30 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Garuda Indonesia Torehkan Sejarah di Kualanamu

Garuda Indonesia menorehkan sejarah sebagai maskapai pertama yang melakukan penerbangan komersial di Bandar Udara Internasional Kualanamu. Penerbangan tersebut lantas disyukuri lewat sedikit perayaan oleh PT Angkasa Pura II.

BOARDING: Suasana proses boarding penumpang pesawat Garuda saat soft opening Bandar Udara Internasional Kualanamu Kamis (25/7) kemarin.
BOARDING: Suasana proses boarding penumpang pesawat Garuda saat soft opening Bandar Udara Internasional Kualanamu Kamis (25/7) kemarin.

Sekapur sirih dan upah-upah digelar. Para penumpang juga diberikan suvenir dan dikalungkan bunga. Perayaan ini juga sebagai simbolis, bahwa Kualanamu telah sah beroperasional.

PT AP II memang meminta secara khusus agar Garuda menjadi maskapai yang pertama kali lepas landas di Kualanamu. Lalu dipilihlah penerbangan GA 181 dengan tujuan Jakarta, yang pada saat itu memiliki penumpang sebanyak 120 orang, baik di kelas ekonomi maupun di kelas bisnis.

CHECK IN: Kesibukan karyawan Garuda Indonesia saat check in.
CHECK IN: Kesibukan karyawan Garuda Indonesia saat check in.

Seremoni dimulai saat penumpang akan naik ke pesawat. Beberapa penari mengenakan pakaian adat Melayu menampilkan tarian selamat datang. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian sekapur sirih yang dilanjutkan dengan pengulosan kepada pilot dan co pilot yang akan membawa Garuda terbang tinggi.

Kapten G Sudjamiko dan Ida Fikriah diulosi oleh Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah, dan Dirut AP II Tri Susnoko.
Setelah itu, para penumpang diberikan beberapa suvenir dengan harapan penumpang merasa aman dan nyaman. Para penumpang juga tercatat sebagai awal sejarah membanggakan ini.

KAPTEN: Pilot  Co Pilot  akan menerbangkan pesawat Garuda Indonesia  penerbangan perdana dari Bandara Kualanamu.
KAPTEN: Pilot dan Co Pilot yang akan menerbangkan pesawat Garuda Indonesia di penerbangan perdana dari Bandara Kualanamu.

Direktur Utama PT AP II, Tri S Susnoko menyatakan perayaan seremonial diharapkan agar para penumpang merasa nyaman dan aman dengan keadaan Kualanamu. Dengan pengoperasian atau penerbangan pertama kali yang dilakukan oleh Garuda, maka secara resmi bahwa Kualanamu resmi beroperasi.

“KNIA (Kualanamu Internasional Airport) telah resmi menjadi pengganti Polonia. Karena itu, saya harapkan bahwa ini bukan hanya menjadi milik anak bangsa, tetapi juga masyarakat Sumut,” harap Tri Susnoko.

Susnoko menyadari bahwa saat ini masih ada kekurangan yang terjadi di Kualanamu, utamanya bangunan yang masih belum 100 persen siap. “Kita akan terus melakukan perbaikan agar penumpang nyaman berada di bandara terbesar kedua di Indonesia ini,” lanjut Susnoko.

Pihak Garuda Indonesia sendiri menyatakan seremonial ini sebagai bentuk pelayanan yang akan diberikan kepada masyarakat luas. Pemberian suvenir ini sebagai harapan, agar masyarakat terus menjaga Kualanamu, dan tidak menyia-nyiakan bandara ini.

“Bagi kita, ini merupakan penerbangan biasa saja. Walaupun kita sangat bangga karena kita menjadi yang pertama dalam penerbangan saat operasional Kualanamu,” ujar GM Garuda Indonesia Medan, Syamsuddin.

Penerbangan pertama ini diakuinya sempat membuat pihaknya merasa khawatir, karena penumpang diperkirakan belum siap berangkat karena bandara baru.

“Ternyata, dari pembukuan banyak penumpang yang bersedia hadir. Dan pada detik-detik terakhir yang memboking semakin banyak. Ini membuktikan bahwa Kualanamu memiliki daya tarik,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu penumpang penerbangan bersejarah itu, Thamrin Lombu (53) menyatakan bahwa dirinya sangat senang dapat mencatatkan sejarah di Kualanamu. Thamrin mengakui keindahan yang dimiliki bandara ini.
“Awalnya saya agak ragu, takut kesasar. Ternyata, tidak ada masalah. Semua berjalan baik dan lancar,” ujarnya. (*)

Garuda Indonesia menorehkan sejarah sebagai maskapai pertama yang melakukan penerbangan komersial di Bandar Udara Internasional Kualanamu. Penerbangan tersebut lantas disyukuri lewat sedikit perayaan oleh PT Angkasa Pura II.

BOARDING: Suasana proses boarding penumpang pesawat Garuda saat soft opening Bandar Udara Internasional Kualanamu Kamis (25/7) kemarin.
BOARDING: Suasana proses boarding penumpang pesawat Garuda saat soft opening Bandar Udara Internasional Kualanamu Kamis (25/7) kemarin.

Sekapur sirih dan upah-upah digelar. Para penumpang juga diberikan suvenir dan dikalungkan bunga. Perayaan ini juga sebagai simbolis, bahwa Kualanamu telah sah beroperasional.

PT AP II memang meminta secara khusus agar Garuda menjadi maskapai yang pertama kali lepas landas di Kualanamu. Lalu dipilihlah penerbangan GA 181 dengan tujuan Jakarta, yang pada saat itu memiliki penumpang sebanyak 120 orang, baik di kelas ekonomi maupun di kelas bisnis.

CHECK IN: Kesibukan karyawan Garuda Indonesia saat check in.
CHECK IN: Kesibukan karyawan Garuda Indonesia saat check in.

Seremoni dimulai saat penumpang akan naik ke pesawat. Beberapa penari mengenakan pakaian adat Melayu menampilkan tarian selamat datang. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian sekapur sirih yang dilanjutkan dengan pengulosan kepada pilot dan co pilot yang akan membawa Garuda terbang tinggi.

Kapten G Sudjamiko dan Ida Fikriah diulosi oleh Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah, dan Dirut AP II Tri Susnoko.
Setelah itu, para penumpang diberikan beberapa suvenir dengan harapan penumpang merasa aman dan nyaman. Para penumpang juga tercatat sebagai awal sejarah membanggakan ini.

KAPTEN: Pilot  Co Pilot  akan menerbangkan pesawat Garuda Indonesia  penerbangan perdana dari Bandara Kualanamu.
KAPTEN: Pilot dan Co Pilot yang akan menerbangkan pesawat Garuda Indonesia di penerbangan perdana dari Bandara Kualanamu.

Direktur Utama PT AP II, Tri S Susnoko menyatakan perayaan seremonial diharapkan agar para penumpang merasa nyaman dan aman dengan keadaan Kualanamu. Dengan pengoperasian atau penerbangan pertama kali yang dilakukan oleh Garuda, maka secara resmi bahwa Kualanamu resmi beroperasi.

“KNIA (Kualanamu Internasional Airport) telah resmi menjadi pengganti Polonia. Karena itu, saya harapkan bahwa ini bukan hanya menjadi milik anak bangsa, tetapi juga masyarakat Sumut,” harap Tri Susnoko.

Susnoko menyadari bahwa saat ini masih ada kekurangan yang terjadi di Kualanamu, utamanya bangunan yang masih belum 100 persen siap. “Kita akan terus melakukan perbaikan agar penumpang nyaman berada di bandara terbesar kedua di Indonesia ini,” lanjut Susnoko.

Pihak Garuda Indonesia sendiri menyatakan seremonial ini sebagai bentuk pelayanan yang akan diberikan kepada masyarakat luas. Pemberian suvenir ini sebagai harapan, agar masyarakat terus menjaga Kualanamu, dan tidak menyia-nyiakan bandara ini.

“Bagi kita, ini merupakan penerbangan biasa saja. Walaupun kita sangat bangga karena kita menjadi yang pertama dalam penerbangan saat operasional Kualanamu,” ujar GM Garuda Indonesia Medan, Syamsuddin.

Penerbangan pertama ini diakuinya sempat membuat pihaknya merasa khawatir, karena penumpang diperkirakan belum siap berangkat karena bandara baru.

“Ternyata, dari pembukuan banyak penumpang yang bersedia hadir. Dan pada detik-detik terakhir yang memboking semakin banyak. Ini membuktikan bahwa Kualanamu memiliki daya tarik,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu penumpang penerbangan bersejarah itu, Thamrin Lombu (53) menyatakan bahwa dirinya sangat senang dapat mencatatkan sejarah di Kualanamu. Thamrin mengakui keindahan yang dimiliki bandara ini.
“Awalnya saya agak ragu, takut kesasar. Ternyata, tidak ada masalah. Semua berjalan baik dan lancar,” ujarnya. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/