Dewasa ini outbound kian digemari. Sarana melatih bermain kekompakan ini di tengah alam bebas ini juga kian tumbuh subur di Kota Medan maupun di luar Kota Medan.
Kegiatan outbound, awalnya diciptakan untuk anak. Tetapi seiring berjalannya waktu, kegiatan yang biasanya memakan waktu seharian ini mulai disenangi oleh orang dewasa, baik pria maupun wanita.
Jadi tidak heran, untuk gathering atau kumpul dengan rekan kerja, outbond selalu menjadi pilihan. Hampir setiap tempat pariwisata, seperti di hotel, restoran, dan lainnya. “Kalau tempat outbound selalu kita pilih yang luas dan dekat dengan alam, biar lebih leluasa dalam melakukan outbound. Outboun memang selalu disukai perusahaan,” ujar Boy, salah satu instruktur outbond di Taman Simalem Resort Kabupaten Karo.
Menurutnya, setahun terakhir ini, kegiatan ini terus bertambah peminatnya. Dalam sebulan, setiap Sabtu dan Minggu, sebanyak 8 kali, Boy mengisi kegiatan outbond. “Paling sering ya perusahaan, baik swasta maupun BUMN, biasanya setiap sabtu dan minggu,” ujarnya.
Selain di Simalem Resort, Boy juga menjadi instruktur di berbagai tempat yang menyediakan fasilitas untuk outbond, seperti di Restoran Kenanga Medan, Hotel Sibayak Brastagi, Hotel Sinabung Brastagi dan lainnya. “Mulai dari jauh dan dekat dari Medan kita siapkan, selain itu berbagai paket juga disediakan,” tambah Boy.
Sementara itu, pemilihan kegiatan outbond sebagai acara kumpul dengan teman kantor dianggap lebih effektif dibandingakan dengan kegiatan lain, karena kegiatan dalam outbound dapat membangun rasa saling memahami. “Kalau ngumpul hanya dengan bakar-bakar itu sudah biasa, tetapi kalau dengan outbound, sekalin ngumpul, belajar dan olah raga,” ujar Yosephine, pegawai Perusahaan Gas Negara Pusat.
Selain untuk bermain dan belajar, outbound yang dianggap sebagai ajang ngumpul juga dianggap sebagai salah satu cara untuk melihat kepribadian sebenanrnya, apakah kita orang sudah puas dengan diri kita, atau orang yang mau mendapatkan lebih, atau orang yang cuek dan lainnya.
Berbagai kegiatan outbound selalu menggabungkan sikap yang optimis, baik bagi para peserta maupun instruktur. Dengan berbagai kegiatan tersebut, diharapkan nantinya sikap kebersamaan, percaya diri, dan kerja sama tim akan terbangun dan terbentuk.
Dan dalam perjalanan saat melakukan kegiatan outbound nantinya, akan terlihat dengan sendirinya siapa yang memiliki jiwa pemimpin, cuek, cerewet dan lainnya. “Inilah kelebihan dari outbound, semua sikap yang tidak kita sadari akan timbul, karena kita memberikan perumpamaan kompetisi dalam hidup,” tambah Boy.
Hasil dari outbound juga diakui oleh Yosephine, tanpa disadarinya bahwa dirinya yang sangat optimis ternyata memiliki sikap cuek yang sangat tinggi. “Aku tidak sangka, ternyata aku sangat cuek,” ujar nya sambil tertawa.
Kegiatan dalam outbond, selain permainan santai juga ada yang ektrim, seperti Flying Fox, panjat tebing, dan lainnya. Sedangkan untuk permainan santai lebih mengutamakan kekompakan antar tim. “Outbond selalu dilakukan dalam tim, hal ini untuk membangun kerjasama tim,” tambah Boy.
Sedangkan untuk melatih otak, biasanya ada permainan tebak jalur, traffic jam, angkat air, dan lainnya. “Hal ini juga untuk membangun kerjasama, hanya saja nantinya dalam permainan ini, sikap individu akan lebih terlihat dan ketahuan,” sebut Boy.
Dalam permainan Traffic Jam, satu kelompok akan berada dalam satu baris, dengan kotak yang menentukan posisi mereka. Nantinya, setiap anggota kelompok akan mengisi kotak yang kosong, tetapi dnegan satu syarat tidak boleh jam. Dan dalam menyelesaikan permainan ini, pemain tidak boleh mengeluarkan suara sedikitpun. “Ini untuk melatih kesabaran,” tamabah Boy.
Sedangkan dalam permainan tebak jalur, akan memperlihatkan sikap asli peserta. “Permaianan tebak jalur, tiap anggota tidak boleh berkomunikasi dalam keadaan apapun. Jadi akan terlihat siapa yang rewel, tukang ngeluh dan lainnya,” tambah Boy.
Outbound sendiri merupakan program pelatihan anak buah kapal salah satu pelayaran di Inggris. Pelatihan tidak hanya dilakukan di laut, tetapi juga petualangan didarat selama 26 hari. Karena istilah kegiatan ini sudah di patenkan (Outward Bound), tapi kini dikenal dengan outbound. (juli rambe)