29.3 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Seminar Nasional Peringatan 100 Tahun Wafatnya Sang Naualuh Damanik

Ratusan tokoh Sumatera Utara berkumpul di Hotel Grand Antares Jalan Sisingamangaraja Medan, Sabtu (24/11) dalam acara Seminar Nasional Peringatan 100 Tahun wafatnya Sang Naualuh Damanik.

MENYATU: Panitia, pembicara  undangan Seminar Nasional Peringatan 100 tahun wafatnya Sang Naualuh Damanik  Hotel Grand Antares, Sabtu (24/11).
MENYATU: Panitia, pembicara dan undangan Seminar Nasional Peringatan 100 tahun wafatnya Sang Naualuh Damanik di Hotel Grand Antares, Sabtu (24/11).

SEMINAR nasional ini dibuka Plt Gubsu H Gatot Pujo Nugroho ST didampingi Menteri Sosial diwakili Direktur Kepahlawanan dan Keperintisan Kementerian Sosial, Teguh Haryono, Ketua Panitia Seminar yang juga Wakil Ketua Komite II DPD RI Parlindungan Purba SH MM, Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial Sumut Drs Alexius Purba dan undangan lain.

Hadir juga mantan Bupati Simalungun T Zulkarnain Damanik, Brof Bungaran Saragih,  Djariaman Damanik, Sekretaris Panitia yang juga Rektor Unimed Prof Dr Ibnu Hajar, Ketua FPK Sumut Drs H Bahari Damanik, Anggota DPRD Sumut Raudin Purba, Ketua FKPPI Sumut Bastian Purba, akademisi USU Dr Hashim PurbaSH, sejumlah pejabat mewakili Pemko Medan dan anggota DPRD Kabupaten/Kota di Sumut, tokoh agama, pemuda dan masyarakat Simalungun.

Dari seminar yang berlangsung selama sehari yang dibuka Gubsu H Gatot Pujo Nugroho ini diusulkan agar Sang Naualuh Damanik diusulkan menjadi pahlawan nasional. Gatot mengingatkan pentingnya menghargai para pahlawan yang berjasa bagi bangsa dan negara. Petinggi Pemprovsu mengajak generasi penerus bangsa dapat meneladani kepahlawanan para pahlawan. ‘’Semua diharapkan dapat terinspirasi dan termotivasi,’’ katanya.

Gatot berharap kedepan akan muncul Sang Naualuh baru di Sumut yang memberi spirit mengantarkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar dan maju. Ia yakin Indonesia Maju di tahun 2030 dan Indonesia Emas saat 100 tahun kemerdekaan Indonesia pada tahun 2045 dapat terwujud. ‘’Mari bersatu untuk kemajuan bangsa dan negara,’’ katanya.

Menteri Sosial diwakili Direktur Kepahlawanan dan Keperintisan Kementerian Sosial, Teguh Haryono memberi apresiasi terhadap pelaksanaan seminar nasional sebagai salah satu bentuk apresiasi terhadap para pahlawan. ‘’Mari terus kembangkan nilai-nilai kepahlawanan,’’ harapnya.

Sedangkan Ketua Panitia Seminar yang juga Wakil Ketua Komite II DPD RI Parlindungan Purba SH MM bersyukur atas pelaksanaan seminar nasional yang banyak mendapat dukungan berbagai pihak di Sumut. Ia meminta pemerintah agar menetapkan Sang Naualuh Damanik menjadi Pahlawan Nasional dan juga menambalkan nama jalan di kabupaten maupun kota di Sumut.

Dalam seminar nasional ini tampil sebagai pembicara diantaranya Antropolog Unimed Prof Usman Pelly PhD dengan materi: Pluralisme Sebuah Negara dan Kepahlawan Naualuh Damanik. Dosen Unimed Erold L Damanik dengan materi: Ditangkap, Difitnah, Dipenjara, Dimakzulkan, Dibuang, Meninggal serta Dimakamkan di Bengkalis.

Tiga pembicara lain yakni Dosen Fakultas Ilmu Budaya USU Edi Sumarno dengan materi: Memposisikan Sang Naualuh Damanik dalam Sejarah Sumatera Utara, Pengurus DPD Legiun Veteran RI Sumut Drs H Muhammad TWH dengan materi: Nilai-nilai Perjuangan Sang Naualuh Damanik Menentang Kolonialisme dan Asvi Warman Adam dengan materi: Pengusulan Sang Naualuh Damanik sebagai Pahlawan Nasional.

Usman Pelly mengemukan dengan menampilkan kepahlawanan Sang Naualuh Damanik tidak hanya akan menampilkan kesetaraan dan keadilan juga akan memperlihatkan keutuhan empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara terutama pilar Bhinneka Tunggal Ika. Edi Sumarno menegaskan dari perlawanan Sang Naualuh Damanik dari sebuah kerajaan di Simalungun telah bergema hingga ke Batavia dan Belanda.  Asvi Warman Adam mengungkapkan jasa Sang Naualuh Damanik diantaranya membangun jalan untuk menlancarkan ekonomi Pantai Timur, bangun rumah adat sebagai tempat pengajian Islam, memilihara kemajemukan, mempertahankan keutuhan wilayah dan keselamatan rakyat.

Ungkapan senada disampaikan Drs H Muhammad TWH. Ia menyebut perlawanan Sang Naualuh Damanik adalah perjuangan cinta tanah air dan cinta kepada rakyat, ‘’Melihat perjuangan yang panjang dilakukan Sang Naualih mempertahankan tanah tumpah sudah sepatutnyaseminar mengusulkan agar Raja Sang Naualuh diangkat menjadi Pahlawan Nasional,’’ujarnya. (*)

Seminar Nasional Peringatan 100 Tahun Wafatnya Sang Naualuh Damanik

Ratusan tokoh Sumatera Utara berkumpul di Hotel Grand Antares Jalan Sisingamangaraja Medan, Sabtu (24/11) dalam acara Seminar Nasional Peringatan 100 Tahun wafatnya Sang Naualuh Damanik.

MENYATU: Panitia, pembicara  undangan Seminar Nasional Peringatan 100 tahun wafatnya Sang Naualuh Damanik  Hotel Grand Antares, Sabtu (24/11).
MENYATU: Panitia, pembicara dan undangan Seminar Nasional Peringatan 100 tahun wafatnya Sang Naualuh Damanik di Hotel Grand Antares, Sabtu (24/11).

SEMINAR nasional ini dibuka Plt Gubsu H Gatot Pujo Nugroho ST didampingi Menteri Sosial diwakili Direktur Kepahlawanan dan Keperintisan Kementerian Sosial, Teguh Haryono, Ketua Panitia Seminar yang juga Wakil Ketua Komite II DPD RI Parlindungan Purba SH MM, Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial Sumut Drs Alexius Purba dan undangan lain.

Hadir juga mantan Bupati Simalungun T Zulkarnain Damanik, Brof Bungaran Saragih,  Djariaman Damanik, Sekretaris Panitia yang juga Rektor Unimed Prof Dr Ibnu Hajar, Ketua FPK Sumut Drs H Bahari Damanik, Anggota DPRD Sumut Raudin Purba, Ketua FKPPI Sumut Bastian Purba, akademisi USU Dr Hashim PurbaSH, sejumlah pejabat mewakili Pemko Medan dan anggota DPRD Kabupaten/Kota di Sumut, tokoh agama, pemuda dan masyarakat Simalungun.

Dari seminar yang berlangsung selama sehari yang dibuka Gubsu H Gatot Pujo Nugroho ini diusulkan agar Sang Naualuh Damanik diusulkan menjadi pahlawan nasional. Gatot mengingatkan pentingnya menghargai para pahlawan yang berjasa bagi bangsa dan negara. Petinggi Pemprovsu mengajak generasi penerus bangsa dapat meneladani kepahlawanan para pahlawan. ‘’Semua diharapkan dapat terinspirasi dan termotivasi,’’ katanya.

Gatot berharap kedepan akan muncul Sang Naualuh baru di Sumut yang memberi spirit mengantarkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar dan maju. Ia yakin Indonesia Maju di tahun 2030 dan Indonesia Emas saat 100 tahun kemerdekaan Indonesia pada tahun 2045 dapat terwujud. ‘’Mari bersatu untuk kemajuan bangsa dan negara,’’ katanya.

Menteri Sosial diwakili Direktur Kepahlawanan dan Keperintisan Kementerian Sosial, Teguh Haryono memberi apresiasi terhadap pelaksanaan seminar nasional sebagai salah satu bentuk apresiasi terhadap para pahlawan. ‘’Mari terus kembangkan nilai-nilai kepahlawanan,’’ harapnya.

Sedangkan Ketua Panitia Seminar yang juga Wakil Ketua Komite II DPD RI Parlindungan Purba SH MM bersyukur atas pelaksanaan seminar nasional yang banyak mendapat dukungan berbagai pihak di Sumut. Ia meminta pemerintah agar menetapkan Sang Naualuh Damanik menjadi Pahlawan Nasional dan juga menambalkan nama jalan di kabupaten maupun kota di Sumut.

Dalam seminar nasional ini tampil sebagai pembicara diantaranya Antropolog Unimed Prof Usman Pelly PhD dengan materi: Pluralisme Sebuah Negara dan Kepahlawan Naualuh Damanik. Dosen Unimed Erold L Damanik dengan materi: Ditangkap, Difitnah, Dipenjara, Dimakzulkan, Dibuang, Meninggal serta Dimakamkan di Bengkalis.

Tiga pembicara lain yakni Dosen Fakultas Ilmu Budaya USU Edi Sumarno dengan materi: Memposisikan Sang Naualuh Damanik dalam Sejarah Sumatera Utara, Pengurus DPD Legiun Veteran RI Sumut Drs H Muhammad TWH dengan materi: Nilai-nilai Perjuangan Sang Naualuh Damanik Menentang Kolonialisme dan Asvi Warman Adam dengan materi: Pengusulan Sang Naualuh Damanik sebagai Pahlawan Nasional.

Usman Pelly mengemukan dengan menampilkan kepahlawanan Sang Naualuh Damanik tidak hanya akan menampilkan kesetaraan dan keadilan juga akan memperlihatkan keutuhan empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara terutama pilar Bhinneka Tunggal Ika. Edi Sumarno menegaskan dari perlawanan Sang Naualuh Damanik dari sebuah kerajaan di Simalungun telah bergema hingga ke Batavia dan Belanda.  Asvi Warman Adam mengungkapkan jasa Sang Naualuh Damanik diantaranya membangun jalan untuk menlancarkan ekonomi Pantai Timur, bangun rumah adat sebagai tempat pengajian Islam, memilihara kemajemukan, mempertahankan keutuhan wilayah dan keselamatan rakyat.

Ungkapan senada disampaikan Drs H Muhammad TWH. Ia menyebut perlawanan Sang Naualuh Damanik adalah perjuangan cinta tanah air dan cinta kepada rakyat, ‘’Melihat perjuangan yang panjang dilakukan Sang Naualih mempertahankan tanah tumpah sudah sepatutnyaseminar mengusulkan agar Raja Sang Naualuh diangkat menjadi Pahlawan Nasional,’’ujarnya. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/