Dalam memaknai Hari Sumpah Pemuda tahun ini, Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kota Medan tidak melakukan aksi turun ke jalan. Namun, mereka lebih cerdas dalam memperingati 83 tahun Sumpah Pemuda ini dengan menggelar Dialog Kebangsaan di Hotel Garuda Plaza Medan, Jumat (28/10).
Menurut Irwan selaku ketua panitia kegiatan ini, dialog kebangsaan kali ini mengambil topik kondisi energi nasional, khususnya di Sumut. Mereka mengaku perihatin dengan kondisi Sumut yang kaya akan energi, tetapi masih ketergantungan dengan energi dari negara asing.
“Mahasiswa dan pemuda tidak harus melulu demo, malainkan harus memberikan pencerahan malalui dialog dan forum-forum kajian,” ujar Irwan, sembari menyatakan, Aliasnsi BEM Kota Medan siap berjuang mempertahankan kedaualatan energi di Sumut.
Dialog kebangsaan yang dimoderatori Presiden Mahasiswa UISU Ary Sugana menghadirkan narasumber diantaranya Ugan Ganda Manager Eksternal Comunication Pertamina Pusat sekaligus Presiden Serikat Pekerja Pertamina Pusat. Anggota DPRD Sumut Marahalim Harahap, Kadis Pertambangan dan Energi Pemprov Sumut Untungta Kaban dan Ketua PP Kota Medan Boyke Turangan. Sedangkan Key Not Speaker dalam dialog ini adalah Deputi Direktur Petroleum Prodak Pemasaran dan Niaga Pertamina Pusat Ikbal Hasan Saleh.
Anggota DPRD Sumut Marahalim Harahap menyambut baik langkah mahasiswa menggelar dialog kebangsaan tersebut. “Ini langkah positif mengenang kembali pergerakan pemuda 83 tahun lalu. Idealisme pemuda jangan berkurang dan jangan kendur menghadapi persoalan bangsa,” katanya.
Dalam uraiannya, Marahalim menyayangkan keuntungan kekayaan Sumut yang dikeruk asing. Diantaranya, Batang Toru yang terdapat tambang emas. “7,5 ton setiap tahun emas keluar dari sana. Tapi, mana untuk kita? Hanya lima persen saja untuk Pemerintah Indonesia, sedangkan 95 persen lagi dibawa ke Hongkong,” kata Marahalim.
Sementara Presiden Serikat Pekerja Pertamina Pusat, Ugan Ganda menyebutkan, keterpurukan energi nasional diakibatkan skenario global. “Kami mengajak adik-adik untuk membicarakan energi. Karena kita tidak ingin menjadi penonton di negeri sendiri. Penghianat negara sebagian besar adalah anak bangsa yang tidak ingin kekayaan alam dikelola sendiri. “Saya tantang kalian, jadikan Medan sebagai inspirasi mengembalikan ketahanan energi nasional,” kata Ugan. (mag-5)