Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan memberikan ilmu manajemen dalam diskusi ringan SOM III APEC di Hotel Danau Toba Medan. Menteri yang senang menggunakan sepatu kets ini dengan tenang menyatakan, jangan pernah buang orang-orang jahat, yang senang korupsi, pemalas, dan lainnya.
“Percaya atau tidak, dalam sebuah organisasi pasti ada orang buruknya. Nasihat saya, jangan dibuang. Buat mereka tetap di perusahaan atau organisasi anda. Tapi dengan satu syarat, jangan kasih pekerjaan. Hanya duduk manis di kantor,” ujarnyan
Tidak ada posisi atau pekerjaan ini akan membuat si tukang korupsi ini tidak dapat berulah. Selain itu, orang jahat itu bisa menjadi contoh bagi karyawan lain. “Nanti, Anda tinggal bilang ke karyawan yang lain. Ini contoh kalau Anda tukang korupsi. Jadi tidak berkompeten lagi,” ujarnya yang disambut tepuk tangan peserta APEC.
Dahlan menyatakan bahwa dalam setiap perusahaan maupun organisasi yang selalu ada yang baik maupun yang buruk. Yang baik sebesar 10 hingga 15 persen, dan yang buruk juga dengan angka yang sama. “Sedangkan sisanya adalah karyawan yang senang ikut-ikutan. Kalau mereka dapat pemimpin yang baik, mereka akan bilang bahwa mereka senang dan cocok dengan mereka. Kalau dapat yang kurang baik, mereka akan bilang kok bisa dapat seperti ini ya. Jadi, Anda jangan sampai takut,” lanjutnya.
Dahlan menjelaskan, saat memasuki sebuah organisasi jangan takut dengan apapun. Tidak perlu membawa orang tertentu dan mengganti orang-orang di level teratas. “Kalau terlalu banyak yang Anda ganti. Takutnya akan membuat perubahan pada struktur perusahaan atau organisasi. Dan ini tidak baik,” tambah Dahlan yang hadir dengan menggunakan kemeja putih ini.
“Kalaupun Anda ingin memilih dan memperbaiki manajemen, masukkan 10 persen orang baik itu ke dalam manajemen,” ungkapnya.
Pria yang akrab disapa pak Dis ini menjelaskan, trik untuk memilih orang di level atas, hanya dengan melihat integritas dan antusiasnya. “Jangan pilih yang pintar. Posisi sebagai manajer itu sudah sewajarnya dia pintar. Tapi, kalau memiliki integritas dan semangat akan bekerja dan perusahaan, jelas akan memberikan dampak yang baik bagi perusahaan,” tambah Dahlan Iskan.
Dalam acara Partnership Kementerian BUMN dan KPK yang merupakan bagian dari pertemuan APEC SOM III, di Hotel Danau Toba kemarin tersebut, secara spontan Dahlan menyatakan akan menggunakan akan menngunakan bahasa apa dalam pertemuan ini. “Bahasa Inggris?, Cina, atau Indonesia?,” ungkapnya.
“Tidak, saya gunakan bahasa Indonesia saja. Soalnya, Pak Abraham Samad sudah menyampaikan pada saya agar menggunakan bahasa Indonesia saja. Karena sudah ada translatenya,” ungkapnya sambil tertawa.
Walaupun begitu, saat memberikan ceramah dalam dalam acara tersebut, Dahlan menggunakan 2 bahasa sekaligus. Inggris dan Indonesia. Karena disadarinya, bahwa pendengarnya saat ini adalah para ekonom dari berbagai negara. (ram)