25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Puji Program Agar Rakyat Tidak Lapar

Dua Hari Kunjungan Kerja Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian di Sumut

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Prof Dr Ir Achmad Suryana MS mengadakan kunjungan kerja di Sumatera Utara selama dua hari pada tanggal 24-25 April 2012. Pejabat eselon I Kementerian Pertanian menggelar beberapa kegiatan di Medan dan Deliserdang.

KUNJUNGAN melihat diversifikasi makanan non beras dan tepung terigu serta pemanfaatan pekarangan rumah dengan budidaya tanaman dan ternak ini diawali dengan mengunjungi dua toko roti yakni Juman Bakery di kampus Universitas Pembangunan Pancabudi (Unpab) dan Wali Bakery di Desa Laudendang Kecamatan Percut Sei Tuan.

Di dua toko roti ini, Achmad melihat roti yang menggunakan tepung mocaf atau tepung ubi yang memiliki cita rasa yang enak dengan harga lebih murah. Pejabat eselon I Kementerian Pertanian dari Jakarta didampingi Kepala Badan Ketahanan Pangan Sumut Ir Setyo Purwadi MM disambut Enny, pengelola Juman Bakery dan Susyanto, pengelola Wali Bakery.

Achmad juga bertemu dengan kelompok warga P2KP Annisa Kelurahan Labuhan Deli, Kecamatan Medan Marelan dipimpin Edinar Tanjung dan kelompok warga di Rumah Pangan Lestari Sedar Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan dipimpin Marjono. Di sini Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian memberi bantuan peralatan pertanian sekaligus meninjau pemanfaatan lahan perkarangan rumah untuk ditanami sayur dan mengelola ternak ikan lele dan bawal.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Prof Dr Ir Achmad Suryana MS juga menghadiri acara sosialisasi kebijakan Badan Ketahanan Pangan di Hotel Garuda Plaza Jalan SM Raja Medan. Pertemuan ini diikuti Kepala Badan Ketahanan Pangan, Kepala Bappeda dan instansi terkait lain Pemkab/Pemko se-Sumut.

Dari lima pertemuan ini, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Prof Dr Ir Achmad Suryana MS memberi apresiasi terhadap program diversifikasi pangan di Sumut termasuk upaya Pemprovsu melalui Badan Ketahanan Pangan Sumut dalam mewujudkan visi pemerintahan ‘Syampurno’ dipimpin Plt Gubsu H Gatot Pujo Nugroho agar rakyat tidak lapar.

Dari dua hari kunjungan di Sumut, Achmad memberi penilaian sangat menggembirakan atas program diversifikasi dan ketahanan pangan di daerah ini. ‘’Ibu-ibu merasakan manfaatnya dalam mewujudkan ketersediaan pangan, positif dalam pembinaan keluarga dan memberi tambahan pendapatan,’’ imbuhnya.

Diakui Achmad, kedepan permasalahan pangan akan semakin besar antara lain karena adanya perubahan iklim, harga komoditi internasional, konversi lahan pertanian dan semakin banyaknya penduduk. ‘’Itu akan menjadi persoalan apabila kita bertumpu pada satu komoditas. Untuk itu pemerintah melaksanakan program diversifikasi pangan guna menganekaragamkan pangan yang diharapkan konsumsi beras per kapita secara nasional menurun 1,5 persen pertahun,’’ katanya.

Ia memberi dukungan terhadap program ‘manggadong’ dimana saat makan pagi tidak harus mengkonsumsi nasi tapi dapat juga mengkonsumsi umbi-umbian atau yang lain. Demikian pula dengan program pemanfaatan lahan perkarangan rumah untuk keperluan sayuran dan ikan dapat diperoleh dari pekarangan.

‘’Kalau ini dapat dikembangkan di Sumut akan memberi dukungan pada ketahanan pangan nasional. Program ini juga membikin hidup sehat dan dapat berolahraga sembari mengurus tanaman dan ikan,’’ katanya.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Sumut Ir Setyo Purwadi MM melaporkan kondisi spesifik pangan di Sumut yang surplus beras 1,2 juta ton. Begitu juga dengan ketersediaan pangan pokok lain seperti jagung, ubi kayu, kedelai, daging dan minyak goreng mengalami peningkatan produksi. ‘’Upaya kampanye percepatan penganekaragaman konsumsi pangan dengan memasyarakatkan icon ‘manggadong’ dimana konsumsi beras dari 139,5 kg/kapita tahun 2009 turun menjadi 134,24 kg/kapita tahun 2011,’’ urainya.

Setyo juga menjelaskan program pengembangan desa mandiri pangan, penanganan daerah rawan pangan, program aksi gema pangan, penguatan lembaga distribusi pangan masyarakat, pemberdayaan lumbung pangan masyarakat, percepatan penganekaragaman konsumsi pangan, penanganan keamanan pangan segar dan penguatan peran dewan ketahanan pangan sehingga dapat mewujudkan visi/misi Syampurno yang dilaksanakan Pemprovsu agar rakyat tidak lapar,’’ ujarnya. (*)

Dua Hari Kunjungan Kerja Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian di Sumut

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Prof Dr Ir Achmad Suryana MS mengadakan kunjungan kerja di Sumatera Utara selama dua hari pada tanggal 24-25 April 2012. Pejabat eselon I Kementerian Pertanian menggelar beberapa kegiatan di Medan dan Deliserdang.

KUNJUNGAN melihat diversifikasi makanan non beras dan tepung terigu serta pemanfaatan pekarangan rumah dengan budidaya tanaman dan ternak ini diawali dengan mengunjungi dua toko roti yakni Juman Bakery di kampus Universitas Pembangunan Pancabudi (Unpab) dan Wali Bakery di Desa Laudendang Kecamatan Percut Sei Tuan.

Di dua toko roti ini, Achmad melihat roti yang menggunakan tepung mocaf atau tepung ubi yang memiliki cita rasa yang enak dengan harga lebih murah. Pejabat eselon I Kementerian Pertanian dari Jakarta didampingi Kepala Badan Ketahanan Pangan Sumut Ir Setyo Purwadi MM disambut Enny, pengelola Juman Bakery dan Susyanto, pengelola Wali Bakery.

Achmad juga bertemu dengan kelompok warga P2KP Annisa Kelurahan Labuhan Deli, Kecamatan Medan Marelan dipimpin Edinar Tanjung dan kelompok warga di Rumah Pangan Lestari Sedar Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan dipimpin Marjono. Di sini Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian memberi bantuan peralatan pertanian sekaligus meninjau pemanfaatan lahan perkarangan rumah untuk ditanami sayur dan mengelola ternak ikan lele dan bawal.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Prof Dr Ir Achmad Suryana MS juga menghadiri acara sosialisasi kebijakan Badan Ketahanan Pangan di Hotel Garuda Plaza Jalan SM Raja Medan. Pertemuan ini diikuti Kepala Badan Ketahanan Pangan, Kepala Bappeda dan instansi terkait lain Pemkab/Pemko se-Sumut.

Dari lima pertemuan ini, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Prof Dr Ir Achmad Suryana MS memberi apresiasi terhadap program diversifikasi pangan di Sumut termasuk upaya Pemprovsu melalui Badan Ketahanan Pangan Sumut dalam mewujudkan visi pemerintahan ‘Syampurno’ dipimpin Plt Gubsu H Gatot Pujo Nugroho agar rakyat tidak lapar.

Dari dua hari kunjungan di Sumut, Achmad memberi penilaian sangat menggembirakan atas program diversifikasi dan ketahanan pangan di daerah ini. ‘’Ibu-ibu merasakan manfaatnya dalam mewujudkan ketersediaan pangan, positif dalam pembinaan keluarga dan memberi tambahan pendapatan,’’ imbuhnya.

Diakui Achmad, kedepan permasalahan pangan akan semakin besar antara lain karena adanya perubahan iklim, harga komoditi internasional, konversi lahan pertanian dan semakin banyaknya penduduk. ‘’Itu akan menjadi persoalan apabila kita bertumpu pada satu komoditas. Untuk itu pemerintah melaksanakan program diversifikasi pangan guna menganekaragamkan pangan yang diharapkan konsumsi beras per kapita secara nasional menurun 1,5 persen pertahun,’’ katanya.

Ia memberi dukungan terhadap program ‘manggadong’ dimana saat makan pagi tidak harus mengkonsumsi nasi tapi dapat juga mengkonsumsi umbi-umbian atau yang lain. Demikian pula dengan program pemanfaatan lahan perkarangan rumah untuk keperluan sayuran dan ikan dapat diperoleh dari pekarangan.

‘’Kalau ini dapat dikembangkan di Sumut akan memberi dukungan pada ketahanan pangan nasional. Program ini juga membikin hidup sehat dan dapat berolahraga sembari mengurus tanaman dan ikan,’’ katanya.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Sumut Ir Setyo Purwadi MM melaporkan kondisi spesifik pangan di Sumut yang surplus beras 1,2 juta ton. Begitu juga dengan ketersediaan pangan pokok lain seperti jagung, ubi kayu, kedelai, daging dan minyak goreng mengalami peningkatan produksi. ‘’Upaya kampanye percepatan penganekaragaman konsumsi pangan dengan memasyarakatkan icon ‘manggadong’ dimana konsumsi beras dari 139,5 kg/kapita tahun 2009 turun menjadi 134,24 kg/kapita tahun 2011,’’ urainya.

Setyo juga menjelaskan program pengembangan desa mandiri pangan, penanganan daerah rawan pangan, program aksi gema pangan, penguatan lembaga distribusi pangan masyarakat, pemberdayaan lumbung pangan masyarakat, percepatan penganekaragaman konsumsi pangan, penanganan keamanan pangan segar dan penguatan peran dewan ketahanan pangan sehingga dapat mewujudkan visi/misi Syampurno yang dilaksanakan Pemprovsu agar rakyat tidak lapar,’’ ujarnya. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/