Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Medan terus berupaya mewujudkan Medan sebagai kota yang berkah dan harmoni.
PENEGASAN ini disampaikan Ketua FKUB Kota Medan Drs H Ilyas Halim MPd di Medan, Minggu (24/7). ”FKUB Kota Medan berupaya mewujudkan Kota Medan, kota yang berkah dan harmoni,” kata Drs H Ilyas Halim MPd.
Untuk mewujudkannya, tegas Drs H Ilyas Halim MPd, FKUB Kota Medan menggelar berbagai kegiatan mendukung Medan berkah dan harmoni. Diantaranya melakukan dialog-dialog dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh perempuan dan tokoh pemuda. Ada juga gotong royong kerukunan, olahraga kerukunan dan bakti sosial kerukunan,” ungkapnya.
Semua kegiatan tadi bertujuan untuk menggali berbagai masukan dari para tokoh tersebut. ”Seperti apa, format yang mau kita lakukan di Kota Medan yang multikultural,” terangnya.
Merangkum dari berbagai kegiatan FKUB Kota Medan, Drs H Ilyas Halim MPd mengakui bahwa peserta dialog kerukunan meminta terus diadakan pertemuan dialog. Hal ini dimaksud sebagai sarana untuk mengurai ‘benang kusut’ dan menyelesaikan permasalahan.
Masukan dari peserta dialog kerukunan agar konflik masyarakat dapat diselesaikan bersama-sama tanpa menempuh jalur hukum. ”Alhamdulillah, kita bersama Pusat Mediasi Nasional, telah melantik 30 mediator konflik nasional. Mereka menjadi penengah.”
Ketua FKUB Kota Medan menegaskan bahwa kerukunan dan moderasi beragama di Medan, sudah terlaksana sejak zaman Tjong A Fie dan Guru Patimpus. ”Berapa banyak Tjong A Fie membantu masjid, gereja dan masyarakat. Demikian pula dengan Guru Patimpus,” sebutnya.
Sejalan dengan visi Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution SE MM mewujudkan Medan berkah, maju dan kondusif maka FKUB Kota Medan telah berupaya merealisasikan hal tersebut
Drs H Ilyas Halim MPd mengutarakan bahwa Kota Medan diusia 432 tahun diharapkan terus kondusif. ”Kondusif itu diawali dari keharmonisan masyarakat yang multikultural dengan berbagai macam agama dan suku,” tegas ketua.
Kota berkah dan harmoni? Ketua FKUB Kota Medan merinci bahwa berkah itu berarti ada ketenangan dan kenyamanan. Salah satu berkah itu mudah mencari nafkah.
”Karenanya yang pertama adalah menciptakan kerukunan. Bila terjadi perkelahian, pertikaian dan konflik, bagaimana mau berkah. Alhamdulillah, di Medan tidak terjadi gesekan-gesekan agama,” sebutnya.
FKUB Kota Medan juga memberikan perhatian pada generasi milenial terutama agar tak tawuran. Untuk itu perlu pengawasan keluarga dan pengembangan pendidikan karakter.
”Kita pun telah buat outbond remaja dan dialog dengan tokoh-tokoh pemuda. Kita juga melakukan lomba pidato generasi muda. Bulan depan juga akan digelar lomba pidato kerukunan dan lomba film pendek bertema: ‘Milenial Rukun, Milenial Toleran. Menuju Kota Medan yang Toleran’ melalui youtube,” tambahnya.
FKUB Kota Medan juga akan mengadakan seminar internasional ‘Kebangsaan dan Moderasi Beragama’. Seminar ini direncanakan akan dihadiri ketua DPR RI, menteri Agama RI, ketua-ketua majelis agama di Indonesia dan nara sumber dari luar negeri. Peserta seminar nantinya akan datang dari berbagai daerah di Indonesia.
Kerukunan umat di Kota Medan juga mendapat apresiasi dengan diterima Harmoni Award. Untuk itu Kota Medan yang memiliki penduduk yang banyak harus menjadi contoh bagi daerah lainnya di tanah air karena Medan adalah kota yang rukun. ”Karenanya Medan pantas dijadikan sebagai kota ter-toleran di Indonesia,” harapnya.
Pengurus FKUB
Kota Medan tahun 2022 yakni Drs H Ilyas Halim MPd (ketua) serta Drs H Burhanuddin Damanik MA dan Dr M Syukri Albani Nasution (wakil ketua). Pdt Martin Manullang MTh MM (sekretaris) serta Dr Zulkarnaen MAg dan Dr Hj Siti Wiridiyah (wakil sekretaris).
Dr H Hasan Matsum MAg (bendara) dan Dr Hj Latifah Hanum MA (wakil bendahara). Kemudian Dr H Ahmad Zuhri Lc MA, Dr H Erwan Effendi MA, Pdt Erwin Tambunan MTh, Pdt Dr Torang Pasaribu MTh, Hotdin Krisantus Sinaga, Ridwan ST, M Kalidasen, Dq James SH dan Aslen MAg (anggota). (dmp)