30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Kepala Kembar Tiga, Terbaring Lemah di Boks Kaca

Melihat Bayi Penderita Menginocele di RS Kesrem Binjai

Seorang bayi tertidur di sebuah boks yang terbuat dari kaca. Kepalanya seperti ada tiga. Empati langsung mengalir begitu melihat kondisinya. Seperti apa?

Hamdani, Binjai

“Ya Allah….” Terdengar ucapan keluarga pasien di Rumah Sakit (RS) Kesrem/Tentara Binjai saat melihat bayi Yusnita dan Poniman. Pasalnya, bayi warga Tanjung Jati, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat ini, memiliki dua benjolan yang lebih besar dari kepalanya. Menurut medis, bayi yang belum diberi nama tersebut menderita Menginocele atau dikenal juga dengan sebutan Spina bifida, yang berarti tulang belakang terbuka.

Ketika dijenguk di RS Kesrem, Senin (31/10), bayi malang ini tertidur lemas. Selangan selang oksigen terpasang dihidungnya, dan terbaring lemah di dalam peti kaca.

Samsidar, nenek bayi, bersama orangtua bayi, hanya bisa pasrah dan berusaha semampu mungkin demi kesembuhan bayi ini.

“Kami hanya memohon doa agar cucu saya ini dapat sembuh dan dapat bermain dengan lincah seperti anak lain pada umumnya. Apa lagi dengan kondisi anak saya yang hanya bekerja sebagai buruh kasar. Jadi kami berharap bantuan dari para dermawan,” ujar Samsidar dengan mata berkaca.

Sejak dalam kandungan ibunya,  memang sudah tampak kejanggalan pada janin tersebut. Bahkan saat diperiksa USG, tampak jelas jika bayi tersebut memiliki kelainan pada kepalannya.

“Kami sempat membawannya untuk dilakukan USG. Dan memang hasilnya sangat mengejutkan. Karena kepalannya ada dua benjolan,” jelas Samsidar.

Dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan, orangtuan bayi tidak dapat berbuat banyak. Setelah lahir dengan kondisi normal, mereka tambah terkejut setelah melihat benjolan yang mebesar di kepalan bayi tersebut. Dengan alasan kesehatan, pihak medis menyarankan pihak keluarga untuk tidak memperbolehkan ibunya melihat bayi tersebut.
“Bahkan, samapai saat ini ibunya belum kami perbolehkan untuk melihat bayinya itu. Karena kami tidak ingin terjadi apa-apa dengan ibunya,” terang Samsidar.

Marlia, perawat yang menjaga bayi itu menerangkan, dalam waktu dekat ini bayi ini akan dirujuk ke Rumah Sakit Adam Malik di Medan. (*)

Melihat Bayi Penderita Menginocele di RS Kesrem Binjai

Seorang bayi tertidur di sebuah boks yang terbuat dari kaca. Kepalanya seperti ada tiga. Empati langsung mengalir begitu melihat kondisinya. Seperti apa?

Hamdani, Binjai

“Ya Allah….” Terdengar ucapan keluarga pasien di Rumah Sakit (RS) Kesrem/Tentara Binjai saat melihat bayi Yusnita dan Poniman. Pasalnya, bayi warga Tanjung Jati, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat ini, memiliki dua benjolan yang lebih besar dari kepalanya. Menurut medis, bayi yang belum diberi nama tersebut menderita Menginocele atau dikenal juga dengan sebutan Spina bifida, yang berarti tulang belakang terbuka.

Ketika dijenguk di RS Kesrem, Senin (31/10), bayi malang ini tertidur lemas. Selangan selang oksigen terpasang dihidungnya, dan terbaring lemah di dalam peti kaca.

Samsidar, nenek bayi, bersama orangtua bayi, hanya bisa pasrah dan berusaha semampu mungkin demi kesembuhan bayi ini.

“Kami hanya memohon doa agar cucu saya ini dapat sembuh dan dapat bermain dengan lincah seperti anak lain pada umumnya. Apa lagi dengan kondisi anak saya yang hanya bekerja sebagai buruh kasar. Jadi kami berharap bantuan dari para dermawan,” ujar Samsidar dengan mata berkaca.

Sejak dalam kandungan ibunya,  memang sudah tampak kejanggalan pada janin tersebut. Bahkan saat diperiksa USG, tampak jelas jika bayi tersebut memiliki kelainan pada kepalannya.

“Kami sempat membawannya untuk dilakukan USG. Dan memang hasilnya sangat mengejutkan. Karena kepalannya ada dua benjolan,” jelas Samsidar.

Dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan, orangtuan bayi tidak dapat berbuat banyak. Setelah lahir dengan kondisi normal, mereka tambah terkejut setelah melihat benjolan yang mebesar di kepalan bayi tersebut. Dengan alasan kesehatan, pihak medis menyarankan pihak keluarga untuk tidak memperbolehkan ibunya melihat bayi tersebut.
“Bahkan, samapai saat ini ibunya belum kami perbolehkan untuk melihat bayinya itu. Karena kami tidak ingin terjadi apa-apa dengan ibunya,” terang Samsidar.

Marlia, perawat yang menjaga bayi itu menerangkan, dalam waktu dekat ini bayi ini akan dirujuk ke Rumah Sakit Adam Malik di Medan. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/