis ini.

Adapun bantuan dari BUMN ini untuk penghuni panti, misalnya PT Sang Hyang Seri menyerahkan 100 Kg bibit jagung untuk kelompok tani. PT Pertani, menyerahkan bantuan berupa 1 ton pupuk Granuler, 100 liter pupuk cair dan 100 kg bibit jagung. Sementara itu, Bank Mandiri memberikan 1 pompa air dan 4 sprayer pupuk, dan PTPN IV menyerahkan 1 hand tractor diesel quick 1000 boxer, dan PTPN 3 sendiri menyerahkan 100 set perlengkapan tidur, alat penjemuran jagung dan renovasi gudang jagung. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/