28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Pembangunan Tol dan Rel Kereta Api se-Sumatera Jadi Perhatian

Mantan Wakil Presiden yang juga Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) DR HM Jusuf Kalla dan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumut Ir H Chaidir Ritonga MM menjadi pembicara pada seminar nasional di Kampus Politeknik Negeri Medan (Polmed) Jalan Almamater Nomor 1 Medan, Senin (25/3).

TERIMA KARIKATUR: Dari kiri Direktur Polmed M Syahruddin ST MT, mantan Wapres DR HM Jusuf Kalla, Wakil Ketua DPRD Sumut Ir H Chaidir Ritonga MM  Ketua BEM Polmed Vicky Yogha Sinulinga menerima karikatur.
TERIMA KARIKATUR: Dari kiri Direktur Polmed M Syahruddin ST MT, mantan Wapres DR HM Jusuf Kalla, Wakil Ketua DPRD Sumut Ir H Chaidir Ritonga MM dan Ketua BEM Polmed Vicky Yogha Sinulinga menerima karikatur.

SEMINAR bertema ‘Berkarya Bersama untuk Membangun Indonesia’ dibuka Gubsu H Gatot Pujo Nugroho ST yang dirangkai dengan Musyawarah Nasional Forum Komunikasi  Mahasiswa Politeknik se-Indonesia (FKMPI).

Hadir dalam pertemuan ini mantan Menteri Tenaga Kerja Fahmi Idris, Ketua PMI Sumut yang juga Anggota DPD RI DR H Rahmat Shah, Direktur Polmed M Syahruddin ST MT,  civitas akademika Polmed, utusan mahasiswa Polmed se-Indonesia dan undangan lain.

Jusuf Kalla mengemukakan, pemimpin memperhatikan memiliki visi, mampu melaksanakan dan punya tanggung jawab. ‘’Pemimpin harus mampu mempengaruhi orang, memiliki tujuan yang jelas dan bertanggung jawab,’’ katanya.

Mantan Wapres mencontohkan, program konversi minyak tanah ke gas setelah berbagai proses pengujian oleh berbagai kalangan termasuk dunia pendidikan. Tatkala ada masalah dengan konversi gas, lanjut dia, dirinya pun bertindak untuk mengatasi permasalahan yang ada.

Jusuf menegaskan, untuk memajukan Indonesia dibutuhkan ilmu pengetahuan dan semangat untuk maju. ‘’Ilmu pengetahuan harus mendorong semangat untuk maju. Pembangunan juga harus adil,’’ katanya. Dengan ini, menurut dia, negara berpenduduk banyak dan kurang sumber daya alam pun bisa menjadi negara maju.

Dalam pertemuan penuh kekeluargaan, Jusuf Kalla juga menceritakan berbagai pengalaman mengatasi permasalahan sejak masa kecil hingga menjadi pemimpin negara.

Kedepan, diharapkan dapat tercapai masyarakat yang adil dan makmur, kebaikan serta kemajuan. Kemajuan antara lain diukur dengan kemajuan ekonomi yang mampu menambah  nilai tambah suatu produk dengan teknologi.

Wakil Ketua DPRD Sumut Ir H Chaidir Ritonga MM dalam paparannya menyebutkan sebagai pengusaha kecil dan politisi sangat bahagia dapat bersama pengusaha besar menjadi pembicara pada seminar nasional yang diadakan di kampus Polmed.

‘’Dalam rakor 10 gubernur se-Sumatera di Lampung, saya ungkapkan legasi atau kiprah, kinerja dan warisan dari pembangunan Bandara Kualanamu adalah Pak JK. Kalau tidak di-groundbreaking pada tahun 2007, tidak akan ada Bandara Kualanamu yang akan diresmikan tahun 2013,’’ katanya.

Padahal, lanjut Chaidir, lahan pembangunan Bandara Kualanamu sudah dibeli selama 15 tahun lalu dan tidak pernah dikerjakan. Oleh Jusuf Kalla, kata Wakil Ketua DPRD  Sumut, memaksakan pembangunan Bandara Kualanamu terbesar kedua di Indonesia yang menjadi kebanggaan Sumut tersebut. Demikian pula dengan keberhasilan JK  melaksanakan program konversi yang lebih efisien dari minyak tanah ke gas di tanah air serta gebrakan pembangunan rusunawa serta pembangunan listrik 10 ribu MW.

Chaidir pun berharap terciptanya tiga momentum pembangunan di Pulau Sumatera yang memberi dampak besar bagi pembangunan Sumut. ‘’Pembangunan jalan tol Sumatera dari  Aceh sampai Lampung. Pembangunan rail way menghubungkan Pulau Sumatera serta pembangunan jembatan menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Sumatera kiranya dapat  dilaksanakan Presiden SBY agar dapat menjadi warisan SBY,’’ katanya.

Saat membuka seminar dan munas, Gubsu H Gatot Pujo Nugroho ST memberi apresiasi dan terima kasih atas terpilihnya Sumut yang juga miniatur Indonesia dengan multi  etnis, multi budaya dan multi agama sebagai tuan rumah penyenggara.

‘’Pulang dari Medan, mahasiswa Politeknik se-Indonesia harus punya misi besar membangun Sumut  dan misi besar membangun Indonesia yang lebih baik. Sesungguhnya pemuda adalah harapan bangsa dan tulang punggung bangsa,’’ imbuhnya. (*)

Mantan Wakil Presiden yang juga Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) DR HM Jusuf Kalla dan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumut Ir H Chaidir Ritonga MM menjadi pembicara pada seminar nasional di Kampus Politeknik Negeri Medan (Polmed) Jalan Almamater Nomor 1 Medan, Senin (25/3).

TERIMA KARIKATUR: Dari kiri Direktur Polmed M Syahruddin ST MT, mantan Wapres DR HM Jusuf Kalla, Wakil Ketua DPRD Sumut Ir H Chaidir Ritonga MM  Ketua BEM Polmed Vicky Yogha Sinulinga menerima karikatur.
TERIMA KARIKATUR: Dari kiri Direktur Polmed M Syahruddin ST MT, mantan Wapres DR HM Jusuf Kalla, Wakil Ketua DPRD Sumut Ir H Chaidir Ritonga MM dan Ketua BEM Polmed Vicky Yogha Sinulinga menerima karikatur.

SEMINAR bertema ‘Berkarya Bersama untuk Membangun Indonesia’ dibuka Gubsu H Gatot Pujo Nugroho ST yang dirangkai dengan Musyawarah Nasional Forum Komunikasi  Mahasiswa Politeknik se-Indonesia (FKMPI).

Hadir dalam pertemuan ini mantan Menteri Tenaga Kerja Fahmi Idris, Ketua PMI Sumut yang juga Anggota DPD RI DR H Rahmat Shah, Direktur Polmed M Syahruddin ST MT,  civitas akademika Polmed, utusan mahasiswa Polmed se-Indonesia dan undangan lain.

Jusuf Kalla mengemukakan, pemimpin memperhatikan memiliki visi, mampu melaksanakan dan punya tanggung jawab. ‘’Pemimpin harus mampu mempengaruhi orang, memiliki tujuan yang jelas dan bertanggung jawab,’’ katanya.

Mantan Wapres mencontohkan, program konversi minyak tanah ke gas setelah berbagai proses pengujian oleh berbagai kalangan termasuk dunia pendidikan. Tatkala ada masalah dengan konversi gas, lanjut dia, dirinya pun bertindak untuk mengatasi permasalahan yang ada.

Jusuf menegaskan, untuk memajukan Indonesia dibutuhkan ilmu pengetahuan dan semangat untuk maju. ‘’Ilmu pengetahuan harus mendorong semangat untuk maju. Pembangunan juga harus adil,’’ katanya. Dengan ini, menurut dia, negara berpenduduk banyak dan kurang sumber daya alam pun bisa menjadi negara maju.

Dalam pertemuan penuh kekeluargaan, Jusuf Kalla juga menceritakan berbagai pengalaman mengatasi permasalahan sejak masa kecil hingga menjadi pemimpin negara.

Kedepan, diharapkan dapat tercapai masyarakat yang adil dan makmur, kebaikan serta kemajuan. Kemajuan antara lain diukur dengan kemajuan ekonomi yang mampu menambah  nilai tambah suatu produk dengan teknologi.

Wakil Ketua DPRD Sumut Ir H Chaidir Ritonga MM dalam paparannya menyebutkan sebagai pengusaha kecil dan politisi sangat bahagia dapat bersama pengusaha besar menjadi pembicara pada seminar nasional yang diadakan di kampus Polmed.

‘’Dalam rakor 10 gubernur se-Sumatera di Lampung, saya ungkapkan legasi atau kiprah, kinerja dan warisan dari pembangunan Bandara Kualanamu adalah Pak JK. Kalau tidak di-groundbreaking pada tahun 2007, tidak akan ada Bandara Kualanamu yang akan diresmikan tahun 2013,’’ katanya.

Padahal, lanjut Chaidir, lahan pembangunan Bandara Kualanamu sudah dibeli selama 15 tahun lalu dan tidak pernah dikerjakan. Oleh Jusuf Kalla, kata Wakil Ketua DPRD  Sumut, memaksakan pembangunan Bandara Kualanamu terbesar kedua di Indonesia yang menjadi kebanggaan Sumut tersebut. Demikian pula dengan keberhasilan JK  melaksanakan program konversi yang lebih efisien dari minyak tanah ke gas di tanah air serta gebrakan pembangunan rusunawa serta pembangunan listrik 10 ribu MW.

Chaidir pun berharap terciptanya tiga momentum pembangunan di Pulau Sumatera yang memberi dampak besar bagi pembangunan Sumut. ‘’Pembangunan jalan tol Sumatera dari  Aceh sampai Lampung. Pembangunan rail way menghubungkan Pulau Sumatera serta pembangunan jembatan menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Sumatera kiranya dapat  dilaksanakan Presiden SBY agar dapat menjadi warisan SBY,’’ katanya.

Saat membuka seminar dan munas, Gubsu H Gatot Pujo Nugroho ST memberi apresiasi dan terima kasih atas terpilihnya Sumut yang juga miniatur Indonesia dengan multi  etnis, multi budaya dan multi agama sebagai tuan rumah penyenggara.

‘’Pulang dari Medan, mahasiswa Politeknik se-Indonesia harus punya misi besar membangun Sumut  dan misi besar membangun Indonesia yang lebih baik. Sesungguhnya pemuda adalah harapan bangsa dan tulang punggung bangsa,’’ imbuhnya. (*)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/