25.6 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Ubah Mindset Konsumtif: Prioritaskan Kebutuhan, Mulailah Berinvestasi

ASAHAN, SUMUTPOS.CO—Pemicu perilaku konsumtif di online antara lain disebabkan karena mengikuti tren, ada diskon, dan terpengaruh promosi iklan. Hal ini penting dipahami masyarakat terutama yang menggandrungi belanja online pada platform-platform digital yang tersedia.

KEBEBASAN: Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital yang diinisiasi Kementerian Kominfo RI diselenggarakan di Kabupaten Asahab, Sumut, mengangkat tema besar “Kebebasan Berekspresi di Dunia Digital”, pada 20 Agustus 2021. (IST)

“Cara untuk menghilangkan budaya konsumtif di antaranya menabung, membuat anggaran, prioritaskan kebutuhan, dan mulailah berinvestasi,” kata Kepala Dewan Kesehatan Rakyat Sumatera Utara, Sugianto saat menjadi pemateri dalam Webinar Gerakan Literasi Digital yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, di Kabupaten Asahan, Provinsi Sumut pada Jumat, 20 Agustus 2021.

Memberikan materi bertajuk “Peran Literasi Digital Untuk Mengubah Mindset Konsumtif Menjadi Produktif” di sesi Budaya Digital, Sugianto juga menjabarkan cara menjadi produktif dengan internet antara lain pasarkan produk UMKM melalui online, bergabung di komunitas, meriset konsumen, memanfaatkan internet untuk mencari peluang bisnis, mitra dan mentor, mengamati para pesaing, dan harus berinovasi dalam menciptakan produk.

Menyambung pernyataan Sugianto, Asril Pramutadi, Dosen Institut Teknologi Bandung (ITB), menyampaikan pentingnya kecakapan digital yang mesti dimiliki masyarakat selama berselancar di dunia maya. Ia menjabarkan sesuai tema yang diangkat, yakni “Positif, Kreatif dan Aman di Internet”.

Positif itu adalah, kata dia belajar secara terus menerus, menjadi seorang ahli, menciptakan hal yang rutin setiap pagi dan mempunyai rencana strategi. Kreatif, lanjut Asrul adalah belajar sesuatu yang baru, belajar dari orang sukses, menjadi seorang yang bisa mengatasi masalah, mendokumentasikan, mengambil foto-foto, dan mengumpulkan, terbuka dan sadar, selalu optimis, antusias dan selalu bersemangat.

“Terakhir adalah Aman, yaitu selalu waspada, selalu positif, saling menghargai dan bijak,” ujarnya berbicara di sesi Kecakapan Digital.

Menguatkan materi Asrul, Virna Lim selaku Chairwoman of Sobat Cyber Indonesia, melalui tema “Main Aman Saat Belanja Online”, memberi tips agar aman belanja online antara lain situsnya dapat dipercaya, baca dengan cermat kebijakan situs belanja, waspada dengan barang murah, baca deskripsi dahulu, pilih pembayaran yang paling aman, simpan bukti transaksi dan selalu gunakan perangkat pribadi.

Menurut dia, saat pandemi Covid 19 membawa dampak perubahan yang sangat signifikan terhadap dunia online, salah satunya adalah peningkatan terhadap belanja online. “Kenapa harus online shop? Karena murah, mudah dan praktis tetapi tetap dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggungjawab untuk menipu di platform belanja online,” pungkasnya.

Sementara Abdul Karim, Dosen AMIK STIEKOM Sumut, sebagai pemateri di sesi Etika Digital, menyampaikan tema bertajuk “Etika Pelayanan Dalam Berbisnis Digital”. Ia menjelaskan etika dalam berbisnis online antara lain sikap santun dan ramah kepada pembeli, membalas semua pertanyaan, tidak menyalahgunakan data pembeli, jujur dalam menulis deskripsi barang yang dijual, membungkus (packing) yang rapi.

Menurutnya, hal ini karena bisnis tidak hanya bertujuan untuk profit melainkan perlu memertimbangkan nilai-nilai manusiawi, apabila tidak akan mengorbankan hidup banyak orang, sehingga masyarakat pun berkepentingan agar bisnis dilaksanakan secara etis. “Bisnis saat ini dilakukan dalam persaingan yang sangat ketat maka dalam persaingan bisnis tersebut, orang yang bersaing dengan tetap memerhatikan norma-norma etis pada iklim yang semakin profesional justru akan menang,” urai dia.

Webinar diakhiri Theresia Jeniffer Sheren, seorang musisi yang menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat oleh para narasumber.

Adapun sebagai keynote speaker, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi memberikan sambutan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing-masing oleh putra putri daerah melalui digital platform.

Diketahui, kegiatan ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo tentang pentingnya SDM yang memiliki talenta digital. Berkenaan dengan itu, Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera pada 77 kabupaten/kota dari Aceh hingga Lampung.

Ditjen Aptika memiliki target hingga 2024 untuk menjangkau 50 juta masyarakat agar mendapatkan literasi di bidang digital, yakni secara spesifik dimulai pada 2021.
Target yang telah dicanangkan adalah 12,5 juta masyarakat dari berbagai kalangan untuk mendapatkan literasi di bidang digital.

Hal ini menjadi sangat penting untuk dilakukan mengingat penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta internet yang semakin masif oleh masyarakat, sehingga implementasi program literasi digital di daerah perlu terus digalakkan. (rel/dek)


ASAHAN, SUMUTPOS.CO—Pemicu perilaku konsumtif di online antara lain disebabkan karena mengikuti tren, ada diskon, dan terpengaruh promosi iklan. Hal ini penting dipahami masyarakat terutama yang menggandrungi belanja online pada platform-platform digital yang tersedia.

KEBEBASAN: Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital yang diinisiasi Kementerian Kominfo RI diselenggarakan di Kabupaten Asahab, Sumut, mengangkat tema besar “Kebebasan Berekspresi di Dunia Digital”, pada 20 Agustus 2021. (IST)

“Cara untuk menghilangkan budaya konsumtif di antaranya menabung, membuat anggaran, prioritaskan kebutuhan, dan mulailah berinvestasi,” kata Kepala Dewan Kesehatan Rakyat Sumatera Utara, Sugianto saat menjadi pemateri dalam Webinar Gerakan Literasi Digital yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, di Kabupaten Asahan, Provinsi Sumut pada Jumat, 20 Agustus 2021.

Memberikan materi bertajuk “Peran Literasi Digital Untuk Mengubah Mindset Konsumtif Menjadi Produktif” di sesi Budaya Digital, Sugianto juga menjabarkan cara menjadi produktif dengan internet antara lain pasarkan produk UMKM melalui online, bergabung di komunitas, meriset konsumen, memanfaatkan internet untuk mencari peluang bisnis, mitra dan mentor, mengamati para pesaing, dan harus berinovasi dalam menciptakan produk.

Menyambung pernyataan Sugianto, Asril Pramutadi, Dosen Institut Teknologi Bandung (ITB), menyampaikan pentingnya kecakapan digital yang mesti dimiliki masyarakat selama berselancar di dunia maya. Ia menjabarkan sesuai tema yang diangkat, yakni “Positif, Kreatif dan Aman di Internet”.

Positif itu adalah, kata dia belajar secara terus menerus, menjadi seorang ahli, menciptakan hal yang rutin setiap pagi dan mempunyai rencana strategi. Kreatif, lanjut Asrul adalah belajar sesuatu yang baru, belajar dari orang sukses, menjadi seorang yang bisa mengatasi masalah, mendokumentasikan, mengambil foto-foto, dan mengumpulkan, terbuka dan sadar, selalu optimis, antusias dan selalu bersemangat.

“Terakhir adalah Aman, yaitu selalu waspada, selalu positif, saling menghargai dan bijak,” ujarnya berbicara di sesi Kecakapan Digital.

Menguatkan materi Asrul, Virna Lim selaku Chairwoman of Sobat Cyber Indonesia, melalui tema “Main Aman Saat Belanja Online”, memberi tips agar aman belanja online antara lain situsnya dapat dipercaya, baca dengan cermat kebijakan situs belanja, waspada dengan barang murah, baca deskripsi dahulu, pilih pembayaran yang paling aman, simpan bukti transaksi dan selalu gunakan perangkat pribadi.

Menurut dia, saat pandemi Covid 19 membawa dampak perubahan yang sangat signifikan terhadap dunia online, salah satunya adalah peningkatan terhadap belanja online. “Kenapa harus online shop? Karena murah, mudah dan praktis tetapi tetap dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggungjawab untuk menipu di platform belanja online,” pungkasnya.

Sementara Abdul Karim, Dosen AMIK STIEKOM Sumut, sebagai pemateri di sesi Etika Digital, menyampaikan tema bertajuk “Etika Pelayanan Dalam Berbisnis Digital”. Ia menjelaskan etika dalam berbisnis online antara lain sikap santun dan ramah kepada pembeli, membalas semua pertanyaan, tidak menyalahgunakan data pembeli, jujur dalam menulis deskripsi barang yang dijual, membungkus (packing) yang rapi.

Menurutnya, hal ini karena bisnis tidak hanya bertujuan untuk profit melainkan perlu memertimbangkan nilai-nilai manusiawi, apabila tidak akan mengorbankan hidup banyak orang, sehingga masyarakat pun berkepentingan agar bisnis dilaksanakan secara etis. “Bisnis saat ini dilakukan dalam persaingan yang sangat ketat maka dalam persaingan bisnis tersebut, orang yang bersaing dengan tetap memerhatikan norma-norma etis pada iklim yang semakin profesional justru akan menang,” urai dia.

Webinar diakhiri Theresia Jeniffer Sheren, seorang musisi yang menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat oleh para narasumber.

Adapun sebagai keynote speaker, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi memberikan sambutan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing-masing oleh putra putri daerah melalui digital platform.

Diketahui, kegiatan ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo tentang pentingnya SDM yang memiliki talenta digital. Berkenaan dengan itu, Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera pada 77 kabupaten/kota dari Aceh hingga Lampung.

Ditjen Aptika memiliki target hingga 2024 untuk menjangkau 50 juta masyarakat agar mendapatkan literasi di bidang digital, yakni secara spesifik dimulai pada 2021.
Target yang telah dicanangkan adalah 12,5 juta masyarakat dari berbagai kalangan untuk mendapatkan literasi di bidang digital.

Hal ini menjadi sangat penting untuk dilakukan mengingat penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta internet yang semakin masif oleh masyarakat, sehingga implementasi program literasi digital di daerah perlu terus digalakkan. (rel/dek)


Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/