25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Jarak Tempuh ke Pemondokan Dua Jam

JAKARTA-Menjelang puncak ibadah haji, kemacetan angkutan jamaah haji dari Bandara Jeddah menuju Makkah semakin parah. Kemacetan untuk rute transportasi dari pemondokan menuju Masjidilharam. Misalnya untuk rute pemondokan di kawasan Bakhutmah, jamaah bisa merasakan kemacetan hingga dua jam.

Panitia haji urusan transportasi melakukan evaluasi terhadap kemacetan angkutan haji itu. Salah satu upaya mereka adalah melobi pengelola Terminal Ghazza. Dengan optimalisasi terminal tersebut, panitia berharap kemacetan jamaah haji yang menuju Bakhutmah atau dari Bakhutmah menuju Masjidilharam bisa terurai.
“Lalu lintas jamaah haji menuju Makkah memang berangsur padat hari-hari ini. Dan ke depan semakin padat,” kata Kepala Seksi Pelayanan Transportasi Akhmad Wahyudi berapa waktu silam.

Hasil evaluasi sementara perundingan itu, pihak naqabah (organda) dan perusahaan penyedia bus (Rawahil) siap memberikan sejumlah alternatif solusi untuk menghadapi potensi kemacetan angkutan darat. Salah satunya adalah kesepakatan pembukaan rute baru,  Bakhutmah”Kudai”Bab Malik Masjidilharam.
“Mungkin rute baru itu beroperasi mulai 2 Oktober nanti,” papar Wahyudi.
Wahyudi menuturkan bahwa Bakhutmah adalah kawasan pemondokan jamaah haji Indonesia yang lumayan padat. Jamaah haji yang menempati pemondokan di wilayah tersebut mencapai 70 ribu orang atau sekitar separo dari jumlah jamaah haji Indonesia.

Mereka terbagi di sektor 7, 8, dan 9. Di kawasan Bakhutmah terdapat tiga titik halte atau pemberhentian bus shalwat (bus pengantar pada waktu salat) yang mengantar jamaah menuju Masjidilharam. Pergerakan bus dari Bakhutmah menuju Masjidilharam juga tidak lepas dari kemacetan. Meskipun berfungsi mengangkut jamaah menjelang waktu-waktu salat, bus shalwat sejatinya beroperasi 24 jam.

Selain mengurai dengan rute-rute transportasi baru, panitia juga mencari cara lain. Misalnya menjadwal umrah perdana. Wahyudi mengatakan, panitia menganjurkan jamaah haji melaksanakan umrah perdana setelah pukul 22.00 waktu setempat. Anjuran itu dikeluarkan karena pada jam-jam tersebut aktivitas transportasi menuju Masjidilharam mulai berkurang.

“Hasil pemantauan panitia, transportasi terpadat itu sekitar pukul 21.00 (waktu setempat). Jadi, harap dihindari jam-jam sekitar itu,” tutur dia.

Jamaah haji yang baru selesai salat di Masjidilharam juga diimbau tidak langsung keluar dari masjid. Cara itu diharapkan bisa mengurangi kepadatan transportasi di sekitar Masjidilharam. Tim Media Center Haji (MCH) Kementerian Agama (Kemenag) melaporkan, kepadatan transportasi terjadi sekitar setelah waktu salat Isya dan Subuh.

Jam-jam itu merupakan waktu puncak aktivitas jamaah haji yang pulang menuju pemondokan.  Hingga kemarin, jumlah jamaah haji yang sudah berada di Makkah 70.618 orang. Mereka berasal dari 173 kloter. Sedangkan hari ini akan ada 10 ribu jamaah haji yang memasuki Makkah, baik dari Madinah maupun Jeddah. (wan/c11/kim/jpnn)

JAKARTA-Menjelang puncak ibadah haji, kemacetan angkutan jamaah haji dari Bandara Jeddah menuju Makkah semakin parah. Kemacetan untuk rute transportasi dari pemondokan menuju Masjidilharam. Misalnya untuk rute pemondokan di kawasan Bakhutmah, jamaah bisa merasakan kemacetan hingga dua jam.

Panitia haji urusan transportasi melakukan evaluasi terhadap kemacetan angkutan haji itu. Salah satu upaya mereka adalah melobi pengelola Terminal Ghazza. Dengan optimalisasi terminal tersebut, panitia berharap kemacetan jamaah haji yang menuju Bakhutmah atau dari Bakhutmah menuju Masjidilharam bisa terurai.
“Lalu lintas jamaah haji menuju Makkah memang berangsur padat hari-hari ini. Dan ke depan semakin padat,” kata Kepala Seksi Pelayanan Transportasi Akhmad Wahyudi berapa waktu silam.

Hasil evaluasi sementara perundingan itu, pihak naqabah (organda) dan perusahaan penyedia bus (Rawahil) siap memberikan sejumlah alternatif solusi untuk menghadapi potensi kemacetan angkutan darat. Salah satunya adalah kesepakatan pembukaan rute baru,  Bakhutmah”Kudai”Bab Malik Masjidilharam.
“Mungkin rute baru itu beroperasi mulai 2 Oktober nanti,” papar Wahyudi.
Wahyudi menuturkan bahwa Bakhutmah adalah kawasan pemondokan jamaah haji Indonesia yang lumayan padat. Jamaah haji yang menempati pemondokan di wilayah tersebut mencapai 70 ribu orang atau sekitar separo dari jumlah jamaah haji Indonesia.

Mereka terbagi di sektor 7, 8, dan 9. Di kawasan Bakhutmah terdapat tiga titik halte atau pemberhentian bus shalwat (bus pengantar pada waktu salat) yang mengantar jamaah menuju Masjidilharam. Pergerakan bus dari Bakhutmah menuju Masjidilharam juga tidak lepas dari kemacetan. Meskipun berfungsi mengangkut jamaah menjelang waktu-waktu salat, bus shalwat sejatinya beroperasi 24 jam.

Selain mengurai dengan rute-rute transportasi baru, panitia juga mencari cara lain. Misalnya menjadwal umrah perdana. Wahyudi mengatakan, panitia menganjurkan jamaah haji melaksanakan umrah perdana setelah pukul 22.00 waktu setempat. Anjuran itu dikeluarkan karena pada jam-jam tersebut aktivitas transportasi menuju Masjidilharam mulai berkurang.

“Hasil pemantauan panitia, transportasi terpadat itu sekitar pukul 21.00 (waktu setempat). Jadi, harap dihindari jam-jam sekitar itu,” tutur dia.

Jamaah haji yang baru selesai salat di Masjidilharam juga diimbau tidak langsung keluar dari masjid. Cara itu diharapkan bisa mengurangi kepadatan transportasi di sekitar Masjidilharam. Tim Media Center Haji (MCH) Kementerian Agama (Kemenag) melaporkan, kepadatan transportasi terjadi sekitar setelah waktu salat Isya dan Subuh.

Jam-jam itu merupakan waktu puncak aktivitas jamaah haji yang pulang menuju pemondokan.  Hingga kemarin, jumlah jamaah haji yang sudah berada di Makkah 70.618 orang. Mereka berasal dari 173 kloter. Sedangkan hari ini akan ada 10 ribu jamaah haji yang memasuki Makkah, baik dari Madinah maupun Jeddah. (wan/c11/kim/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/