25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Tidak Menyesal Tidak Jadi ke Jerman

DAHLAN ISKAN
DAHLAN ISKAN

Oleh Dahlan Iskan

Ini masih tentang pengalaman saya itu: menjalani stemcell di RS Dr Sutomo Surabaya seperti yang saya tulis pekan lalu. Kesimpulannya: saya tidak menyesal membatalkan program stemcell saya di Jerman.

Saya juga senang melihat kian banyak tokoh yang mengikuti jejak saya itu. Seorang tokoh penting dari Jakarta yang selama ini harus tiap hari suntik insulin sudah terbebas dari diabetes. Tokoh lainnya, Pak Mahfud MD, juga merasakan manfaatnya.

Tapi saya masih penasaran. Terutama ketika mendapat undangan menghadiri pidato Dr Mahathir Muhammad, mantan perdana menteri Malaysia. Waktu itu saya masih menjabat menteri. Tapi sudah mulai menjalani stemcell di Surabaya. Pak Mahathir lagi berkunjung ke Jakarta. Saya kaget. Pak Mahathir, di usianya yang 89 tahun, kok justru bertambah begitu gagah. Jauh berbeda dengan enam tahun lalu saat saya, waktu itu masih menjabat sebagai CEO Jawa Pos, menghadap beliau di Kuala Lumpur. Waktu itu saya juga kaget: orang kuat Malaysia itu kok begitu lemah, sakit-sakitan dan berjalan pun dipapah.

Dua gambaran tentang kondisi tubuh Pak Mahathir itu sungguh menarik perhatian saya. Bertambah tua enam tahun kok terlihat lebih muda. Juga lebih gagah. Satu jam penuh beliau berpidato sambil terus tegak berdiri. Masih ditambah dengan menjawab banyak pertanyaan dengan gaya yang sangat tangkas.

Ketangkasan Pak Mahathir itu mengganggu konsentrasi saya dalam menyimak isi pidatonya. Pikiran saya terus dipenuhi pertanyaan: beliau makan apa” Obat apa? Ramuan apa? Stemcell? Di mana? Jerman? Amerika?

Waktu saya ke Kuala Lumpur menghadiri penganugerahan gelar Doktor HC untuk Pak Chairul Tanjung, saya mencoba curi dengar. Belum tentu akurat. Saya juga tidak punya kesempatan mengonfirmasikannya. Di samping mendapatkan stemcell biasa, beliau konon juga menjalani stemcell jenis lain: NK cell.

Info tentang NK cell itu saya teruskan ke Dr dr Purwati MPd yang sedang melakukan stemcell untuk saya. “Apa itu NK cell?” tanya saya sambil menikmati proses masuknya 200 juta cel muda ke tubuh saya. “Saya juga mendalami NK cell,” ujarnya. “Kalau mau saya juga bisa melakukannya,” tambahnya.

“Mau!,” jawab saya.

Saya ingin tahu apakah dokter ahli kita benar-benar tidak kalah dengan yang di negara maju. Ini penting untuk menghadapi persaingan global dan pasar bebas.

“Mau!” kata saya menegaskan.

Saya bangga pada semua dokter kita sendiri, terutama yang masih muda seperti dr Purwati yang hebat itu. Saya juga sudah bertekad untuk mengabdikan diri saya demi kemajuan ilmu pengetahuan. Yakni sejak saya diberi anugerah panjang umur terhindar dari kematian delapan tahun lalu. Saya terus bersyukur operasi ganti hati saya berhasil sampai sekarang.

“Betul, mau,” tegas saya lagi.

Maka setelah menjalani satu seri stemcell untuk mempermuda cell, saya mulai menjalani NK cell. Yang pertama tiga bulan lalu. Yang kedua baru beberapa hari kemarin. Tidak ada efek buruk yang terasa. Hasil test darah saya tetap prima (lihat di catatan di bagian bawah tulisan ini).

Tapi apa itu NK cell?

Inilah penjelasan Dr Purwati: NK cell kepanjangan dari Natural Killer cell. Disebut juga sebagai LGL atau Large Granular Lymphocyte. NK cell ini berfungsi untuk memberikan respon pertahanan terhadap infeksi dan terhadap pembentukan tumor atau cancer.

Dengan dilakukan NK cell maka begitu ada infeksi yang masuk ke tubuh, terutama infeksi yg disebabkan virus, NK cell akan menghancurkan virus tersebut. Demikian juga terhadap cancer. NK cell memang punya reseptor spesifik untuk membunuh sel-sel kanker.

Di samping itu NK cell punya sifat yg unik. Di satu sisi meningkatkan sistem imun (bila sistem imun sedang rendah), di sisi lain bisa mendown grade sistem imun bila sistem imun di tubuh berlebihan.

Proses NK cell untuk saya kini sedang berlangsung. Menunggu proses yang ketiga. Hasilnya kelak, biarlah waktu yang bicara.

——

Hasil test darah saya di Prodia minggu lalu:

Led 9, hemoglobin 15, trombosit 182, SGOT 15, SGPT 15, gula darah puasa 86, cholesterol total 155, triglisirit 84, kreatinin 099, asam urat 6.7, testoteron 435. Sebelum ambil darah saya minta ditensi: tekanan darah 85-130. Umur: 64 tahun. (*)

DAHLAN ISKAN
DAHLAN ISKAN

Oleh Dahlan Iskan

Ini masih tentang pengalaman saya itu: menjalani stemcell di RS Dr Sutomo Surabaya seperti yang saya tulis pekan lalu. Kesimpulannya: saya tidak menyesal membatalkan program stemcell saya di Jerman.

Saya juga senang melihat kian banyak tokoh yang mengikuti jejak saya itu. Seorang tokoh penting dari Jakarta yang selama ini harus tiap hari suntik insulin sudah terbebas dari diabetes. Tokoh lainnya, Pak Mahfud MD, juga merasakan manfaatnya.

Tapi saya masih penasaran. Terutama ketika mendapat undangan menghadiri pidato Dr Mahathir Muhammad, mantan perdana menteri Malaysia. Waktu itu saya masih menjabat menteri. Tapi sudah mulai menjalani stemcell di Surabaya. Pak Mahathir lagi berkunjung ke Jakarta. Saya kaget. Pak Mahathir, di usianya yang 89 tahun, kok justru bertambah begitu gagah. Jauh berbeda dengan enam tahun lalu saat saya, waktu itu masih menjabat sebagai CEO Jawa Pos, menghadap beliau di Kuala Lumpur. Waktu itu saya juga kaget: orang kuat Malaysia itu kok begitu lemah, sakit-sakitan dan berjalan pun dipapah.

Dua gambaran tentang kondisi tubuh Pak Mahathir itu sungguh menarik perhatian saya. Bertambah tua enam tahun kok terlihat lebih muda. Juga lebih gagah. Satu jam penuh beliau berpidato sambil terus tegak berdiri. Masih ditambah dengan menjawab banyak pertanyaan dengan gaya yang sangat tangkas.

Ketangkasan Pak Mahathir itu mengganggu konsentrasi saya dalam menyimak isi pidatonya. Pikiran saya terus dipenuhi pertanyaan: beliau makan apa” Obat apa? Ramuan apa? Stemcell? Di mana? Jerman? Amerika?

Waktu saya ke Kuala Lumpur menghadiri penganugerahan gelar Doktor HC untuk Pak Chairul Tanjung, saya mencoba curi dengar. Belum tentu akurat. Saya juga tidak punya kesempatan mengonfirmasikannya. Di samping mendapatkan stemcell biasa, beliau konon juga menjalani stemcell jenis lain: NK cell.

Info tentang NK cell itu saya teruskan ke Dr dr Purwati MPd yang sedang melakukan stemcell untuk saya. “Apa itu NK cell?” tanya saya sambil menikmati proses masuknya 200 juta cel muda ke tubuh saya. “Saya juga mendalami NK cell,” ujarnya. “Kalau mau saya juga bisa melakukannya,” tambahnya.

“Mau!,” jawab saya.

Saya ingin tahu apakah dokter ahli kita benar-benar tidak kalah dengan yang di negara maju. Ini penting untuk menghadapi persaingan global dan pasar bebas.

“Mau!” kata saya menegaskan.

Saya bangga pada semua dokter kita sendiri, terutama yang masih muda seperti dr Purwati yang hebat itu. Saya juga sudah bertekad untuk mengabdikan diri saya demi kemajuan ilmu pengetahuan. Yakni sejak saya diberi anugerah panjang umur terhindar dari kematian delapan tahun lalu. Saya terus bersyukur operasi ganti hati saya berhasil sampai sekarang.

“Betul, mau,” tegas saya lagi.

Maka setelah menjalani satu seri stemcell untuk mempermuda cell, saya mulai menjalani NK cell. Yang pertama tiga bulan lalu. Yang kedua baru beberapa hari kemarin. Tidak ada efek buruk yang terasa. Hasil test darah saya tetap prima (lihat di catatan di bagian bawah tulisan ini).

Tapi apa itu NK cell?

Inilah penjelasan Dr Purwati: NK cell kepanjangan dari Natural Killer cell. Disebut juga sebagai LGL atau Large Granular Lymphocyte. NK cell ini berfungsi untuk memberikan respon pertahanan terhadap infeksi dan terhadap pembentukan tumor atau cancer.

Dengan dilakukan NK cell maka begitu ada infeksi yang masuk ke tubuh, terutama infeksi yg disebabkan virus, NK cell akan menghancurkan virus tersebut. Demikian juga terhadap cancer. NK cell memang punya reseptor spesifik untuk membunuh sel-sel kanker.

Di samping itu NK cell punya sifat yg unik. Di satu sisi meningkatkan sistem imun (bila sistem imun sedang rendah), di sisi lain bisa mendown grade sistem imun bila sistem imun di tubuh berlebihan.

Proses NK cell untuk saya kini sedang berlangsung. Menunggu proses yang ketiga. Hasilnya kelak, biarlah waktu yang bicara.

——

Hasil test darah saya di Prodia minggu lalu:

Led 9, hemoglobin 15, trombosit 182, SGOT 15, SGPT 15, gula darah puasa 86, cholesterol total 155, triglisirit 84, kreatinin 099, asam urat 6.7, testoteron 435. Sebelum ambil darah saya minta ditensi: tekanan darah 85-130. Umur: 64 tahun. (*)

Artikel Terkait

Debat

Kisah Ikan Eka

Guo Nian

Sarah’s Bag Itu

Freeport

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/