27 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

650 Prajurit Kodam I/BB Diberangkatkan ke Papua

Suasana Haru Selimuti Pelabuhan Belawan

LEPAS: Seorang prajurit menggendong anaknya sesaat sebelum berangkat meninggalkan keluarganya, Kamis (6/7) kemarin.  Foto inset: ratusan prajurit TNI AD berbaris saat akan menaiki KRI Banjarmasin 592 di Pelabuhan Belawan. //fachrul rozi/sumut pos
LEPAS: Seorang prajurit menggendong anaknya sesaat sebelum berangkat meninggalkan keluarganya, Kamis (6/7) kemarin. Foto inset: ratusan prajurit TNI AD berbaris saat akan menaiki KRI Banjarmasin 592 di Pelabuhan Belawan. //fachrul rozi/sumut pos
BELAWAN- Sebanyak 650 prajurit TNI dari Kodam I/BB dikirim ke Papua. Keberangakatan pasukan militer dari Pelabuhan Internasional Belawan itu menggunakan kapal perang KRI Banjarmasin 592, Kamis (6/7) kemarin.

Para prajurit tersebut akan melaksanakan operasi dan pengamanan teritorial dan pasca aksi kekerasan kelompok bersenjata terhadap patroli Batalyon 431 Kostrad di Kecamatan Wembi Kabupaten Keerom atau perbatasan Indonesia dan Papua Nugini sepekan lalu.

Pangdam I/BB, Mayjen TNI Lodewijk F Paulus selaku inspektur upacara (irup) gelar pengiriman pasukan di Pangkalan Utama TNI AL I Belawan, memeriksa kesiapan akhir terhadap pelepasan prajurit sebelum naik ke KRI Banjarmasin.

“Saya yakin kalian dapat melaksanakan tugas negara ini dengan baik. Tugas prajurit di Papua mengutamakan operasi teritorial dan menarik simpatik rakyat Papua,” kata jenderal berbintang dua ini dalam pesannya.

Kapendam, Kolonel Kav Halilintar SH kepada sumut pos mengatakan, ke 650 orang prajurit TNI itu nantinya akan melaksanakan tugas pengamanan selama enam bulan.

Pelepasan turut dihadiri sanak keluarga para prajurit. Suasana haru pun tak terhindarkan. Orangtua, isteri, anak, adik dan pacar meluapkan perasaan KRI Banjirmasin bertolak sekira pukul 17.00 WIB.

Sabrik (53), orangtua Kopral Sugeng yang ikut ditugaskan, tak kuasa menahan keharuan. “Dua anak saya jadi anggota TNI, tapi untuk melepas keberangkatan yang ini (Sugeng, Red) saya merasa tak sanggup,” ungkap Sabrik.Sejak tiba di Belawan pagi harinya, Sabrik dia tak mau terlalu mendekati putra kedua dari lima orang anaknya itu. “Hanya istri saya, Ismawati yang mendampingi anak saya,” aku warga Pasar Bengkel Perbauangan Kabupaten Serdang Bedagai ini.(mag-17)

Suasana Haru Selimuti Pelabuhan Belawan

LEPAS: Seorang prajurit menggendong anaknya sesaat sebelum berangkat meninggalkan keluarganya, Kamis (6/7) kemarin.  Foto inset: ratusan prajurit TNI AD berbaris saat akan menaiki KRI Banjarmasin 592 di Pelabuhan Belawan. //fachrul rozi/sumut pos
LEPAS: Seorang prajurit menggendong anaknya sesaat sebelum berangkat meninggalkan keluarganya, Kamis (6/7) kemarin. Foto inset: ratusan prajurit TNI AD berbaris saat akan menaiki KRI Banjarmasin 592 di Pelabuhan Belawan. //fachrul rozi/sumut pos
BELAWAN- Sebanyak 650 prajurit TNI dari Kodam I/BB dikirim ke Papua. Keberangakatan pasukan militer dari Pelabuhan Internasional Belawan itu menggunakan kapal perang KRI Banjarmasin 592, Kamis (6/7) kemarin.

Para prajurit tersebut akan melaksanakan operasi dan pengamanan teritorial dan pasca aksi kekerasan kelompok bersenjata terhadap patroli Batalyon 431 Kostrad di Kecamatan Wembi Kabupaten Keerom atau perbatasan Indonesia dan Papua Nugini sepekan lalu.

Pangdam I/BB, Mayjen TNI Lodewijk F Paulus selaku inspektur upacara (irup) gelar pengiriman pasukan di Pangkalan Utama TNI AL I Belawan, memeriksa kesiapan akhir terhadap pelepasan prajurit sebelum naik ke KRI Banjarmasin.

“Saya yakin kalian dapat melaksanakan tugas negara ini dengan baik. Tugas prajurit di Papua mengutamakan operasi teritorial dan menarik simpatik rakyat Papua,” kata jenderal berbintang dua ini dalam pesannya.

Kapendam, Kolonel Kav Halilintar SH kepada sumut pos mengatakan, ke 650 orang prajurit TNI itu nantinya akan melaksanakan tugas pengamanan selama enam bulan.

Pelepasan turut dihadiri sanak keluarga para prajurit. Suasana haru pun tak terhindarkan. Orangtua, isteri, anak, adik dan pacar meluapkan perasaan KRI Banjirmasin bertolak sekira pukul 17.00 WIB.

Sabrik (53), orangtua Kopral Sugeng yang ikut ditugaskan, tak kuasa menahan keharuan. “Dua anak saya jadi anggota TNI, tapi untuk melepas keberangkatan yang ini (Sugeng, Red) saya merasa tak sanggup,” ungkap Sabrik.Sejak tiba di Belawan pagi harinya, Sabrik dia tak mau terlalu mendekati putra kedua dari lima orang anaknya itu. “Hanya istri saya, Ismawati yang mendampingi anak saya,” aku warga Pasar Bengkel Perbauangan Kabupaten Serdang Bedagai ini.(mag-17)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/