25.6 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Pendidikan Era Digital Memungkinkan Murid Dapat Pengetahuan Berlimpah

MADINA, SUMUTPOS.CO —Pendidikan di era digital harus mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi ke dalam seluruh mata pelajaran. Karenanya dibutuhkan peran komunitas akademik di era digital, salah satunya untuk mendapat informasi dengan membagikannya pada komunitas tersebut.

WEBINAR: Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital yang diinisiasi Kementerian Kominfo RI diselenggarakan di Kabupaten Madina, Sumut, membahas tentang literasi digital bagi tenaga pendidik dan anak didik di era digital pada 30 Agustus 2021. (IST)

Hal ini mengemuka dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara pada 30 Agustus lalu.

Terdapat empat aspek materi yang disampaikan, yakni tentang budaya digital, etika digital, kecakapan digital, dan kemanan digital oleh para pemateri yang mempunyai kompetensi di bidang masing masing serta seorang key opinion leader yang memberikan sharing session.

Masing-masing aspek itu disampaikan Reza Hidayat (Guru TIK dan Koordinator MA Plus Keterampilan MAN 1 Kabupaten Madina); Sulaiman Saleh Harahap (Guru Produktif Komputer SMK Negeri 3 Padangsidimpuan); Selvi Novianti (Dosen STP Bandung); Ersan Suria Pranoto (Dosen Luar Biasa Jurusan Perhotelan Akpar NHI Bandung). Turut hadir seorang Tiktoker, Ester Chintya dan Meilia Fajrin selaku Profesional MC dan Moderator.

Adapun tema besar webinar kali ini; Literasi Digital Bagi Tenaga Pendidik dan Anak Didik di Era Digital. Dijelaskan bahwa komunitas akademik adalah kelompok atau kumpulan orang yang berinteraksi dalam bidang akademis untuk mencapai suatu tujuan bersama. Dengan perkembangan pendidikan era digital maka memungkinkan peserta didik mendapatkan pengetahuan yang berlimpah ruah serta cepat dan mudah.

e-Learning misalnya, merupakan jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke murid dengan menggunakan media internet, internet, atau media jaringan komputer lain. Adapun manfaat dan kelebihan e-Learning, meliputi fleksibel, meningkatkan kemandirian murid, serta meningkatkan partisipasi aktif.

Sedangkan esensial kemampuan dasar untuk tenaga pendidik, meliputi collaborative whiteboarding, screencasting, critical digital awareness, dan video conferencing.
Pembelajaran asinkron memiliki banyak manfaat, antara lain membantu para pengajar atau dosen untuk merencanakan dan membuat silabus, mengelola bahan pembelajaran, mengelola aktivitas perkuliahan mahasiswa, mengelola nilai, berdiskusi dan melakukan kuis, serta melakukan bimbingan akademik.

Selanjutnya sistem pembelajaran daring seperti open access, kampus merdeka, open content, open course, dan online course.
Etika dalam menghargai konten atau karya orang lain di media sosial, antara lain memberi saran dan kritik yang membangun, diam adalah pilahan yang tepat, jangan menikmati karya bajakan, tidak menjiplak karya orang lain, serta meminta izin kepada pembuat karya jika ingin menggunakan karyanya.

Sebagai keynote speaker, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi sebelumnya memberikan sambutan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing-masing oleh putra putri daerah melalui digital platform.

Diketahui, kegiatan ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo tentang pentingnya SDM yang memiliki talenta digital. Berkenaan dengan itu, Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera pada 77 kabupaten/kota dari Aceh hingga Lampung.

Ditjen Aptika memiliki target hingga 2024 untuk menjangkau 50 juta masyarakat agar mendapatkan literasi di bidang digital, yakni secara spesifik dimulai pada 2021.
Target yang telah dicanangkan adalah 12,5 juta masyarakat dari berbagai kalangan untuk mendapatkan literasi di bidang digital.

Hal ini menjadi sangat penting untuk dilakukan mengingat penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta internet yang semakin masif oleh masyarakat, sehingga implementasi program literasi digital di daerah perlu terus digalakkan. (rel/dek

MADINA, SUMUTPOS.CO —Pendidikan di era digital harus mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi ke dalam seluruh mata pelajaran. Karenanya dibutuhkan peran komunitas akademik di era digital, salah satunya untuk mendapat informasi dengan membagikannya pada komunitas tersebut.

WEBINAR: Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital yang diinisiasi Kementerian Kominfo RI diselenggarakan di Kabupaten Madina, Sumut, membahas tentang literasi digital bagi tenaga pendidik dan anak didik di era digital pada 30 Agustus 2021. (IST)

Hal ini mengemuka dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara pada 30 Agustus lalu.

Terdapat empat aspek materi yang disampaikan, yakni tentang budaya digital, etika digital, kecakapan digital, dan kemanan digital oleh para pemateri yang mempunyai kompetensi di bidang masing masing serta seorang key opinion leader yang memberikan sharing session.

Masing-masing aspek itu disampaikan Reza Hidayat (Guru TIK dan Koordinator MA Plus Keterampilan MAN 1 Kabupaten Madina); Sulaiman Saleh Harahap (Guru Produktif Komputer SMK Negeri 3 Padangsidimpuan); Selvi Novianti (Dosen STP Bandung); Ersan Suria Pranoto (Dosen Luar Biasa Jurusan Perhotelan Akpar NHI Bandung). Turut hadir seorang Tiktoker, Ester Chintya dan Meilia Fajrin selaku Profesional MC dan Moderator.

Adapun tema besar webinar kali ini; Literasi Digital Bagi Tenaga Pendidik dan Anak Didik di Era Digital. Dijelaskan bahwa komunitas akademik adalah kelompok atau kumpulan orang yang berinteraksi dalam bidang akademis untuk mencapai suatu tujuan bersama. Dengan perkembangan pendidikan era digital maka memungkinkan peserta didik mendapatkan pengetahuan yang berlimpah ruah serta cepat dan mudah.

e-Learning misalnya, merupakan jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke murid dengan menggunakan media internet, internet, atau media jaringan komputer lain. Adapun manfaat dan kelebihan e-Learning, meliputi fleksibel, meningkatkan kemandirian murid, serta meningkatkan partisipasi aktif.

Sedangkan esensial kemampuan dasar untuk tenaga pendidik, meliputi collaborative whiteboarding, screencasting, critical digital awareness, dan video conferencing.
Pembelajaran asinkron memiliki banyak manfaat, antara lain membantu para pengajar atau dosen untuk merencanakan dan membuat silabus, mengelola bahan pembelajaran, mengelola aktivitas perkuliahan mahasiswa, mengelola nilai, berdiskusi dan melakukan kuis, serta melakukan bimbingan akademik.

Selanjutnya sistem pembelajaran daring seperti open access, kampus merdeka, open content, open course, dan online course.
Etika dalam menghargai konten atau karya orang lain di media sosial, antara lain memberi saran dan kritik yang membangun, diam adalah pilahan yang tepat, jangan menikmati karya bajakan, tidak menjiplak karya orang lain, serta meminta izin kepada pembuat karya jika ingin menggunakan karyanya.

Sebagai keynote speaker, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi sebelumnya memberikan sambutan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing-masing oleh putra putri daerah melalui digital platform.

Diketahui, kegiatan ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo tentang pentingnya SDM yang memiliki talenta digital. Berkenaan dengan itu, Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera pada 77 kabupaten/kota dari Aceh hingga Lampung.

Ditjen Aptika memiliki target hingga 2024 untuk menjangkau 50 juta masyarakat agar mendapatkan literasi di bidang digital, yakni secara spesifik dimulai pada 2021.
Target yang telah dicanangkan adalah 12,5 juta masyarakat dari berbagai kalangan untuk mendapatkan literasi di bidang digital.

Hal ini menjadi sangat penting untuk dilakukan mengingat penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta internet yang semakin masif oleh masyarakat, sehingga implementasi program literasi digital di daerah perlu terus digalakkan. (rel/dek

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/