32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Ekspedisi Kayak Pelajar Indonesia Berakhir, Arungi 135 Km Perairan Danau Toba selama 29 Jam

Sekda Samosir Jabiat Sagala menerima cenderamata dari Tim Ekspedisi Kayak Pelajar Indonesia pada acara closing ceremony di Pelabuhan Tomok, Kabupaten Samosir, Selasa (9/7).
bagus/sumut posCENDERAMATA: Sekda Samosir Jabiat Sagala menerima cenderamata dari Tim Ekspedisi Kayak Pelajar Indonesia pada acara closing ceremony di Pelabuhan Tomok, Kabupaten Samosir, Selasa (9/7).

TOBASA, SUMUTPOS.CO – Tim Ekspedisi Kayak Pelajar Indonesia 2019 menyelesaikan ekpedisinya mengarungi lingkar dalam perairan Danau Toba dengan jarak tempuh 135 Km, Selasa (9/7). Kini para pelajar dari komunitas Udara, Rimba dan Laut (URaL) SMA Negeri 28 Jakarta ini tinggal menunggu, apakah kerja keras mereka sejak 2 Juli lalu akan tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) atau tidak.

WAJAH keenam pelajar yang melakukan ekpedisi, Argi Nurfajri, Rafif Ibrahim, Landung Yudanto, Fahmi Muhammad Gibran, Aryadhieni Farah Ayu Susanto, dan Nur Aliya Sabira terlihat ceria saat mengikuti closing ceremony di Pelabuhan Tomok Kabupaten Samosir, Selasa (9/7) siang. Acara tersebut, dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Samosir, Jabiat Sagala serta jajaran Pemkab Samosir, tokoh mayarakat dan puluhan pelajar di Kabupaten Samosir.

Ketua Tim Ekspedisi Kayak Pelajar Indonesia URaL SMA Negeri 28 Jakarta, Argi Nurfajri mengungkapkan terima kasih atas dukungan dan bantuan diberikan seluruh pihak. Baik dari Pemkab Samosir hingga masyarakat setempat, selama mereka melakukan ekspedisi di Danau terbesar di Asia itu. “Alhamdulillah kami Tim Ekspedisi Kayak Pelajar Indonesia 2019 sudah menyelesaikan ekspedisi di Danau Toba dengan jarak 135 kilometer ditempuh dengan waktu 29 jam,” ucap Argi.

Selama 8 hari mengelilingi lingkar dalam perairan Danau Toba, Argi mengaku banyak hal-hal baru yang mereka temukan, seperti keindahan dan pesona alam danau vulkanik terbesar di dunia itu. Tidak sampai di situ saja, kultur budaya Batak dengan berbagai jenis kebudayaan mereka baru ketahui. “Danau Toba sangat bagus dan layak untuk dikunjungi wisatawan dengan potensi pariwisata dimiliki serta kultur budaya. Hal ini, menjadi poin khusus dimiliki Danau Toba,” tandasnya.

Sekda Samosir, Jabiat Sagala menyampaikan rasa bangga atas apa yang dilakukan Tim Ekspedisi Kayak Pelajar Indonesia selama di Danau Toba. Menurutnya, ekspedisi tersebut menunjukan bahwa perairan di Kabupaten Samosir aman untuk dinikmati wisatawan termasuk melakukan sport tourism.

“Kita harus mengakui dengan tenggelamnya Kapal Sinar Bangun sekitar 1 tahun lalu, berdampak dengan kurangnya jumlah kunjungan wisatawan ke Samosir. Kita tentu berupaya situasi ini, kembali lagi seperti semula. Makanya, kehadiran ekpedisi kayak ini dapat memberikan informasi kepada dunia bahwa Samosir aman. Kayaking mengarungi Pulau Samosir ini dengan aman kok,” sebut Jabiat.

Dengan begitu, Jabiat mengimbau seluruh masyarakat di Indonesia dan internasional agar berkunjung ke Kabupaten Samosir. Karena, kondisi Samosir aman. “Melihat dari data kondisi kunjungan wisatawan pada liburan Lebaran, sudah kembali lagi,” tutur Jabiat.

Selain itu ia mengatakan, ekspedisi ini bukan pertama dan terakhir. Tapi, diharapkan akan menjadi kegiatan tahunan dilakukan tim URaL SMA Negeri 28 Jakarta di Danau Toba dengan kegiatan kayaknya. “Kita berharap dengan ekspedisi ini, diharapkan menjadi Pariwisata Olahraga Nasional dan Internasional untuk datang ke Danau Toba di Samosir,” tutur Jabiat.

Ia mengungkapkan, semoga URaL SMA Negeri 28 Jakarta akan dapat meraih rekor MURI, sesuai target prestasi dan diharapkan.”Apa mereka lakukan adalah pemecehan rekor MURI,” tandasnya.

Pembina URaL SMA Negeri 28 Jakarta, Nila Kusumawardhi mengatakan, usai dilakukan ekspedisi ini, mereka akan menyempaikan seluruh bukti apa dilakukan selama di Danau Toba ke MURI untuk tercatat sebagai pemecahan rekor. “Kami harapkan pertengah Juli 2019. Kemudian, rekor MURI akan disampaikan di sekolah kami langsung. Kita harapkan secepat tercapai lah,” sebut Nila.

Sementara itu, Kepala Divisi (Kadiv) Aminitas Dan Daya Tarik Wisata Badan Pelaksanaan Otoritas Danau Toba (BPODT), Ristiyanto mengharapkan ada tim-tim ekspedisi yang lain hadir di Danau Toba dan ikut mempromosikan pariwisata di daerah tersebut, secara luas. “Harapan di dunia pariwisata di sini, pastinya kita ingin banyak ekpedisi lain yang tampil di Danau Toba ini. Ini potensi besar memajukan pariwisata. Dengan air yang ada, bisa dimanfaatkan untuk olahraga water spot,” ujar Ristiyanto.

Kemudian, ia mengatakan pihkanya, akan mengkaji kayak untuk dijadikan even olahraga internasional berlokasi di Danau Toba. Karena, melihat respon masyarakat yang baik dari ekspedisi ini. “Untuk olahraga serupa bisa jadi sport tourism dan bisa dibahas diinternal, disampaikan ke pimpinan, dan dikaji lebih lanjut untuk melaksanakan even even internasional,” katanya.(gus)

Sekda Samosir Jabiat Sagala menerima cenderamata dari Tim Ekspedisi Kayak Pelajar Indonesia pada acara closing ceremony di Pelabuhan Tomok, Kabupaten Samosir, Selasa (9/7).
bagus/sumut posCENDERAMATA: Sekda Samosir Jabiat Sagala menerima cenderamata dari Tim Ekspedisi Kayak Pelajar Indonesia pada acara closing ceremony di Pelabuhan Tomok, Kabupaten Samosir, Selasa (9/7).

TOBASA, SUMUTPOS.CO – Tim Ekspedisi Kayak Pelajar Indonesia 2019 menyelesaikan ekpedisinya mengarungi lingkar dalam perairan Danau Toba dengan jarak tempuh 135 Km, Selasa (9/7). Kini para pelajar dari komunitas Udara, Rimba dan Laut (URaL) SMA Negeri 28 Jakarta ini tinggal menunggu, apakah kerja keras mereka sejak 2 Juli lalu akan tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) atau tidak.

WAJAH keenam pelajar yang melakukan ekpedisi, Argi Nurfajri, Rafif Ibrahim, Landung Yudanto, Fahmi Muhammad Gibran, Aryadhieni Farah Ayu Susanto, dan Nur Aliya Sabira terlihat ceria saat mengikuti closing ceremony di Pelabuhan Tomok Kabupaten Samosir, Selasa (9/7) siang. Acara tersebut, dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Samosir, Jabiat Sagala serta jajaran Pemkab Samosir, tokoh mayarakat dan puluhan pelajar di Kabupaten Samosir.

Ketua Tim Ekspedisi Kayak Pelajar Indonesia URaL SMA Negeri 28 Jakarta, Argi Nurfajri mengungkapkan terima kasih atas dukungan dan bantuan diberikan seluruh pihak. Baik dari Pemkab Samosir hingga masyarakat setempat, selama mereka melakukan ekspedisi di Danau terbesar di Asia itu. “Alhamdulillah kami Tim Ekspedisi Kayak Pelajar Indonesia 2019 sudah menyelesaikan ekspedisi di Danau Toba dengan jarak 135 kilometer ditempuh dengan waktu 29 jam,” ucap Argi.

Selama 8 hari mengelilingi lingkar dalam perairan Danau Toba, Argi mengaku banyak hal-hal baru yang mereka temukan, seperti keindahan dan pesona alam danau vulkanik terbesar di dunia itu. Tidak sampai di situ saja, kultur budaya Batak dengan berbagai jenis kebudayaan mereka baru ketahui. “Danau Toba sangat bagus dan layak untuk dikunjungi wisatawan dengan potensi pariwisata dimiliki serta kultur budaya. Hal ini, menjadi poin khusus dimiliki Danau Toba,” tandasnya.

Sekda Samosir, Jabiat Sagala menyampaikan rasa bangga atas apa yang dilakukan Tim Ekspedisi Kayak Pelajar Indonesia selama di Danau Toba. Menurutnya, ekspedisi tersebut menunjukan bahwa perairan di Kabupaten Samosir aman untuk dinikmati wisatawan termasuk melakukan sport tourism.

“Kita harus mengakui dengan tenggelamnya Kapal Sinar Bangun sekitar 1 tahun lalu, berdampak dengan kurangnya jumlah kunjungan wisatawan ke Samosir. Kita tentu berupaya situasi ini, kembali lagi seperti semula. Makanya, kehadiran ekpedisi kayak ini dapat memberikan informasi kepada dunia bahwa Samosir aman. Kayaking mengarungi Pulau Samosir ini dengan aman kok,” sebut Jabiat.

Dengan begitu, Jabiat mengimbau seluruh masyarakat di Indonesia dan internasional agar berkunjung ke Kabupaten Samosir. Karena, kondisi Samosir aman. “Melihat dari data kondisi kunjungan wisatawan pada liburan Lebaran, sudah kembali lagi,” tutur Jabiat.

Selain itu ia mengatakan, ekspedisi ini bukan pertama dan terakhir. Tapi, diharapkan akan menjadi kegiatan tahunan dilakukan tim URaL SMA Negeri 28 Jakarta di Danau Toba dengan kegiatan kayaknya. “Kita berharap dengan ekspedisi ini, diharapkan menjadi Pariwisata Olahraga Nasional dan Internasional untuk datang ke Danau Toba di Samosir,” tutur Jabiat.

Ia mengungkapkan, semoga URaL SMA Negeri 28 Jakarta akan dapat meraih rekor MURI, sesuai target prestasi dan diharapkan.”Apa mereka lakukan adalah pemecehan rekor MURI,” tandasnya.

Pembina URaL SMA Negeri 28 Jakarta, Nila Kusumawardhi mengatakan, usai dilakukan ekspedisi ini, mereka akan menyempaikan seluruh bukti apa dilakukan selama di Danau Toba ke MURI untuk tercatat sebagai pemecahan rekor. “Kami harapkan pertengah Juli 2019. Kemudian, rekor MURI akan disampaikan di sekolah kami langsung. Kita harapkan secepat tercapai lah,” sebut Nila.

Sementara itu, Kepala Divisi (Kadiv) Aminitas Dan Daya Tarik Wisata Badan Pelaksanaan Otoritas Danau Toba (BPODT), Ristiyanto mengharapkan ada tim-tim ekspedisi yang lain hadir di Danau Toba dan ikut mempromosikan pariwisata di daerah tersebut, secara luas. “Harapan di dunia pariwisata di sini, pastinya kita ingin banyak ekpedisi lain yang tampil di Danau Toba ini. Ini potensi besar memajukan pariwisata. Dengan air yang ada, bisa dimanfaatkan untuk olahraga water spot,” ujar Ristiyanto.

Kemudian, ia mengatakan pihkanya, akan mengkaji kayak untuk dijadikan even olahraga internasional berlokasi di Danau Toba. Karena, melihat respon masyarakat yang baik dari ekspedisi ini. “Untuk olahraga serupa bisa jadi sport tourism dan bisa dibahas diinternal, disampaikan ke pimpinan, dan dikaji lebih lanjut untuk melaksanakan even even internasional,” katanya.(gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/