32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

IJTI Sumut Gelar Pelatihan Kode Etik

MEDAN- Untuk mempersiapkan tenaga handal jurnalis televisi, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sumatera Utara menggelar pelatihan jurnalistik televisi, yang diikuti puluhan mahasiswa dari 4 kampus di Medan, serta sejumlah kontributor jurnalis televisi wilayah Medan dan Kabupaten Deli Serdang.

Pelatihan ini menyoroti persoalan kecenderungan pelanggaran kode etik media yang banyak menuai pengaduan publik.

“Sumatera Utara masuk dalam urutan nomor dua setelah DKI Jakarta dalam persoalan pelanggaran kode etik media dan jurnalis, dengan jumlah pengaduan sebanyak 13 laporan sedangkan DKI Jakarta 68 pengaduan, Jawa Barat 9 laporan dan Jawa Timur 8 laporan, sedangkan untuk jenis medianya sebanyak 103 tercacat dimiliki media cetak dan 22 pengaduan dimiliki media televisi, serta 19 pengaduan dimiliki oleh media on line,” ujar Puji Santoso, salah seorang pembicara saat menyampaikan materi Kode Etik Jurnalistik di aula kantor Dinas Infokom Jalan M Said Medan (28/12)
Sementara, Ketua IJTI Sumut Edi Iriawan mengatakan, kegiatan ini merupakan konsisten IJTI pada dua aspek seperti advokasi dan pelatihan jurnalistik, kegiatan ini dilakukan untuk menumbuhkembangkan profesionalisme jurnalis televisi di Sumatera Utara khususnya bagi jurnalis-jurnalis di daerah.

“Sebenarnya esensi kegiatan ini selain meningkatkan program kerja IJTI, kita harapkan perusahaan media juga harus bertanggung jawab atas keberadaan pekerjanya yang profesional,” ujar Edi.

Edi juga menambahkan, keterlibatan mahasiswa dalam pelatihan ini juga merupakan salah satu bentuk tanggung jawab IJTI untuk mempersiapkan jurnalis dari kalangan mahasiswa yang kemudian hari akan berprofesi sebagai jurnalis televisi.

Acara pelatihan yang dibuka langsung oleh Kepala Dinas Infokom Sumut DR H Asren Nst MA ini, diharapkan dapat meningkatkan SDM jurnalis televisi ke depan dan menumbuhkan semangat baru.
“Kita juga berharap peserta yang ikut baik dari mahasiswa dan kontributor dapat serius mengikuti pelatihan ini karena pelatihan akan bermanfaat dalam dunia pendidikan dan dunia kerja,” ujar Asren usai membuka acara. (red)

MEDAN- Untuk mempersiapkan tenaga handal jurnalis televisi, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sumatera Utara menggelar pelatihan jurnalistik televisi, yang diikuti puluhan mahasiswa dari 4 kampus di Medan, serta sejumlah kontributor jurnalis televisi wilayah Medan dan Kabupaten Deli Serdang.

Pelatihan ini menyoroti persoalan kecenderungan pelanggaran kode etik media yang banyak menuai pengaduan publik.

“Sumatera Utara masuk dalam urutan nomor dua setelah DKI Jakarta dalam persoalan pelanggaran kode etik media dan jurnalis, dengan jumlah pengaduan sebanyak 13 laporan sedangkan DKI Jakarta 68 pengaduan, Jawa Barat 9 laporan dan Jawa Timur 8 laporan, sedangkan untuk jenis medianya sebanyak 103 tercacat dimiliki media cetak dan 22 pengaduan dimiliki media televisi, serta 19 pengaduan dimiliki oleh media on line,” ujar Puji Santoso, salah seorang pembicara saat menyampaikan materi Kode Etik Jurnalistik di aula kantor Dinas Infokom Jalan M Said Medan (28/12)
Sementara, Ketua IJTI Sumut Edi Iriawan mengatakan, kegiatan ini merupakan konsisten IJTI pada dua aspek seperti advokasi dan pelatihan jurnalistik, kegiatan ini dilakukan untuk menumbuhkembangkan profesionalisme jurnalis televisi di Sumatera Utara khususnya bagi jurnalis-jurnalis di daerah.

“Sebenarnya esensi kegiatan ini selain meningkatkan program kerja IJTI, kita harapkan perusahaan media juga harus bertanggung jawab atas keberadaan pekerjanya yang profesional,” ujar Edi.

Edi juga menambahkan, keterlibatan mahasiswa dalam pelatihan ini juga merupakan salah satu bentuk tanggung jawab IJTI untuk mempersiapkan jurnalis dari kalangan mahasiswa yang kemudian hari akan berprofesi sebagai jurnalis televisi.

Acara pelatihan yang dibuka langsung oleh Kepala Dinas Infokom Sumut DR H Asren Nst MA ini, diharapkan dapat meningkatkan SDM jurnalis televisi ke depan dan menumbuhkan semangat baru.
“Kita juga berharap peserta yang ikut baik dari mahasiswa dan kontributor dapat serius mengikuti pelatihan ini karena pelatihan akan bermanfaat dalam dunia pendidikan dan dunia kerja,” ujar Asren usai membuka acara. (red)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/