26 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Pagaruyung Tak Terhuyung

Lokasi kuliner Pagaruyung terletak di sekitar Jalan Zainul Arifin. Masyarakat Kota Medan kerap menyebutnya dengan nama Kampung Madras.
Ketua Kuliner di Pagaruyung Sholeh mengatakan bahwa dirinya sejak masih duduk di sekolah dasar ikut berjualan di pusat kuliner tradisional Kota Medan pertama tersebut bersama abangnya.

“Dulu itu saya ingat sekali sering digusur ya, sering datang pamong praja untuk menggusur para pedagang yang berjualan. Saya masih ingat itu, ada Bioskop Metro tepatnya di sebelah toko Batik Semar itu. Jadi kan masih berpencar-pencar itu jualannya pada tahun 80-an ya. Masih bangun tenda-tenda plastik, setelah berkumpul orang-orang tua kami tidak jadi digusur, tahun 85-an juga mau dibongkar,” ucapnya saat ditanyakan sedikit histori Pagaruyung.
Pagaruyung makin memosisikan diri sebagai pusat kuliner mulai 1995. Tepatnya saat masa Wali Kota Bakhtiar Jafar. Lokasi ini merupakan menjadi pusat kuliner yang pertama kali di Kota Medan.

“Maka Pagaruyung tersebut ditata masing-masing oleh pedagang ya, masih menggunakan meja sendiri-sendiri. Kalau saya ingat ya, itu ramai kali ya apalagi saat itu belum ada yang berjualan makanan tradisional,” ujarnya.

Lalu, apa menu legendaris Pagaruyung? “Susu sapi yang ditambahkan sirup kurnia lalu diberi es. Kalau itu memang sangat laris sekali. Namun,  sekarang ini untuk minuman sudah bervariasi ada jus dan segala macam maka yang khas itu ditinggalkan bahkan hilang. Tapi, baru-baru ini ada kemarin yang mau buat susu ahad. Tapi berbeda dengan susu kurnia. Satu lagi yang tak pernah hilang bandrek susu. Sayangnya, saat ini  sudah tidak asli lagi,” tuturnya. (nit)

Lokasi kuliner Pagaruyung terletak di sekitar Jalan Zainul Arifin. Masyarakat Kota Medan kerap menyebutnya dengan nama Kampung Madras.
Ketua Kuliner di Pagaruyung Sholeh mengatakan bahwa dirinya sejak masih duduk di sekolah dasar ikut berjualan di pusat kuliner tradisional Kota Medan pertama tersebut bersama abangnya.

“Dulu itu saya ingat sekali sering digusur ya, sering datang pamong praja untuk menggusur para pedagang yang berjualan. Saya masih ingat itu, ada Bioskop Metro tepatnya di sebelah toko Batik Semar itu. Jadi kan masih berpencar-pencar itu jualannya pada tahun 80-an ya. Masih bangun tenda-tenda plastik, setelah berkumpul orang-orang tua kami tidak jadi digusur, tahun 85-an juga mau dibongkar,” ucapnya saat ditanyakan sedikit histori Pagaruyung.
Pagaruyung makin memosisikan diri sebagai pusat kuliner mulai 1995. Tepatnya saat masa Wali Kota Bakhtiar Jafar. Lokasi ini merupakan menjadi pusat kuliner yang pertama kali di Kota Medan.

“Maka Pagaruyung tersebut ditata masing-masing oleh pedagang ya, masih menggunakan meja sendiri-sendiri. Kalau saya ingat ya, itu ramai kali ya apalagi saat itu belum ada yang berjualan makanan tradisional,” ujarnya.

Lalu, apa menu legendaris Pagaruyung? “Susu sapi yang ditambahkan sirup kurnia lalu diberi es. Kalau itu memang sangat laris sekali. Namun,  sekarang ini untuk minuman sudah bervariasi ada jus dan segala macam maka yang khas itu ditinggalkan bahkan hilang. Tapi, baru-baru ini ada kemarin yang mau buat susu ahad. Tapi berbeda dengan susu kurnia. Satu lagi yang tak pernah hilang bandrek susu. Sayangnya, saat ini  sudah tidak asli lagi,” tuturnya. (nit)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/