MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tengah fokus membangun 10 desa wisata di sekitar Danau Toba. Ke-10 desa wisata ini nantinya akan dijadikan sebagai objek berstandar internasionaln
Pembangunan 10 desa wisata dilakukan serentak dan didukung dua perusahaan besar milik Kementerian Badan Usaha Milik Negera (BUMN), yakni PT Pertamina (Persero) dan PT Pegadaian (Persero). Desa wisata ini diproyeksikan menjadi market khusus untuk mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus) dengan jumlah besar.
“Jika 10 desa ini sukses, bisa direplikasi atau diikuti oleh desa-desa lainnya. Tentunya jika wisatawan banyak yang hadir, akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat,” ungkap Direktur Utama (Dirut) Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), Arie Prasetyo, Minggu (11/7).
Arie Prasetyo menjelaskan, ada sekitar 200 desa yang langsung berbatasan di Danau Toba. Dengan meningkatkan fasilitas pariwisata di desa-desa tersebut, —apalagi Danau Toba telah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark—, akan mendorong pengembangan danau terbesar di Asia Tenggara ini menjadi pariwisata berkelas internasional.
“Desa Wisata nantinya bisa mempopulerkan kearifan lokal atau local wisdom. Kearifan lokal akan menjadi andalan di masing-masing desa. Tujuannya untuk melestarikan kearifan lokal yang kebanyakan sudah mulai hilang,” tutur Arie.
Potensi alam dan budaya dapat digali dari desa-desa tersebut, seperti manabur bonih atau menyemai benih di ladang yang ada di Desa Sigapiton. Tradisi ini sudah sangat lama tidak dilakukan. Selanjutnya kekayaan ulos di sejumlah desa. Situs-situs etnis Batak yang akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
“Kearifan lokal akan menjadi modal utama dalam pengembangan desa wisata,” tutur Arie sembari mengajak masyarakat mendukung pemerintah mengembangkan Danau Toba ke arah yang lebih baik.
Pembangunan 10 desa wisata ini juga akan dilaksanakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam penataan fasilitas. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan mengkonsep event-event yang menarik kunjungan wisatawan. (gus)