26 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Buka Puasa PT Inalum Bersama Insan Pers

PT Inalum kembali menyapa insan pers. Kali ini lewat acara buka puasa bersama di Arya Duta Hotel, Jumat (26/7) lalu. Buka bersama tersebut merupakan kali terakhir sebelum manajemen PT Inalum diambil alih pemerintah Indonesia per 1 November 2013 mendatang.

FOTO BERSAMA: Jajaran Direksi PT Inalum berfoto bersama insan pers saat berbuka puasa bersama  hotel Arya Duta Medan, Jumat (26/7) lalu.
FOTO BERSAMA: Jajaran Direksi PT Inalum berfoto bersama insan pers saat berbuka puasa bersama di hotel Arya Duta Medan, Jumat (26/7) lalu.

Dalam sambutannya, Direktur Umum dan SDM PT Inalum, Ir H Nasril Kamaruddin, MBA mengatakan kemungkinan Inalum akan menjadi BUMN. “Tapi pastinya saya juga belum tahu,” terangnya.

Meski bakal berganti manajemen, sejauh ini PT Inalum tetap konsisten dalam produksi. Sejak April-Juni lalu Inalum telah memproduksi 64.136 ton aluminium batangan. Hal itu didukung level air Danau Toba yang stabil yaitu 904,740 meter di atas permukaan laut. Dan juga berkat dukungan kinerja yang baik dari 1.932 karyawan. “Alhamdulillah ini semua berkat rahmat Allah SWT serta dukungan positif dari semua pihaknya, khususnya insan pers dan penerangan. Kami tetap memohon doa restu dan dukungan,” harap Nasril.

Di samping terus berproduksi, PT Inalum juga tetap menjalankan sejumlah program kemanusian dalam pemberdayaan masyarakat di sekitar perusahaan.

Untuk anggaran tahun ini, PT Inalum sudah dan sedang melaksanakan pelatihan pembuatan furniture kepada 20 masyarakat, pelaksanaan safari Ramadan ke 90 masjid dan musala, program sunat massal kepada 175 anak kurang mampu, program beda masjid dan musala, perbaikan jalan penghubung antara desa Gambus Laut dan Lubuk Cuik Limapuluh, Batubara, pemberdayaan kelompok nelayan du Desa Kuala Indah, Lalang dan Gambus Laut. Perusahaan juga membantu pengadaan peralatan kepada 10 pelaku usaha kecil mikro di desa Sipare-pare. Dan tak lupa, sampai saat ini PT Inalum tetap menyuplai listrik kepada PLN Sumut.

Di sisi lain, sampai saat ini PT Inalum juga berkomitmen untuk menjadi salah satu pabrik peleburan aluminium di dunia yang ramah lingkungan dan safety. Hal itu dibuktikan dengan penghematan energi pada pemakaian air baku di pabrik peleburan aluminium Kuala Tanjung, dan efesiensi pemakaian air di PLTA dan energi listrik.

Konsep 3 R, reuse, recyle dan recovery juga masih diterapkan dalam pengelolaan limbah. Di samping itu PT Inalum juga sukses mempertahankan predikat bendera emas untuk ketiga kalinya dalam sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja.

“Tindakan nyata Inalum terhadap lingkungan juga kami buktikan melalui keikutsertaan dan kesediaan perusahaan untuk secara rutin diaudit, dan diakreditasi oleh lembaga yang berkompeten dan independen. Baik nasional maupun internasional demi kesinambungan operasional dan produk perusahaan yang ramah lingkungan,” papar Nasril.

Sejauh ini Inalum mendapat prestasi luar biasa dalam hal peduli lingkungan. Inalum mendapat ISO 14001 tentang sistem manajemen lingkungan oleh lembaga internasional, SGS sejak 2002 silam.

“Dan yang membanggakan kami Inalum adalah satu-satunya perusahaan peleburan aluminium di dunia yang meraih sertifikasi CER (Certification of Emmision Reduction) dan UNFC (United Nations Framework Convention on Climate Change) pada Maret 2013 lalu,” kata Nasril.

Di samping itu, sampai saat ini sejak 1983 lalu, PT Inalum membayar annual fee senilai 152 juta dolar. Perusahaan juga membayar environtment fund (dana penanggulangan lingkungan melalui otoritas Asahan sejak 1999-2012 sebesar 102 juta dolar. Pajak perusahaan sebesar 213 juta dolar juga terus dibayar. Pajak pendapatan perorangan sesuai PPH 21 senilai Rp400 miliar sejak 1982-2012 juga sudah dibayarkan.

Pembayaran dividen sejak tahun anggaran 2010-2012 senilai 66 juta dolar pun sudah dibayarkan. (*)

PT Inalum kembali menyapa insan pers. Kali ini lewat acara buka puasa bersama di Arya Duta Hotel, Jumat (26/7) lalu. Buka bersama tersebut merupakan kali terakhir sebelum manajemen PT Inalum diambil alih pemerintah Indonesia per 1 November 2013 mendatang.

FOTO BERSAMA: Jajaran Direksi PT Inalum berfoto bersama insan pers saat berbuka puasa bersama  hotel Arya Duta Medan, Jumat (26/7) lalu.
FOTO BERSAMA: Jajaran Direksi PT Inalum berfoto bersama insan pers saat berbuka puasa bersama di hotel Arya Duta Medan, Jumat (26/7) lalu.

Dalam sambutannya, Direktur Umum dan SDM PT Inalum, Ir H Nasril Kamaruddin, MBA mengatakan kemungkinan Inalum akan menjadi BUMN. “Tapi pastinya saya juga belum tahu,” terangnya.

Meski bakal berganti manajemen, sejauh ini PT Inalum tetap konsisten dalam produksi. Sejak April-Juni lalu Inalum telah memproduksi 64.136 ton aluminium batangan. Hal itu didukung level air Danau Toba yang stabil yaitu 904,740 meter di atas permukaan laut. Dan juga berkat dukungan kinerja yang baik dari 1.932 karyawan. “Alhamdulillah ini semua berkat rahmat Allah SWT serta dukungan positif dari semua pihaknya, khususnya insan pers dan penerangan. Kami tetap memohon doa restu dan dukungan,” harap Nasril.

Di samping terus berproduksi, PT Inalum juga tetap menjalankan sejumlah program kemanusian dalam pemberdayaan masyarakat di sekitar perusahaan.

Untuk anggaran tahun ini, PT Inalum sudah dan sedang melaksanakan pelatihan pembuatan furniture kepada 20 masyarakat, pelaksanaan safari Ramadan ke 90 masjid dan musala, program sunat massal kepada 175 anak kurang mampu, program beda masjid dan musala, perbaikan jalan penghubung antara desa Gambus Laut dan Lubuk Cuik Limapuluh, Batubara, pemberdayaan kelompok nelayan du Desa Kuala Indah, Lalang dan Gambus Laut. Perusahaan juga membantu pengadaan peralatan kepada 10 pelaku usaha kecil mikro di desa Sipare-pare. Dan tak lupa, sampai saat ini PT Inalum tetap menyuplai listrik kepada PLN Sumut.

Di sisi lain, sampai saat ini PT Inalum juga berkomitmen untuk menjadi salah satu pabrik peleburan aluminium di dunia yang ramah lingkungan dan safety. Hal itu dibuktikan dengan penghematan energi pada pemakaian air baku di pabrik peleburan aluminium Kuala Tanjung, dan efesiensi pemakaian air di PLTA dan energi listrik.

Konsep 3 R, reuse, recyle dan recovery juga masih diterapkan dalam pengelolaan limbah. Di samping itu PT Inalum juga sukses mempertahankan predikat bendera emas untuk ketiga kalinya dalam sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja.

“Tindakan nyata Inalum terhadap lingkungan juga kami buktikan melalui keikutsertaan dan kesediaan perusahaan untuk secara rutin diaudit, dan diakreditasi oleh lembaga yang berkompeten dan independen. Baik nasional maupun internasional demi kesinambungan operasional dan produk perusahaan yang ramah lingkungan,” papar Nasril.

Sejauh ini Inalum mendapat prestasi luar biasa dalam hal peduli lingkungan. Inalum mendapat ISO 14001 tentang sistem manajemen lingkungan oleh lembaga internasional, SGS sejak 2002 silam.

“Dan yang membanggakan kami Inalum adalah satu-satunya perusahaan peleburan aluminium di dunia yang meraih sertifikasi CER (Certification of Emmision Reduction) dan UNFC (United Nations Framework Convention on Climate Change) pada Maret 2013 lalu,” kata Nasril.

Di samping itu, sampai saat ini sejak 1983 lalu, PT Inalum membayar annual fee senilai 152 juta dolar. Perusahaan juga membayar environtment fund (dana penanggulangan lingkungan melalui otoritas Asahan sejak 1999-2012 sebesar 102 juta dolar. Pajak perusahaan sebesar 213 juta dolar juga terus dibayar. Pajak pendapatan perorangan sesuai PPH 21 senilai Rp400 miliar sejak 1982-2012 juga sudah dibayarkan.

Pembayaran dividen sejak tahun anggaran 2010-2012 senilai 66 juta dolar pun sudah dibayarkan. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/