26 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Pelatihan Antiradikal Terorisme se-Indonesia dan Aksi Simpatik Bersama Cegah Terorisme Sumut Menjadi Contoh Pencegahan Terorisme

28-Foto 10Sumatera Utara menjadi contoh keberhasilan dalam berbagai program pencegahan terorisme di Indonesia. Kepengurusan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumut dipimpin Drs H Eddy Syofian MAP mendapatkan apresiasi dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

UNGKAPAN ini disampaikan Kepala BNPT Drs Ansyaad Mbai saat membuka Pelatihan Antiradikal Terorisme bagi Pengurus FKPT se-Indonesia di Hotel Emerald Garden Medan, Selasa (28/5). Pelatihan yang diikuti FKPT dari sepuluh provinsi di Indonesia bagian Barat dan Tengah ini akan berlangsung hingga 31 Mei 2013.
Hadir dalam pertemuan ini Deputi I BNPT Mayjen TNI Agus Surya Bakti, Gubsu diwakili Kepala Badan Kesbangpol Linmas Sumut yang juga Ketua FKPT Sumut Drs H Eddy Syofian MAP, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Sumut, Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Sumut Nurdin Sulistio, Ketua FPK Sumut Drs H Bahari Damanik, dan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumut Dr H Maratua Simanjuntak.
Kepala BNPT Drs Ansyaad Mbai mengemukakan apresiasi terha-dap kiprah FKPT Sumut yang menjadi contoh di Indonesia dalam melaksanakan pencegahan terorisme yang mendapat duku-ngan dana dari Pemprovsu dan berbagai pihak. Ia pun menilai FKPT Sumut memiliki kepedulian dalam mencegah berkembangannya terorisme di Sumut.
Dalam arahannya, Ansyaad Mbai yang pernah menjadi Kapoldasu ini menjabarkan rententan peristiwa teror di Indonesia termasuk yang belakangan terjadi di Lampung dan Pulau Jawa. Ia juga menyebut banyak pengertian te-rorisme berkembang di Indonesia. Ditegaskannya, radikalisme sebagai suatu gerakan perubahan secara cepat termasuk dengan cara kekerasan. Radikalisme juga ke-lompok yang klaim kebenaran beragama hanya pada pihak tertentu.
Pentingnya peran masyarakat menghadapi terorisme sangat diperlukan. Sebab tidak ada negara yang mampu mencegah terorisme. Ia mencontohkan kasus terorisme di Amerika Serikat, Mali, Yaman, dan Malaysia. Khusus di Indonesia, lanjutnya, meski sudah menangkap 900 teroris dimana 600 orang sampai ke pengadilan, namun masih ada ditemukan aksi te-rorisme.
Deputi I BNPT Mayjen TNI Agus Surya Bakti selaku penyelenggara mengemukakan pelatihan selama tiga hari diikuti 10 provinsi di Indonesia bagian Barat dan Tengah yakni Sumut, Aceh, Riau, Sumsel, Lampung, Jakarta, Jabar, Banten, Kalbar, dan Kaltim. “Sedangkan pelatihan juga akan digelar di Yogjakarta bagi 10 provinsi lain yang telah terbentuk FKPT,” katanya.
Materi pelatihan untuk menyamakan gerak dan langkah menghadapi terorisme antara lain menyangkut mekanisme kerja organisasi, mekanisme pencegahan terorisme dan penyusunan program kerja. “‘Kita akan mengedepankan kearifan lokal dari masing-masing daerah,” ungkap Agus.
Ketua FKPT Sumut Drs H Eddy Syofian MAP selaku tuan rumah melaporkan berbagai kegiatan FKPT Sumut diantaranya memorandum of understanding (MoU) Universitas Sumatera Utara (USU)-Pemprovsu dan BNPT dalam pembentukan Pusat Studi Konflik dan Deradikalisasi yang diberi nama SaKKaRa. “Kerja sama yang melibatkan perguruan tinggi ini merupakan yang pertama dilakakukan FKPT di Indonesia. SaKKaRa telah melaksanakan berbagai kegiatan antara lain sosialisasi pemilih cerdas di Serdangbedagai dan USU, workshop dan validasi pemetaan konflik di Sumut, survei partisipasi politik di Sumut dan penguatan kelembagaan SaKKaRa,” katanya.
Eddy menambahkan FKPT Sumut yang mendapat dukungan pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumut pada 2012 dan 2013 telah banyak melaksanakan berbagai program penanggulangan masalah radikal terorisme tersebut. “Pada 2013 ini, FKPT Sumut melaksanakan sosialisasi terbentuknya FKPT, sosialisasi bahaya penyebaran ideologi radikalis teroris, fokus group discuss tentang peningkatan kapasitas FKPT, training of trainer antiradikal terorisme, studi banding, pelatihan peningkatan kapasitas FKPT serta pembuatan brosur dan stiker antiradikal teroris,” paparnya.
“Tujuan kegiatan ini meningkatkan pengawasan dan kewaspadaan dengan tercegahnya aksi terorisme serta terdeteksinya secara akurat rencana aksi terorisme. Menurunnya ideologi radikal dan tindak kekerasan serta propaganda ideologi radikal. Menguatkan kewaspadaan dini masyarakat terharap penyebaran paham radikal terorisme sekaligus menguatkan wawasan kebangsaan khususnya kepada pemuda. Terhindarnya masyarakat dari pengaruh radikal terorisme. Meningkatnya kapasitas aparat yang profesional dan kompeten dalam penanggulangan terorisme,” jelas Eddy.
Dalam kesempatan ini, Kepala Badan Kesbangpol Linmas Sumut ini memperkenalkan delapan pengurus FKPT Sumut yang ditetapkan berdasarkan SK Kepala BNPT pada 30 November 2012. “Pengurus FKPT Sumut terdiri delapan orang, yakni Drs H Eddy Syofian MAP (ketua), Drs Zulkarnain Nasution MA (sekretaris), Surya Adinata SH MKn (bendahara), Drs Ansari Yamamah MA (ketua bidang agama, pendidikan, dan dakwah),” bebernya. Selain itu, lanjutnya, Pdt Ir Boimin Sirait MTh (ketua bidang pemberdayaan ekonomi, sosial, budaya, dan hukum), Drs H Sofyan Harahap (ketua bidang pemberdayaan media massa, humas, dan sosialisasi), Drs Ishaq Ibrahim MA (ketua bidang pemberdyaaan pemuda dan perempuan), dan Prof Dr Irmawati Psikologi (ketua bidang kajian dan penelitian).
Sebelum pelatihan ini, BNPT bersama FKPT Sumut dan mahasiswa menggelar aksi simpatik Bersama Cegah Terorisme di Jalan Puteri Hijau di depan eks Deli Plaza Medan. Mereka membagikan bunga, stiker, dan brosur sebagai upaya memerangi terorisme di Indonesia. (*)

28-Foto 10Sumatera Utara menjadi contoh keberhasilan dalam berbagai program pencegahan terorisme di Indonesia. Kepengurusan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumut dipimpin Drs H Eddy Syofian MAP mendapatkan apresiasi dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

UNGKAPAN ini disampaikan Kepala BNPT Drs Ansyaad Mbai saat membuka Pelatihan Antiradikal Terorisme bagi Pengurus FKPT se-Indonesia di Hotel Emerald Garden Medan, Selasa (28/5). Pelatihan yang diikuti FKPT dari sepuluh provinsi di Indonesia bagian Barat dan Tengah ini akan berlangsung hingga 31 Mei 2013.
Hadir dalam pertemuan ini Deputi I BNPT Mayjen TNI Agus Surya Bakti, Gubsu diwakili Kepala Badan Kesbangpol Linmas Sumut yang juga Ketua FKPT Sumut Drs H Eddy Syofian MAP, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Sumut, Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Sumut Nurdin Sulistio, Ketua FPK Sumut Drs H Bahari Damanik, dan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumut Dr H Maratua Simanjuntak.
Kepala BNPT Drs Ansyaad Mbai mengemukakan apresiasi terha-dap kiprah FKPT Sumut yang menjadi contoh di Indonesia dalam melaksanakan pencegahan terorisme yang mendapat duku-ngan dana dari Pemprovsu dan berbagai pihak. Ia pun menilai FKPT Sumut memiliki kepedulian dalam mencegah berkembangannya terorisme di Sumut.
Dalam arahannya, Ansyaad Mbai yang pernah menjadi Kapoldasu ini menjabarkan rententan peristiwa teror di Indonesia termasuk yang belakangan terjadi di Lampung dan Pulau Jawa. Ia juga menyebut banyak pengertian te-rorisme berkembang di Indonesia. Ditegaskannya, radikalisme sebagai suatu gerakan perubahan secara cepat termasuk dengan cara kekerasan. Radikalisme juga ke-lompok yang klaim kebenaran beragama hanya pada pihak tertentu.
Pentingnya peran masyarakat menghadapi terorisme sangat diperlukan. Sebab tidak ada negara yang mampu mencegah terorisme. Ia mencontohkan kasus terorisme di Amerika Serikat, Mali, Yaman, dan Malaysia. Khusus di Indonesia, lanjutnya, meski sudah menangkap 900 teroris dimana 600 orang sampai ke pengadilan, namun masih ada ditemukan aksi te-rorisme.
Deputi I BNPT Mayjen TNI Agus Surya Bakti selaku penyelenggara mengemukakan pelatihan selama tiga hari diikuti 10 provinsi di Indonesia bagian Barat dan Tengah yakni Sumut, Aceh, Riau, Sumsel, Lampung, Jakarta, Jabar, Banten, Kalbar, dan Kaltim. “Sedangkan pelatihan juga akan digelar di Yogjakarta bagi 10 provinsi lain yang telah terbentuk FKPT,” katanya.
Materi pelatihan untuk menyamakan gerak dan langkah menghadapi terorisme antara lain menyangkut mekanisme kerja organisasi, mekanisme pencegahan terorisme dan penyusunan program kerja. “‘Kita akan mengedepankan kearifan lokal dari masing-masing daerah,” ungkap Agus.
Ketua FKPT Sumut Drs H Eddy Syofian MAP selaku tuan rumah melaporkan berbagai kegiatan FKPT Sumut diantaranya memorandum of understanding (MoU) Universitas Sumatera Utara (USU)-Pemprovsu dan BNPT dalam pembentukan Pusat Studi Konflik dan Deradikalisasi yang diberi nama SaKKaRa. “Kerja sama yang melibatkan perguruan tinggi ini merupakan yang pertama dilakakukan FKPT di Indonesia. SaKKaRa telah melaksanakan berbagai kegiatan antara lain sosialisasi pemilih cerdas di Serdangbedagai dan USU, workshop dan validasi pemetaan konflik di Sumut, survei partisipasi politik di Sumut dan penguatan kelembagaan SaKKaRa,” katanya.
Eddy menambahkan FKPT Sumut yang mendapat dukungan pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumut pada 2012 dan 2013 telah banyak melaksanakan berbagai program penanggulangan masalah radikal terorisme tersebut. “Pada 2013 ini, FKPT Sumut melaksanakan sosialisasi terbentuknya FKPT, sosialisasi bahaya penyebaran ideologi radikalis teroris, fokus group discuss tentang peningkatan kapasitas FKPT, training of trainer antiradikal terorisme, studi banding, pelatihan peningkatan kapasitas FKPT serta pembuatan brosur dan stiker antiradikal teroris,” paparnya.
“Tujuan kegiatan ini meningkatkan pengawasan dan kewaspadaan dengan tercegahnya aksi terorisme serta terdeteksinya secara akurat rencana aksi terorisme. Menurunnya ideologi radikal dan tindak kekerasan serta propaganda ideologi radikal. Menguatkan kewaspadaan dini masyarakat terharap penyebaran paham radikal terorisme sekaligus menguatkan wawasan kebangsaan khususnya kepada pemuda. Terhindarnya masyarakat dari pengaruh radikal terorisme. Meningkatnya kapasitas aparat yang profesional dan kompeten dalam penanggulangan terorisme,” jelas Eddy.
Dalam kesempatan ini, Kepala Badan Kesbangpol Linmas Sumut ini memperkenalkan delapan pengurus FKPT Sumut yang ditetapkan berdasarkan SK Kepala BNPT pada 30 November 2012. “Pengurus FKPT Sumut terdiri delapan orang, yakni Drs H Eddy Syofian MAP (ketua), Drs Zulkarnain Nasution MA (sekretaris), Surya Adinata SH MKn (bendahara), Drs Ansari Yamamah MA (ketua bidang agama, pendidikan, dan dakwah),” bebernya. Selain itu, lanjutnya, Pdt Ir Boimin Sirait MTh (ketua bidang pemberdayaan ekonomi, sosial, budaya, dan hukum), Drs H Sofyan Harahap (ketua bidang pemberdayaan media massa, humas, dan sosialisasi), Drs Ishaq Ibrahim MA (ketua bidang pemberdyaaan pemuda dan perempuan), dan Prof Dr Irmawati Psikologi (ketua bidang kajian dan penelitian).
Sebelum pelatihan ini, BNPT bersama FKPT Sumut dan mahasiswa menggelar aksi simpatik Bersama Cegah Terorisme di Jalan Puteri Hijau di depan eks Deli Plaza Medan. Mereka membagikan bunga, stiker, dan brosur sebagai upaya memerangi terorisme di Indonesia. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/