25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Ditabrak Anak SMA, Nenek 72 Tahun Tewas

MEDAN- Sawilah, nenek berusia 72 tahun tewas setelah ditabrak sepeda motor Honda Supra X BK 2741 CD yang dikenderai, Fadli (14) seorang pelajar SMA. Peristiwa naas ini terjadi di Jalan Veteran Pasar VI Desa Manunggal Kecamatan Labuhan Deli. Korban tewas dengan kondisi luka di bagian kepala dan sempat dilarikan ke RS Sinar Husni, Senin (30/9) kemarin.

Peristiwa laka lantas itu terjadi saat korban warga Pasar VI Gang Iklas Dusun 2 Desa Manunggal Kecamatan Labuhan Deli ini usai membeli obat batuk di sebuah apotek di seberang jalan rumahnya. Ketika hendak menyeberangi jalan menuju pulang, tiba-tiba sepeda motor dikendarai Fadli yang datang dari arah Marelan menabrak Sawilah.

Akibatnya, korban terpental dan kepalanya membentur badan jalan hingga berlumuran darah. Warga sekitar yang melihat kejadian itu langsung mengamankan pengendara sepeda motor. Korban dibawa ke RS Sinar Husni, namun belum sempat lama dirawat korban akhirnya tewas,.

“Saat ini kita masih lakukan pemeriksaan terhadap pengendara sepeda motornya,” jelas Kanit Lantas Polsekta Medan Labuhan, Aiptu IR Sinaga.

KUPJ Terbalik, 13 Orang Luka

Sementara itu, laka lantas kembali terjadi di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai). Setelah bus Pinem terguling hingga menewaskan 6 orang, kemarin giliran Bus KUPJ BK 1714 BN yang mengalami kecelakaan. Bus jurusan Kisaran-Medan terbalik di Jalinsum Tebingtinggi Medan KM 100-101 tepatnya di Desa Limbong Kecamatan Dolok Merawan Kabupaten Sergai, Senin sore (30/9) sekitar pukul 16.30 WIB.

Tidak ada korban jiwa, tetapi 13 orang penumpang mengalami luka ringan dan langsung dilarikan ke RS Bhayangkara Kota Tebingtinggi untuk mendapatkan perawatan intensif. Penyebab terbaliknya bus KUPJ tersebut karena sopir memacu kenderaan kencang dengan kurang hati-hati sehingga turun beram langsung terbalik dua kali.

Kondisi Bus KUPJ penyok di bagian atasnya karena terbalik. Sopir, Iskandar Tugatorop (26) warga Bandar Kabupaten Simalungun yang dijadikan sebagai tersangka mengaku membawa bus dalam posisi tidak kencang. Namun, saat tiba di tikungan, ban mobil sempat turun ke berem jalan hingga dia membantingkan stir ke kanan hingga akhirnya terbalik. Iskandar mengaku tidak mengantuk dan kondisi bus memang layak jalan. “Terkejut, tiba-tiba spontan bannya mobil turun ke berem jalan terasa oleng, langsung banting stir ke kanan dan kemudian mobil kami terbalik,” jelasnya.

Kasat Lantas Polres Tebingtinggi melalui Kapos Lantas Dolok Merawan, Aiptu M Samosir membenarkan bus KUPJ BK 1714 BN terbalik. “Dugaan sementara supir Bus KUPJ mengantuk setelah menempuh perjalanan jauh rute Kisaran melintasi Bandar Kabupaten Simalungun menuju Medan. Kini sopir bus KUPJ BK 1714 BN dijadikan tersangka dan masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut,” paparnya.

Di sisi lain, sopir bus CV PO Pinem BK 7772 LC yang terbalik di tikungan maut Simpang Obang Abing KM 41-42 di Dusun I Desa Pasar Bengkel Kecamatan Perbaungan hingga kini masih buron. “Nama sopirnya sudah kita ketahui, HT (43) warga Medan, kini menjadi DPO kepolisian Polres Sergai terkait kasus lakalantas tunggal Bus Pinem BK 7772 LC,” jelas Kapolres Tebingtinggi melalui Kasat Lantas AKP Hasan Basri didampingi Kanit Laka Iptu Junaidi kepada Sumut Pos, kemarin.

“Belum ada yang menjadi tersangka, HT diketahui sebagai sopir telah kabur, maka sampai saat ini masih melakukan penyidikan lebih lanjut,” tambah Hasan Basri.

CV Pinem Tak Kunjungi Korban

Untuk enam orang korban meninggal yang ada di RS Triandi dan RS Melati Perbaungan, pihak keluarga telah mengambilnya jenazah kemarin sore, Minggu (29/9) sekitar pukul 17.30 WIB untuk dibawa pulang ke rumah duka masing-masing. Sementara yang masih menjalani perawatan intensif di RS Trianda korban luka-luka sebanyak sepuluh orang dan RS Melati sebanyak dua orang.

Salah satu korban yang masih menjalani perawatan dengan luka koyak di bagian wajah, kaki, dan tangan di rawat di RS Trianda, Iwan Jaya (48) warga Perkebunan Pondok Tamora Ujung Batu Rokan Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau mengaku sampai saat ini belum didatangi oleh pihak perwakilan Bus CV PO Pinem. Namun, menurut pengakuan beberapa suster biaya sudah ditanggung oleh pihak CV PO Pinem.

“Enggak ada mereka (CV Pinem) yang datang melihat kami, sejauh ini juga belum ada bantuan dari mereka, tetapi kami sudah didata oleh pihak PT Jasa Raharja untuk mendapat santunan kecelakaan,” papar Iwan.

Kepala Perwakilan PT Jasa Raharja yang meliputi Kota Tebingtinggi, Sergai dan Deliserdang, Muhammad Hidayat Harahap SE mengatakan pihaknya telah melakukan penjaminan kepada korban kecelakaan lalu lintas bus Pinem. “Mendapat informasi ada kecelakaan di wilayah Sergai dari pihak kepolisian, langsung PT Jasa Raharja turun ke rumah sakit untuk mendata korban luka-luka dirawat dan korban meninggal serta menjaminnya,” jelas Hidayat.

Kepada korban meninggal pihak PT Jasa Raharja akan memberikan santunan Rp25 juta dan korban luka-luka Rp10 juta hingga Rp5 juta sesuai bukti fisik luka pada korban. “Jadi kepada korban yang kurang mampu dan tidak memiliki uang jangan merasa khawatir, pihak PT Jasa Raharja telah melakukan penjamin di dua rumah sakit dimana korban lakalantas Bus Pinem dirawat,” jelasnya.(rul/ian/gus)

 

MEDAN- Sawilah, nenek berusia 72 tahun tewas setelah ditabrak sepeda motor Honda Supra X BK 2741 CD yang dikenderai, Fadli (14) seorang pelajar SMA. Peristiwa naas ini terjadi di Jalan Veteran Pasar VI Desa Manunggal Kecamatan Labuhan Deli. Korban tewas dengan kondisi luka di bagian kepala dan sempat dilarikan ke RS Sinar Husni, Senin (30/9) kemarin.

Peristiwa laka lantas itu terjadi saat korban warga Pasar VI Gang Iklas Dusun 2 Desa Manunggal Kecamatan Labuhan Deli ini usai membeli obat batuk di sebuah apotek di seberang jalan rumahnya. Ketika hendak menyeberangi jalan menuju pulang, tiba-tiba sepeda motor dikendarai Fadli yang datang dari arah Marelan menabrak Sawilah.

Akibatnya, korban terpental dan kepalanya membentur badan jalan hingga berlumuran darah. Warga sekitar yang melihat kejadian itu langsung mengamankan pengendara sepeda motor. Korban dibawa ke RS Sinar Husni, namun belum sempat lama dirawat korban akhirnya tewas,.

“Saat ini kita masih lakukan pemeriksaan terhadap pengendara sepeda motornya,” jelas Kanit Lantas Polsekta Medan Labuhan, Aiptu IR Sinaga.

KUPJ Terbalik, 13 Orang Luka

Sementara itu, laka lantas kembali terjadi di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai). Setelah bus Pinem terguling hingga menewaskan 6 orang, kemarin giliran Bus KUPJ BK 1714 BN yang mengalami kecelakaan. Bus jurusan Kisaran-Medan terbalik di Jalinsum Tebingtinggi Medan KM 100-101 tepatnya di Desa Limbong Kecamatan Dolok Merawan Kabupaten Sergai, Senin sore (30/9) sekitar pukul 16.30 WIB.

Tidak ada korban jiwa, tetapi 13 orang penumpang mengalami luka ringan dan langsung dilarikan ke RS Bhayangkara Kota Tebingtinggi untuk mendapatkan perawatan intensif. Penyebab terbaliknya bus KUPJ tersebut karena sopir memacu kenderaan kencang dengan kurang hati-hati sehingga turun beram langsung terbalik dua kali.

Kondisi Bus KUPJ penyok di bagian atasnya karena terbalik. Sopir, Iskandar Tugatorop (26) warga Bandar Kabupaten Simalungun yang dijadikan sebagai tersangka mengaku membawa bus dalam posisi tidak kencang. Namun, saat tiba di tikungan, ban mobil sempat turun ke berem jalan hingga dia membantingkan stir ke kanan hingga akhirnya terbalik. Iskandar mengaku tidak mengantuk dan kondisi bus memang layak jalan. “Terkejut, tiba-tiba spontan bannya mobil turun ke berem jalan terasa oleng, langsung banting stir ke kanan dan kemudian mobil kami terbalik,” jelasnya.

Kasat Lantas Polres Tebingtinggi melalui Kapos Lantas Dolok Merawan, Aiptu M Samosir membenarkan bus KUPJ BK 1714 BN terbalik. “Dugaan sementara supir Bus KUPJ mengantuk setelah menempuh perjalanan jauh rute Kisaran melintasi Bandar Kabupaten Simalungun menuju Medan. Kini sopir bus KUPJ BK 1714 BN dijadikan tersangka dan masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut,” paparnya.

Di sisi lain, sopir bus CV PO Pinem BK 7772 LC yang terbalik di tikungan maut Simpang Obang Abing KM 41-42 di Dusun I Desa Pasar Bengkel Kecamatan Perbaungan hingga kini masih buron. “Nama sopirnya sudah kita ketahui, HT (43) warga Medan, kini menjadi DPO kepolisian Polres Sergai terkait kasus lakalantas tunggal Bus Pinem BK 7772 LC,” jelas Kapolres Tebingtinggi melalui Kasat Lantas AKP Hasan Basri didampingi Kanit Laka Iptu Junaidi kepada Sumut Pos, kemarin.

“Belum ada yang menjadi tersangka, HT diketahui sebagai sopir telah kabur, maka sampai saat ini masih melakukan penyidikan lebih lanjut,” tambah Hasan Basri.

CV Pinem Tak Kunjungi Korban

Untuk enam orang korban meninggal yang ada di RS Triandi dan RS Melati Perbaungan, pihak keluarga telah mengambilnya jenazah kemarin sore, Minggu (29/9) sekitar pukul 17.30 WIB untuk dibawa pulang ke rumah duka masing-masing. Sementara yang masih menjalani perawatan intensif di RS Trianda korban luka-luka sebanyak sepuluh orang dan RS Melati sebanyak dua orang.

Salah satu korban yang masih menjalani perawatan dengan luka koyak di bagian wajah, kaki, dan tangan di rawat di RS Trianda, Iwan Jaya (48) warga Perkebunan Pondok Tamora Ujung Batu Rokan Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau mengaku sampai saat ini belum didatangi oleh pihak perwakilan Bus CV PO Pinem. Namun, menurut pengakuan beberapa suster biaya sudah ditanggung oleh pihak CV PO Pinem.

“Enggak ada mereka (CV Pinem) yang datang melihat kami, sejauh ini juga belum ada bantuan dari mereka, tetapi kami sudah didata oleh pihak PT Jasa Raharja untuk mendapat santunan kecelakaan,” papar Iwan.

Kepala Perwakilan PT Jasa Raharja yang meliputi Kota Tebingtinggi, Sergai dan Deliserdang, Muhammad Hidayat Harahap SE mengatakan pihaknya telah melakukan penjaminan kepada korban kecelakaan lalu lintas bus Pinem. “Mendapat informasi ada kecelakaan di wilayah Sergai dari pihak kepolisian, langsung PT Jasa Raharja turun ke rumah sakit untuk mendata korban luka-luka dirawat dan korban meninggal serta menjaminnya,” jelas Hidayat.

Kepada korban meninggal pihak PT Jasa Raharja akan memberikan santunan Rp25 juta dan korban luka-luka Rp10 juta hingga Rp5 juta sesuai bukti fisik luka pada korban. “Jadi kepada korban yang kurang mampu dan tidak memiliki uang jangan merasa khawatir, pihak PT Jasa Raharja telah melakukan penjamin di dua rumah sakit dimana korban lakalantas Bus Pinem dirawat,” jelasnya.(rul/ian/gus)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/