23.9 C
Medan
Sunday, June 23, 2024

Genjot Pengerjaan 9 Pelabuhan di Danau Toba untuk Persiapan Liburan Natal & Tahun Baru

MENYEBERANG: Puluhan mobil berada di atas kapal feri menyeberangi Danau Toba menuju Pulau Samosir.
MENYEBERANG: Puluhan mobil berada di atas kapal feri menyeberangi Danau Toba menuju Pulau Samosir.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2020, pemerintah terus menggenjot pengerjaan sejumlah infrastruktur pendukung di kawasan wisata Danau Toba. Infrastruktur yang ditarget rampung diantaranya, sembilan pelabuhan, jalan tol Tebingtinggi-Siantar, peningkatan kualitas jalur kereta api Medan–Siantar, dan Bandara Internasional Sisingamangaraja XII di Silangit, Tapanuli Utara.

Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BOPDT), Arie Prasetyo mengatakan, pelabuhan yang juga tengah dilakukan pengerjaan diantaranya pelabuhan baru di Tongging, Kabupaten Karo. Pelabuhan tersebut diharapkan membuat masyarakat semakin lebih dekat untuk mengujungi danau terbesar di Asia Tenggara inin

“Mengenai penyelesaian pelabuhan-pelabuhan di Danau Toba totalnya ada Sembilan, termasuk yang baru Tongging. Jadi, Tongging ini juga relatif baru diputuskan akan diselesaikan di akhir tahun 2020,” ungkap Arie kepada wartawan, Senin (16/12).

Selain Pelabuhan Tongging, delapan pelabuhan lainnya adalah Pelabuhan Ajibata, Pelabuhan Ambarita, Pelabuhan Tigaras, Pelabuhan Simanindo, Pelabuhan Balige, Pelabuhan Onan Runggu, Muara, dan Pelabuhan Sipanggan. Menurut Arie, bukan hanya pelabuhan atau hanya platform pelabuhannya, tetapi juga bangunan-bangunan terminal pelabuhannya juga akan dibangun baru. “Nantinya, dalam proses ini akan dikelola secara profesional,” jelas Arie.

Arie menjelaskan, nantinya guna mempermudah wisatawan untuk membooking tiket saat hendak menyebrang menggunakan kapal, akan disiapkan aplikasi. “Jadi, nanti kalau orang mau menyeberang sudah bisa free booking dan tidak antre lagi. Mereka bisa booking pakai aplikasi,” ungkapnya.

Arie juga memastikan, pembangunan infrastruktur ini akan mendukung pelaksanaan berbagai event di Danau Toba. Dia menyebut, event yang digelar tidak melulu hanya digelar pemerintah saja. “Komunitas juga bisa membuat event berkelas. Kami siap mendukung jika event yang digagas bisa menyedot angka kunjungan. Kalau saya perhatikan, event itu memang dipegang oleh satu komunitas bukan pemerintah. Jadi pemerintah ini sifatnya hanya mendukung saja,” tegas Arie.

Dongkrak Wisatawan dengan Sport Tourism

Di sisi lain, BOPDT juga sedang melirik Sport Tourism. Mereka sedang menyusun strategi bagaimana menggelar sejumlah event Sport Tourism untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan Danau Toba. Menurut Arie, Sport Tourism menjadi salah satu strategi ampuh untuk mendongkrak angka kunjungan wisata ke Danau Toba. Sebab, Danau Toba sudah menyajikan alam yang sangat cocok untuk menggelar even berkelas dunia.

“Kami memprediksi Sport Tourism mudah untuk menarik wisatawan. Karena pesertanya sudah pasti memang internasional,” jelasnya.

Arie juga mengungkapkan, sejumlah even internasional dan nasional sudah pernah dilakukan, diantaranya Gran Fondo New York (GFNY) Samosir yang berhasil menyedot ribuan pengunjung. “Sport Tourism di Danau Toba sudah cukup baik. Lihat saja kompetisi Kayak di sungai Asahan pada pre-even Festival Danau Toba pekan lalu,” ungkapnya.

Arie menuturkan, konsep Sport Tourism bakal dikembangkan tahun depan. Nantinya direncanakan diikuti oleh 80 peserta dari 20 negara. Konsepnya budaya, tapi dikombinasikan juga dengan sport.

Arie menjelaskan, BOPDT tengah menganalisis sejumlah event sport tourism di Danau Toba. Beberapa event sudah masuk dalam catatan mereka, salah satunya Asia Pasific Rally Champhionship (APRC). “Kami akan mendukung dan mensosialisasikannya jauh hari sebelum pelaksanaan. Ini sangat bagus, tidak perlu bikin track. Kita memanfaatkan apa yang sudah ada dan kemarin saya juga baru lihat bisa mengikuti sampai penutupan. Sangat bagus,” tukasnya.

Selain itu, kenang Arie, Gran Fondo New York (GFNY) menuai sukses saat dihelat di jalur lingkar Samosir September 2018 lalu. Rencananya event pariwisata itu akan kembali digelar tahun depan dan BOPDT sedang melakukan pendekatan ke penyelenggara kompetisi road bike itu. “Kita lagi coba untuk menjajaki GFNY. Ini event sepeda yang sangat bagus. Tahun lalu event ini sukses menyedot cukup banyak atlet. Ada 800 atlet menjajal pulau Samosir. Respon para atlet juga sangat baik. Bahkan ada yang menyebut, jika Samosir adalah trek terbaik dengan pemandangan yang ciamik,” tandasnya. (gus/bbs)

MENYEBERANG: Puluhan mobil berada di atas kapal feri menyeberangi Danau Toba menuju Pulau Samosir.
MENYEBERANG: Puluhan mobil berada di atas kapal feri menyeberangi Danau Toba menuju Pulau Samosir.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2020, pemerintah terus menggenjot pengerjaan sejumlah infrastruktur pendukung di kawasan wisata Danau Toba. Infrastruktur yang ditarget rampung diantaranya, sembilan pelabuhan, jalan tol Tebingtinggi-Siantar, peningkatan kualitas jalur kereta api Medan–Siantar, dan Bandara Internasional Sisingamangaraja XII di Silangit, Tapanuli Utara.

Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BOPDT), Arie Prasetyo mengatakan, pelabuhan yang juga tengah dilakukan pengerjaan diantaranya pelabuhan baru di Tongging, Kabupaten Karo. Pelabuhan tersebut diharapkan membuat masyarakat semakin lebih dekat untuk mengujungi danau terbesar di Asia Tenggara inin

“Mengenai penyelesaian pelabuhan-pelabuhan di Danau Toba totalnya ada Sembilan, termasuk yang baru Tongging. Jadi, Tongging ini juga relatif baru diputuskan akan diselesaikan di akhir tahun 2020,” ungkap Arie kepada wartawan, Senin (16/12).

Selain Pelabuhan Tongging, delapan pelabuhan lainnya adalah Pelabuhan Ajibata, Pelabuhan Ambarita, Pelabuhan Tigaras, Pelabuhan Simanindo, Pelabuhan Balige, Pelabuhan Onan Runggu, Muara, dan Pelabuhan Sipanggan. Menurut Arie, bukan hanya pelabuhan atau hanya platform pelabuhannya, tetapi juga bangunan-bangunan terminal pelabuhannya juga akan dibangun baru. “Nantinya, dalam proses ini akan dikelola secara profesional,” jelas Arie.

Arie menjelaskan, nantinya guna mempermudah wisatawan untuk membooking tiket saat hendak menyebrang menggunakan kapal, akan disiapkan aplikasi. “Jadi, nanti kalau orang mau menyeberang sudah bisa free booking dan tidak antre lagi. Mereka bisa booking pakai aplikasi,” ungkapnya.

Arie juga memastikan, pembangunan infrastruktur ini akan mendukung pelaksanaan berbagai event di Danau Toba. Dia menyebut, event yang digelar tidak melulu hanya digelar pemerintah saja. “Komunitas juga bisa membuat event berkelas. Kami siap mendukung jika event yang digagas bisa menyedot angka kunjungan. Kalau saya perhatikan, event itu memang dipegang oleh satu komunitas bukan pemerintah. Jadi pemerintah ini sifatnya hanya mendukung saja,” tegas Arie.

Dongkrak Wisatawan dengan Sport Tourism

Di sisi lain, BOPDT juga sedang melirik Sport Tourism. Mereka sedang menyusun strategi bagaimana menggelar sejumlah event Sport Tourism untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan Danau Toba. Menurut Arie, Sport Tourism menjadi salah satu strategi ampuh untuk mendongkrak angka kunjungan wisata ke Danau Toba. Sebab, Danau Toba sudah menyajikan alam yang sangat cocok untuk menggelar even berkelas dunia.

“Kami memprediksi Sport Tourism mudah untuk menarik wisatawan. Karena pesertanya sudah pasti memang internasional,” jelasnya.

Arie juga mengungkapkan, sejumlah even internasional dan nasional sudah pernah dilakukan, diantaranya Gran Fondo New York (GFNY) Samosir yang berhasil menyedot ribuan pengunjung. “Sport Tourism di Danau Toba sudah cukup baik. Lihat saja kompetisi Kayak di sungai Asahan pada pre-even Festival Danau Toba pekan lalu,” ungkapnya.

Arie menuturkan, konsep Sport Tourism bakal dikembangkan tahun depan. Nantinya direncanakan diikuti oleh 80 peserta dari 20 negara. Konsepnya budaya, tapi dikombinasikan juga dengan sport.

Arie menjelaskan, BOPDT tengah menganalisis sejumlah event sport tourism di Danau Toba. Beberapa event sudah masuk dalam catatan mereka, salah satunya Asia Pasific Rally Champhionship (APRC). “Kami akan mendukung dan mensosialisasikannya jauh hari sebelum pelaksanaan. Ini sangat bagus, tidak perlu bikin track. Kita memanfaatkan apa yang sudah ada dan kemarin saya juga baru lihat bisa mengikuti sampai penutupan. Sangat bagus,” tukasnya.

Selain itu, kenang Arie, Gran Fondo New York (GFNY) menuai sukses saat dihelat di jalur lingkar Samosir September 2018 lalu. Rencananya event pariwisata itu akan kembali digelar tahun depan dan BOPDT sedang melakukan pendekatan ke penyelenggara kompetisi road bike itu. “Kita lagi coba untuk menjajaki GFNY. Ini event sepeda yang sangat bagus. Tahun lalu event ini sukses menyedot cukup banyak atlet. Ada 800 atlet menjajal pulau Samosir. Respon para atlet juga sangat baik. Bahkan ada yang menyebut, jika Samosir adalah trek terbaik dengan pemandangan yang ciamik,” tandasnya. (gus/bbs)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/