28.7 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Klub IPL Bakal Tolak Tawaran PSSI

Tawaran PSSI untuk membuat format baru Indonesia Premier League (IPL) bakal ditolak klub-klub IPL. Penolakan itu disampaikan klub-klub IPL saat menggelar pertemuan dengan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) di Hotel Sahati Kawasan Ragunan Jakarta Selatan, Selasa (1/9) malam.
Tawaran PSSI untuk membuat format baru Indonesia Premier League (IPL) bakal ditolak klub-klub IPL. Penolakan itu disampaikan klub-klub IPL saat menggelar pertemuan dengan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) di Hotel Sahati Kawasan Ragunan Jakarta Selatan, Selasa (1/9) malam.

JAKARTA — Tawaran PSSI untuk membuat format baru Indonesia Premier League (IPL) bakal ditolak klub-klub IPL. Penolakan itu disampaikan klub-klub IPL saat menggelar pertemuan dengan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) di Hotel Sahati Kawasan Ragunan Jakarta Selatan, Selasa (1/9) malam.

Pertemuan itu digelar hanya sehari sebelum LPIS dan klub IPL menggelar pertemuan dengan PSSI di Hotel The Sultan Jakarta, Rabu (2/10) hari ini.

“Kami didesak klub-klub untuk membuat pertemuan,” kata CEO PT LPIS, Widjadjanto saat ditemui di Hotel Sahati, semalam.

Widja menjelaskan, mayoritas klub IPL menolak format ulang kompetisi IPL yang dirancang oleh PSSI. Mereka menyepakati untuk melanjutkan kompetisi IPL dan Divisi Utama dengan pengelolaan LPIS.

“Hampir semua menyuarakan keberatan pada format baru,” tegas Widja.

Dalam pertemuan itu LPIS mengundang 13 klub IPL dan 12 klub Divisi Utama di pertemuan itu. Hanya saja tiga klub IPL, yakni Semen Padang, Persijap dan Persiba Bantul enggan mengikuti pertemuan.

Sebelumnya PSSI memiliki opsi untuk membuat format IPL dengan metode playoff. 11 klub IPL tersisa kemudian dibagi menjadi dua grup.

Widja mengatakan opsi itu tidak ideal. Sebab jika menggunakan format lama masing-masing klub sisa menggelar 6 pertandingan dan IPL berakhir pekan ketiga November.

“Kenapa kompetisi tidak dilanjutkan, padahal sudah mau berakhir,” ujar Widja.

Berikut hasil kesepakatan klub IPL dan Divisi Utama LPIS:

1. Seluruh klub LPIS tetap melanjutkan kompetisi di bawah LPIS sesuai dengan Kongres Luar Biasa PSSI, 17 Maret 2013. Hasil akhir IPL dan Divisi Utama LPIS 2013 akan dilaporkan ke AFC dan FIFA, mengingat IPL dan Divisi Utama LPIS adalah kompetisi resmi dan legal pada tahun 2013
2. Klub-klub divisi utama LPIS meminta perlakuan yang sama untuk naik ke starata tertinggi sepakbola Indonesia.
3. Penentuan klub-klub peserta penyatuan liga harus berdasarkan pelinsesasian klub AFC.
4. Meminta pertanggungjawaban Ketua Umum PSSI dan Menpora atas penyelewengan rekonsiliasi oleh exco PSSI.
5. Klub-klub LPIS yang menerima sanksi dari PSSI akan menempuh banding.
6. Meminta PSSI mengirim surat keputusan exco terhadap LPIS pada tanggal 28 September.
7. Klub-klub LPIS akan menghadiri undangan PSSI di Hotel The Sultan Jakarta Rabu (2/10).(abu/jpnn)

Tawaran PSSI untuk membuat format baru Indonesia Premier League (IPL) bakal ditolak klub-klub IPL. Penolakan itu disampaikan klub-klub IPL saat menggelar pertemuan dengan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) di Hotel Sahati Kawasan Ragunan Jakarta Selatan, Selasa (1/9) malam.
Tawaran PSSI untuk membuat format baru Indonesia Premier League (IPL) bakal ditolak klub-klub IPL. Penolakan itu disampaikan klub-klub IPL saat menggelar pertemuan dengan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) di Hotel Sahati Kawasan Ragunan Jakarta Selatan, Selasa (1/9) malam.

JAKARTA — Tawaran PSSI untuk membuat format baru Indonesia Premier League (IPL) bakal ditolak klub-klub IPL. Penolakan itu disampaikan klub-klub IPL saat menggelar pertemuan dengan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) di Hotel Sahati Kawasan Ragunan Jakarta Selatan, Selasa (1/9) malam.

Pertemuan itu digelar hanya sehari sebelum LPIS dan klub IPL menggelar pertemuan dengan PSSI di Hotel The Sultan Jakarta, Rabu (2/10) hari ini.

“Kami didesak klub-klub untuk membuat pertemuan,” kata CEO PT LPIS, Widjadjanto saat ditemui di Hotel Sahati, semalam.

Widja menjelaskan, mayoritas klub IPL menolak format ulang kompetisi IPL yang dirancang oleh PSSI. Mereka menyepakati untuk melanjutkan kompetisi IPL dan Divisi Utama dengan pengelolaan LPIS.

“Hampir semua menyuarakan keberatan pada format baru,” tegas Widja.

Dalam pertemuan itu LPIS mengundang 13 klub IPL dan 12 klub Divisi Utama di pertemuan itu. Hanya saja tiga klub IPL, yakni Semen Padang, Persijap dan Persiba Bantul enggan mengikuti pertemuan.

Sebelumnya PSSI memiliki opsi untuk membuat format IPL dengan metode playoff. 11 klub IPL tersisa kemudian dibagi menjadi dua grup.

Widja mengatakan opsi itu tidak ideal. Sebab jika menggunakan format lama masing-masing klub sisa menggelar 6 pertandingan dan IPL berakhir pekan ketiga November.

“Kenapa kompetisi tidak dilanjutkan, padahal sudah mau berakhir,” ujar Widja.

Berikut hasil kesepakatan klub IPL dan Divisi Utama LPIS:

1. Seluruh klub LPIS tetap melanjutkan kompetisi di bawah LPIS sesuai dengan Kongres Luar Biasa PSSI, 17 Maret 2013. Hasil akhir IPL dan Divisi Utama LPIS 2013 akan dilaporkan ke AFC dan FIFA, mengingat IPL dan Divisi Utama LPIS adalah kompetisi resmi dan legal pada tahun 2013
2. Klub-klub divisi utama LPIS meminta perlakuan yang sama untuk naik ke starata tertinggi sepakbola Indonesia.
3. Penentuan klub-klub peserta penyatuan liga harus berdasarkan pelinsesasian klub AFC.
4. Meminta pertanggungjawaban Ketua Umum PSSI dan Menpora atas penyelewengan rekonsiliasi oleh exco PSSI.
5. Klub-klub LPIS yang menerima sanksi dari PSSI akan menempuh banding.
6. Meminta PSSI mengirim surat keputusan exco terhadap LPIS pada tanggal 28 September.
7. Klub-klub LPIS akan menghadiri undangan PSSI di Hotel The Sultan Jakarta Rabu (2/10).(abu/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/