Bank Sumut Bantu Nasabah Mikro Korban Kebakaran
PT Bank Sumut memberikan bantuan masing-masing Rp3,5 juta kepada pelaku usaha mikro yang tertimpa musibah kebakaran di Jalan Samura, Gang Mesayang, Kabanjahe. Bantuan diserahkan langsung oleh Dirut Bank Sumut Gus Irawan di sela-sela silaturahmi dengan ratusan pelaku usaha mikro nasabah/debitur Kredit Sumut Sejahtera di Jambur Tuah Lopati, Kabanjahe, Kamis (15/3) lalu.
Korban kebakaran yang juga nasabah mikro Bank Sumut itu antara lain Ibu Rahma, Ibu Sri Kayeni, Ibu Dewi dan Ibu Nita. Keempat nasabah Bank Sumut itu kehilangan tempat usaha dan rumah sewanya akibat amukan si jago merah yang menghanguskan lima rumah kopel pada Selasa (13/3) malam lalu.
Bantuan ini diharapkankan dapat meringankan beban penderitaan keluarga korban kebakaran dan dapat digunakan untuk melanjutkan usaha mikro yang sempat terhenti akibat peristiwa kebakaran tersebut. “Semoga keluarga ibu-ibu diberi ketabahan dan kekuatan menghadapi musibah ini dan tidak patah semangat untuk terus menjalankan usaha keluarga,” ungkap Gus Irawan usai menyerahkan bantuan.
Pada kesempatan sama ia mengungkapkan, Bank Sumut tetap berkomitmen memberdayakan kaum perempuan marginal melalui pemberian kredit modal usaha tanpa agunan, sekalipun nanti dirinya tidak lagi memimpin Bank Sumut.
Sebagaimana diberitakan, Gus Irawan yang telah tiga periode (12 tahun) menjadi Direktur Utama Bank Sumut akan mengakhiri jabatannya pada Juni 2012 dan menegaskan dirinya tidak akan memperpanjang lagi jabatannya di bank kebanggaan masyarakat Sumataera Utara itu karena telah betekad untuk mengabdikan dirinya di luar Bank Sumut.
“Bank Sumut juga sudah menyiapkan program lanjutan dari Kredit Sumut Sejahtera atau SS-1, yakni Kredit Mikro Sumut Sejahrera atau SS-2. Kalau pada SS-1 model kreditnya bersifat berkelompok dan tanpa agunan dengan plafon mulai Rp500 ribu sampai tahap Rp5 juta, pada SS-2 peminjamnya bersifat perseorangan dengan plafon Rp5 juta sampai dengan Rp50 juta,” terang Gus Irawan.
Meski disyaratkan dengan agunan, namun bagi nasabah yang tak memiliki sertifikat tanah dapat menjadikan barang dagangnnya sebagai agunan. “Nasabah mikro juga dibebaskan dari beban biaya notaris. Kebijakan yang mempermudah akses pembiayaan itu sebagai wujud komitmen kami memberdayakan pelaku usaha mikro,” tambahnya.
Para ibu menyampaikan terimakasih kepada Gus Irawan sebagai bankir yang sangat memperhatikan nasib rakyat kecil dengan tidak bosan-bosannya mendorong mereka untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga melalui semangat kemandirian kewirausahan. (saz)