Wisuda Institut Teknologi Medan di Gedung Selecta Medan
Institut Teknologi Medan (ITM) menggelar wisuda sarjana ke-46 dipimpin Rektor ITM Prof Dr Ir Ilmi Abdullah MSc di Gedung Selecta Jalan Listrik Medan, Senin (26/11). Peserta wisuda berjumlah 192 wisudawan berasal dari Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Fakultas Teknologi Industri (FTI) dan Fakultas Teknologi Mineral (FTM).
Wisuda ITM ini diisi dengan orasi ilmiah Kepala Badan Lingkungan Hidup Sumut Dr Ir Hj Hidayati MSi. Acara ini juga dihadiri Ketua Yayasan Dwiwarna Drs H Syamsuddin Djamin MM, Sekretaris Pelaksana Kopertis Wilayah I Sumut/NAD Drs Rudi K Nababan MSi, Sekretaris Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Wilayah–IA Sumut Ir Uchwatul Achyar, Ketua Panitia Wisuda Ir Indra Kesuma Hadi MT, Kepala Humas ITM H M Vivahmi SH MSi dan undangan lain.
ITM yang berdiri sejak tahun 1960-an akan terus berbenah memperbaiki diri guna mencapai kualitas akademis yang lebih baik. ‘’Saat ini ITM telah memiliki potensi dalam pengembangan sumber manusia terutama staf pengajar maupun sarana yang memadai,’’ kata Ilmi.
Karena itu, lanjut Rektor, ITM merancang untuk mengoptimalkan segala sumber daya guna penyehatan orga nisasi, otonomi perguruan tinggi yang selanjutnya akan mampu menciptakan daya saing bangsa. ‘’Saat ini delapan staf pengajar ITM melanjutkan pendidikan Strata-3 dimana seorang dosen di Inggris dan empat dosen di Malaysia,’’ jelasnya.
Sedangkan dua dosen ITM baru saja menyelesaikan S-3 dari Kyusu University Jepang dan universitas Sumatera Utara (USU). ‘’Dengan sumber daya manusia yang ada, menopang pembukaan pascasarjana yang akan diselenggarakan tahun depan dengan dua bidang yakni Program Studi Teknik Mesin dan Perencanaan Wilayah Kota (PWK),’’ ungkap Rektor ITM.
Disebutkan Ilmi, dalam era globalisasi dan kompetisi dimana segala yang diinginkan hanya dapat diperoleh deng an kualitas kemampuan, intelektual tinggi, niat dan kerja keras. ‘’Dalam berkompetisi tidak hanya mengandalkan kemampuan intelektual. Juga dibutuhkan kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual. Stakeholder membutuh kan pekerja keras, mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi dalam bekerja serta memiliki disiplin untuk memperoleh prioritas yang lebih baik,’’ ung kapnya.
Ia menambahkan tiga fakultas di ITM memiliki peran strategi dalam pembang unan. FTM terutama dalam pengelolaan sumber daya alam. FTSP berperan mewujudkan kehidupan kota/kabupaten yang nyaman, aman, manusiawi, tidak merusak lingkungan dan menyediakan penghidupan bagi penduduk dengan fasilitas umum dan prasarana yang layak. Demikian pula dengan FTI yang sangat dibutuhkan di era globalisasi yang membutuhkan teknologi komunikasi yang tinggi.
Dibagian lain, Ilmi menerangkan kesuksesan ITM dalam mengadakan seminar internasional Red-Star dengan beberapa perguruan tinggi dalam maupun luar negeri seperti Amerika, Jepang, Malaysia dan Thailand. ‘’Untuk Red-Star yang kedua akan dikembangkan dengan menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi Eropa, Amerika Latin dan Asia,’’ katanya.
Ketua Yayasan Dwiwarna Drs H Syamsuddin Djamin MM mengungkapkan dukungan yayasan dalam membenahi, mempercepat dan menjadikan ITM sebagai institusi teknologi terkemuka di luar Pulau Jawa. ‘’Kita telah melakukan sejumlah penggantian bangku kuliah, pemasangan AC dan proyektor agar perkuliah berjalan lebih lancar,’’ imbuhnya.
Dalam kesempatan ini, Syamsuddin mengingatkan mahasiswa sebagai intelektual masa depan sebagai generasi penerus bangsa. Ia berharap mahasiswa tidak melakukan tawuran dan unjuk rasa karena tidak menyelesaikan masalah tapi akan membuat permasalahan baru. ‘’Kekebasan menyuarakan aspirasi harus sesuai dengan koridor dan norma,’’ harap Ketua Yayasan.
Sekretaris Pelaksana Kopertis Wilayah I Sumut/NAD Drs Rudi K Nababan MSi juga mengingatkan pentingnya pencegahan adanya aksi tawuran antar mahasiswa di Indonesia. ‘’Perbany ak kegiatan pendidikan karakter. Juga melakukan kerja sama dengan pihak orangtua dan aparat keamanan. Perguruan tinggi harus mampu menjadi lokomotif perubahan bangsa yang lebih baik,’’ katanya.
Sedangkan Sekretaris Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta indonesia (Aptisi) Wilayah–IA Sumut Ir Uchwatul Achyar menegaskan kesetaraan lulusan perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia. ‘’Karenanya lulusan ITM setara dengan lulusan ITB maupun ITS,’’ kata Uchwatul yang langsung mendapat aplaus undangan. (*)