26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ujian Tulis Masuk SMP Dihapus

JAKARTA -Hari pertama ujian nasional (UN) SD kemarin (6/5) tidak seriuh UN SMP maupun SMA beberapa waktu lalu. Hasil pantau di sejumlah daerah, UN berjalan serentak dan lancar. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menghimbau ujian tulis masuk SMP dihapus, cukup dengan nilai UN dan rapor.

Himbauan penghapusan ujian tulis di SMP, khususnya SMP negeri, itu disampaikan langsung Mendikbud Mohammad Nuh. “Sekarang yang PTN saja menghapus ujian tulis sebagai saringan masuk nasional. Harusnya SMP juga begitu, cukup dari rapor dan nilai UN SD,” katanya usai sidak di SD Bhakti, Jakarta kemarin.

Nuh mengatakan tidak tepat jika siswa SD yang baru saja berjibaku mengerjakan UN dihadapkan lagi dengan ujian tulis masuk SMP. “Betapa ribetnya kalau harus dua kali ujian tulis. Sudah tidak perlu ujian tulis lagi di SMP,” papar menteri asal Surabaya itu. Nuh mengatakan upaya kongkrit untuk menghentikan ujian tulis di SMP akan segera tertuang dalam surat resmi. Dia mengatakan sedang menggodok secara birokrasi, untuk aturan baru ini.
Mantan rektor ITS itu juga menegaskan posisi unas SD. Dia menegaskan jika UN SD itu tidak bertentangan dengan program wajib belajar. Nuh mengatakan jika prinsip UN SD itu sama dengan UN SMP dan SMA. Yakni ada peluang lulus atau tidak lulus.

“Yang wajib itu kan belajarnya. Jika ada yang tidak lulus, kan tetap wajib belajar (di SD lagi, red),” paparnya. Namun Nuh meminta siswa tidak perlu risau menghadapi UN SD. Sebab standar kelulusan ditetapkan oleh masing-masing sekolah. Nuh mengatakan jika UN SD ini dianggap saja sebagai ujian latihan menghadapi ujian-ujian akhir di jenjang pendidikan berikutnya. Standar kelulusan masing-masing sekolah juga diterapkan di Provinsi DKI Jakarta. (mia/jpnn)

JAKARTA -Hari pertama ujian nasional (UN) SD kemarin (6/5) tidak seriuh UN SMP maupun SMA beberapa waktu lalu. Hasil pantau di sejumlah daerah, UN berjalan serentak dan lancar. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menghimbau ujian tulis masuk SMP dihapus, cukup dengan nilai UN dan rapor.

Himbauan penghapusan ujian tulis di SMP, khususnya SMP negeri, itu disampaikan langsung Mendikbud Mohammad Nuh. “Sekarang yang PTN saja menghapus ujian tulis sebagai saringan masuk nasional. Harusnya SMP juga begitu, cukup dari rapor dan nilai UN SD,” katanya usai sidak di SD Bhakti, Jakarta kemarin.

Nuh mengatakan tidak tepat jika siswa SD yang baru saja berjibaku mengerjakan UN dihadapkan lagi dengan ujian tulis masuk SMP. “Betapa ribetnya kalau harus dua kali ujian tulis. Sudah tidak perlu ujian tulis lagi di SMP,” papar menteri asal Surabaya itu. Nuh mengatakan upaya kongkrit untuk menghentikan ujian tulis di SMP akan segera tertuang dalam surat resmi. Dia mengatakan sedang menggodok secara birokrasi, untuk aturan baru ini.
Mantan rektor ITS itu juga menegaskan posisi unas SD. Dia menegaskan jika UN SD itu tidak bertentangan dengan program wajib belajar. Nuh mengatakan jika prinsip UN SD itu sama dengan UN SMP dan SMA. Yakni ada peluang lulus atau tidak lulus.

“Yang wajib itu kan belajarnya. Jika ada yang tidak lulus, kan tetap wajib belajar (di SD lagi, red),” paparnya. Namun Nuh meminta siswa tidak perlu risau menghadapi UN SD. Sebab standar kelulusan ditetapkan oleh masing-masing sekolah. Nuh mengatakan jika UN SD ini dianggap saja sebagai ujian latihan menghadapi ujian-ujian akhir di jenjang pendidikan berikutnya. Standar kelulusan masing-masing sekolah juga diterapkan di Provinsi DKI Jakarta. (mia/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/